Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 21 - Chapter 30

884 Chapters

Bab 21

Malam yang menyakitkan terasa berlalu sangat lama.Ketika Theo melepaskannya, Anisa kelelahan sampai ketiduran.Keesokan hari, Tera Group.Theo berbeda dari biasanya, dia baru tiba di kantor pada pukul 10 pagi.Begitu Theo masuk ke ruangan, Sabai datang menyusul dan bertanya, "Tadi malam aku cari kalian, tapi tidak ketemu. Kamu dan Anisa pulang lebih awal?""Kamu datang untuk menanyakan ini?" Theo mengangkat kedua alisnya.Sabai tersenyum kecut, lalu menyerahkan sebuah dokumen. "Ini laporan keuangan Kintara Group selama beberapa tahun terakhir. Aku sudah membacanya, masalah mereka sangat rumit."Sabai terdiam sebentar, lalu lanjut menjelaskan, "Kepala pengawas departemen keuangan Kintara Group menggelapkan setidaknya 4 triliun. Aku dengar kepala pengawas adalah adik kandung dari ibu tirinya Anisa."Theo mengerutkan alis. Jika yang dikatakan Sabai benar, berarti bangkrutnya Kintara Group tidak sepenuhnya disebabkan oleh pengembangan produk terbaru mereka?"Cari istri tidak boleh sembara
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 22

Clara menuangkan minyak ke api yang panas. Semakin Theo marah, semakin Clara memprovokasinya."Theo, Anisa dan Leo berpacaran sebelum menikah sama kamu. Sebenarnya tidak masalah, itu semua bisa diterima. Tapi sekarang Anisa sudah menjadi istrimu, dia malah berselingkuh sama keponakanmu. Kayaknya mereka mengira kamu bakal mati, makanya mereka berani berbuat sejauh ini." Clara tersenyum licik.Theo melipat kedua tangan di dada, wajahnya tampak sangat masam. Dia terus menatap laporan pemeriksaan yang terletak di atas meja ...."Aku curiga mereka melakukannya untuk merebut hargamu. Begitu dokter mendiagnosa hidupmu tak akan bertahan lama, di situlah Anisa muncul dan bersedia menikah denganmu. Dengan mengandung anak yang ada di perutnya, semua hartamu akan jatuh ke tangannya." Clara terus memprovokasi Theo."Anisa dan Leo sudah merencanakan semuanya. Hanya saja takdir berkata lain, kamu sadar dan rencana mereka hancur." Clara tertawa kecil."Pergi!" Theo berteriak. Dia sontak merasa jijik s
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 23

"Anisa, aku sudah berbaik hati membiarkanmu tetap hidup. Tutup mulutmu dengan turuti perintahku! Jangan makin memancing emosiku." Theo mengempaskan tangan Anisa.Anisa terlihat putus asa, tidak ada yang bisa mengubah keputusan Theo. Anisa duduk meringkuk sambil menangis dan memandang keluar jendela.Di rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit, beberapa pengawal membawa Anisa masuk, sedangkan Theo menunggu di mobil.Theo tidak turun, dia menunggu sambil merokok di dalam mobil.Theo terus membayangkan Anisa yang dibawa pergi sambil menangis. Gambaran itu terus muncul di dalam benaknya.Tidak, Theo tidak akan kasihan kepada wanita itu! Semua orang yang mengkhianati Theo pantas mendapatkan ganjaran.Anisa dibawa ke ruang operasi. Sekitar setengah jam kemudian dokter keluar dan berkata kepada pengawal, "Operasinya sudah selesai, tapi kondisi pasien masih harus dipantau sampai satu jam ke depan."Tugas para pengawal adalah membawa Anisa untuk diaborsi. Sekarang kandungan Anisa sudah digugurka
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 24

Theo mengerutkan alisnya.Kalau tidak melihat laporan pemeriksaan, mungkin Theo akan memercayai ucapan Leo."Anisa bilang itu anakmu!" teriak pengawal Theo. "Masih berani berbohong?"Leo menangis ketakutan. "Anisa bohong! Paman, aku putus sama dia karena dia tidak mengizinkan aku sentuh. Dia pasti dendam karena aku mencampakkannya. Dia sengaja mengatakan kalau anak yang dikandungnya adalah anakku. Paman, percaya padaku, anak itu bukan anakku. Mana mungkin itu anakku?"Theo menggelengkan kepala melihat Leo yang memohon dan menangis ketakutan. Jadi ini pria yang Anisa cintai? Pengecut, tidak bertanggung jawab! Saat ada masalah, dia malah menggunakan Anisa sebagai tameng."Bawa pergi! Ingat, jangan sampai mati." Suara Theo terdengar tegas, dia benar-benar tidak punya hati nurani.Theo tidak akan membiarkan Leo mati dengan mudah. Theo ingin Anisa melihat bagaimana dia menyiksa pria yang dicintainya.....Maya membawa Anisa pulang ke rumah sewaan. Sesampainya di rumah, Maya membawa Anisa ke
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 25

"Teman lamaku lagu membutuhkan pengasuh untuk cucunya. Gajinya lumayan tinggi, dia kasih 20 juta per bulan. Hari ini adalah hari ketigaku bekerja, aku lumayan nyaman dengan pekerjaan ini," jawab Maya."Ayahmu sudah nggak ada, dia tidak meninggalkan warisan apa pun. Aku juga nggak mau menyusahkanmu terus." Maya mengusap pergelangan tangan Anisa.Sesaat mendengar ucapan Maya, Anisa pun menangis ...."Bu, temanmu orang kaya?" Suara Anisa terisak-isak karena menangis. "Ibu ... pasti sedih?""Nggak, kok. Kenapa harus sedih? Ibu hanya ingin cari uang, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan ego. Roda kehidupan selalu berputar, yang miskin tak selalu miskin, yang kaya pun tak selalu kaya." Maya tersenyum lembut."Sekarang Ibu memang susah, tapi siapa tahu ke depannya kamu sukses dan kembali mengangkat derajat keluarga kita?" Maya mengambil sehelai tisu dan mengusap air mata Anisa."Bu, Ibu nggak perlu kerja, biar aku saja yang kerja. Tahun depan aku sudah lulus, tenang saja." Anisa m
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 26

Membunuh Theo?Anisa mengerutkan alis. Meskipun membenci Theo, Anisa tidak pernah berpikir untuk membunuhnya.Kalaupun anak di dalam kandungan Anisa benar-benar keguguran, dia juga tidak akan berpikir sejauh itu. Lagi pula bagaimana cara membunuhnya? Memang bisa?Melihat keraguan Anisa, Leo pun berkata, "Pamanku lagi dinas. Kamu pertimbangkan dulu baik-baik. Anisa, aku akan menikahimu setelah kamu membunuh pamanku. Aku bisa memberikan semua yang kamu inginkan. Aku sudah bilang ke orang tuaku soal hubungan kita, mereka setuju."Sikap dan tatapan Leo terlihat sangat tulus. Sewaktu pacaran dulu, Anisa selalu minta dikenalkan kepada kedua orang tua Leo, tetapi Leo selalu menolak untuk mempublikasikan hubungan mereka.Sekarang Anisa sudah tidak membutuhkan pengakuan tersebut."Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalau ketahuan sama pamanmu? Apakah mungkin dia akan memaafkanku? Leo, kalau kamu mau membunuh dia, kamu bunuh saja sendiri, ngapain menyuruh aku?" Anisa menyeringai dingin."Kamu taku
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 27

"Bukan kandunganmu yang digugurkan, tentu saja kamu tidak gegabah." Raut wajah Anisa sangat masam.Melihat Anisa yang emosi dan mempertimbangkan masalah yang dihadapinya, dokter pun berkata, "Nona, maaf tadi aku salah bicara. Kamu minum dulu, aku akan tanya ke bagian dokumen kontrol."Setelah menuangkan segelas air untuk Anisa, dokter pergi menemui bagian dokumen kontrol.Sekitar setengah jam kemudian dokter tersebut kembali dan bertanya, "Nona, apakah kamu mengenal Clara? Dia yang meminta data-datamu."Sesaat mendapatkan jawaban, Anisa bangkit berdiri dan pergi meninggalkan rumah sakit.Tidak disangka, ternyata Clara adalah duri di dalam daging!Anisa tidak akan tinggal diam, Clara harus membayar harga atas tindakannya!Kintara Group.Anisa masuk ke ruangan wakil presdir."Anisa, ada 2 hal yang mau aku sampaikan," kata wakil presdir sambil menuangkan segelas air. "Vanzoe berubah pikiran. Awalnya dia mau berinvestasi, tapi hari ini dia bilang mau membeli perusahaan kita dengan harga 2
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 28

"Aku tidak tahu kata sandinya. Ayahku tidak pernah bilang apa-apa." Anisa menggelengkan kepala sambil mengerutkan alis.Anisa tidak berbohong, Omar memang tidak pernah mengatakan apa-apa.Waktu itu ada banyak orang di dalam kamar. Kalau Omar mengatakan sesuatu, yang lain pasti juga mendengarnya."Paman Davin, aku coba tanyakan sama ibuku dulu. Ayahku tidak ngomong apa-apa, mungkin ibuku tahu sesuatu." Anisa berpura-pura mendukung ide Davin.Wakil presdir Kintara Group bernama Davin Sungkoso. Dia sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini."Baik, jangan kasih tahu siapa-siapa, ini adalah rahasia perusahaan. Kamu adalah pewaris Kintara Group, makanya aku memberi tahu kamu." Davin sama sekali tidak mencurigai Anisa.Anisa mengamati brangkas besar yang ada di hadapannya. Sebuah suara kecil seperti sedang berbisik di dalam hatinya.Anisa memang polos, tetapi dia tidak bodoh. Davin telah mencoba berbagai cara, tetapi dia gagal membuka brangkas ini. Oleh sebab itu dia tidak memiliki pilihan s
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 29

Maya menepuk pundak Anisa dan berkata, "Kamu adalah putrinya, dia tidak mungkin mencelakaimu. Waktu kami menikah, perusahaan baru didirikan dan masih memerlukan banyak dana. Aku bekerja keras untuk membantu sampai perusahaan berdiri seperti sekarang. Kalau dia berani mencelakaimu, aku nggak akan memaafkan dia."....Hari senin.Anisa pergi ke Tera Group. Ini adalah pertama kalinya dia pergi ke perusahaan Theo.Sesampainya di depan gedung Tera Group, Anisa terkesima melihat gedung tinggi yang menjulang megah.Anisa turun dari taksi, lalu berjalan ke lobi. Sesampainya di resepsionis, salah seorang petugas bertanya, "Nona sudah ada janji?""Tidak ada. Aku mencari Clara, bilang saja Anisa mencarinya," jawab Anisa.Melihat pakaian dan dandanan Anisa yang rapi, resepsionis membantunya untuk menghubungi Clara.Tak berapa lama Clara pun turun dan menemui Anisa.Begitu keluar dari lift, Clara menyapa Anisa dengan nada bicara yang sangat angkuh. "Duh, Anisa, kok kamu ke sini? Bukannya kamu baru
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 30

Pada hari jumat sore.Bibi Wina menelepon Anisa."Nona, Tuan pulang malam ini. Sebaiknya Nona juga pulang," kata Bibi Wina.Sejak dipaksa aborsi, Anisa tidak pernah kembali ke rumah Theo."Baik, memang sudah waktunya memutuskan hubungan ini." Anisa menutup telepon Bibi Wina dan kembali ke rumah Theo.Pesawat Theo mendarat pada pukul 7 malam. Sesampainya di pintu kedatangan, beberapa pengawal menyambut dan bergegas membuka pintu mobil.Sesaat masuk ke dalam mobil, Theo baru menyadari keberadaan Clara yang duduk di depan."Theo, rambutku bagus, nggak?" tanya Clara yang mengenakan gaun berwarna merah mudah sambil menyeka rambutnya ke belakang telinga.Clara tersenyum manis kepada Theo. Dia sengaja menunggu di mobil untuk memberikan kejutan kepada pria ini.Tatapan Theo berubah setelah melihat keberadaan Clara. Otot-otot di sekujur tubuh Theo terasa tegang, wajahnya dingin, dan suhu di dalam mobil terasa makin dingin.Clara tersentak melihat perubahan ekspresi Theo. Perlahan-lahan dia pun
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more
PREV
123456
...
89
DMCA.com Protection Status