Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 51 - Chapter 60

884 Chapters

Bab 51

Anisa terkejut, dia tidak tahu harus menjawab apa."Mak-maksudmu ... waktu di konser tadi?" tanya Anisa dengan terbata-bata. "Temanku mengirimkan pesan, katanya dia mau mengajakmu foto setelah konser selesai. Aku pikir kamu nggak akan mungkin suka diajak foto. Aku juga nggak bisa memberi tahu temanku kalau aku ada di konser bersama kamu.""Kenapa?" tanya Theo."Hubungan kita terlalu rumit, nggak bisa dijelaskan dengan satu dua kalimat. Lagi pula perbedaan di antara kita terlalu jauh. Nggak cuma dari umur, tapi juga status dan kasta. Apa kamu bersedia mengobrol dengan teman-temanku? Kami masih kekanak-kanakan.""Bagaimana kalau temanku memanfaatkan hubungan kita untuk kepentingan pribadi? Aku cuma takut dia mencari kamu dan membuatmu kesal. Daripada membuat masalah, lebih baik menghindari masalah. Benar, nggak?"Anisa menjelaskan pandangannya kepada Theo.Yang paling penting, mereka bisa bercerai kapan saja. Jadi untuk apa memperkenalkan Theo kepada teman-temannya? Setelah bercerai Anis
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 52

Penjelasan di bawah judul tidak terlalu panjang.Anisa masih belum tahu bagaimana cara melaksanakan semua rencana yang telah dibuatnya.Tatapan Theo tertuju kepada sebuah kalimat di paling bawah. Harus bercerai dengan Theo sebelum akhir tahun.Seketika raut wajah Theo langsung terlihat masam. Theo sudah berusaha mengalah dan berubah, tetapi Anisa malah merencanakan perpisahan mereka?Anisa menulis rencana ini tadi malam. Wanita munafik!Di satu sisi Anisa memberikan Theo hadiah, tetapi di sisi lain dia merencanakan perceraian. Theo pikir Anisa berbeda dengan wanita pada umumnya, ternyata dia sama saja. Sama-sama bermuka dua!Theo menutup laptopnya, lalu beranjak keluar dari kamar.Tera Group. Ruang rapat.Hari ini Theo terlihat aneh. Sejak pagi wajahnya terlihat masam dan diam.Tak ada seorang pun yang berani menyapa Theo. Para jajaran direksi dan manajer berusaha duduk sejauh mungkin.Aneh, jelas-jelas perusahaan meraup keuntungan banyak di semester ketiga. Kenapa ekspresi Theo malah
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 53

"Mungkin sudah jodohnya." Eden mengangkat kedua bahu."Kasihan adikku ...." Nial menggelengkan kepala."Pak Nial, maafkan kelancangan. Clara adalah wanita yang cantik dan hebat, tapi bosku tidak pernah mencintainya. Mau 10, 20, atau 30 tahun pun Pak Theo tidak akan mencintainya ...."Sorotan dingin terpancar dari mata Nial. "Terima kasih masukannya."Pada malam hari, Theo mentraktir para petinggi perusahaan untuk makan malam bersama.Melihat suasana hati Theo yang buruk, Sabai dan yang lain mencekokinya alkohol.Setelah Theo agak mabuk, Sabai menyingkirkan botol anggur dan bertanya, "Theo, kamu kenapa hari ini? Kok diam saja?"Theo memijat keningnya sambil menjawab, "Anisa mau cerai. Apakah aku seburuk itu?"Semua orang terkejut mendengarnya. Anisa mau bercerai?Apakah otak Anisa berbeda dengan otak manusia pada umumnya? Theo adalah pria tampan yang kaya raya, bukannya bersyukur malah mau minta cerai?Memangnya siapa Anisa sampai berani menyakiti Theo!"Kak Sabai, menurutmu Anisa giman
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 54

Samar-samar Anisa mencium aroma alkohol yang bercampur tembakau di tubuh Theo.Ketika mengangkat kepala, Anisa melihat belasan orang sedang mengarahkan kamera ke arahnya. Ternyata mereka semua adalah teman-temannya Theo.Anisa melepaskan pelukan Theo, lalu memeluk lengannya agar tidak terjatuh. Sopir bergegas membantu saat melihat Anisa yang kewalahan memapah Theo.Kemudian sopir dan Anisa bergegas membawa Theo masuk ke dalam mobil. Setelah Theo masuk ke mobil, sopir mengambil sebotol air dan memberikannya kepada Anisa."Nona, ini buat Tuan," kata sopir sambil menyerahkan sebotol air.Anisa mengambil tersebut, lalu membukanya dan bertanya, "Kamu mau minum?"Theo tidak menjawab, dia mengerutkan alis seperti sedang kesakitan. Entah apakah Theo tidak dengar atau tidak mau menjawab."Nona, biar aku saja." Sopir mengambil air dan membantu Theo minum.Sopir memberikan Theo minum, sedangkan Anisa memegang leher Theo agar tidak tersedak.Sesaat tangan Anisa menyentuh lehernya, mata Theo langs
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 55

Angin malam berembus meniup wajahnya. Anisa merasa lebih tenang dan dapat berpikir dengan jernih.Tadi Theo bilang dia bisa saja mencampakkan Anisa? Artinya mungkin suatu saat nanti dia akan mengabulkan permintaan Anisa untuk bercerai?Anisa merasa lebih lega setelah mengetahuinya.Sesampainya di rumah, sopir dan Bibi Wina memapah Theo keluar dari mobil. Melihat ada yang melayani Theo, Anisa pun kembali ke kamarnya sendiri.Tak berapa lama Bibi Wina datang mengetuk pintunya. "Nona, Tuan tidak mau kami pegang. Nona, tolong bantu mengelap badan Tuan dan mengganti bajunya."Mengelap badan? Ganti baju?Saat Theo masih koma Anisa mungkin bersedia melakukannya, tetapi sekarang Theo sudah sadar. Theo memang mabuk, tetapi masih memiliki kesadaran. Mereka bahkan masih sempat bertengkar di dalam mobil."Biarin saja. Setelah bangun besok dia tahu harus ganti baju dan mandi sendiri. Kita nggak usah ikut campur." Anisa memberikan saran.Bibi Wina tercengang. "Nona, jangan .... Nona, tolong bantu Tu
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 56

"Sudah mabuk, masih bisa marah-marah," Anisa bergumam sambil mengusap wajah Theo. "Kamu pikir aku mau melayanimu? Bukannya kamu nggak suka kotor-kotor? Kenapa tubuhmu bau banget? Kalau bukan karena kakimu yang belum sembuh, aku nggak akan menghiraukanmu."Sembari mendengar omelan Anisa, perlahan-lahan Theo pun merasa ngantuk.Akhirnya semua beres! Anisa menutup tirai, menyelimuti Theo, membereskan baskom dan handuk, lalu beranjak ke tempat tidur.Tiba-tiba Anisa teringat dengan CCTV yang dipasang di dalam kamar. Seketika sekujur tubuhnya pun merinding.Anisa menarik selimut, lalu membungkus tubuhnya dan bergegas tidur.Tengah malam Theo sempat bangun beberapa kali. Namun karena masih setengah sadar, dia tidak menyadari Anisa yang tidur di sampingnya.Keesokan pagi cahaya matahari bersinar menembus jendela.Anisa memeluk dada Theo, sedangkan kakinya bertumpu di atas paha Theo.Kepala Theo terasa agak sakit. Sesaat bangun, dia terkejut melihat wajah Anisa yang muncul di hadapannya.Tak l
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 57

Sania memberikan menu, lalu menatapnya dan menjawab, "Kemarin pakaianmu terlalu gemulai, aku pikir kamu suka cowok. Oh tentu saja, nggak ada salahnya suka cowok. Aku menghargai semua orang."Vanzoe yang sedang minum hampir saja tersedak setelah mendengar jawaban Sania."Nona Sania, sepertinya kamu salah paham. Aku masih menyukai wanita, selalu menyukai wanita, dan sangat menyukai wanita.""Baiklah, maafkan aku. Sebenarnya aku juga nggak suka memakai pakaian seksi. Aku lebih suka berpakaian santai kayak gini," jawab Sania."Anggap saja kita berkenalan ulang." Vanzoe mengulurkan tangan dan mengajak Sania berjabat tangan.Demi membantu Anisa menyelidiki identitas Vanzoe, Sania menyambut ajakan Vanzoe untuk berjabat tangan.Setelah memesan makanan, Vanzoe dan Sania lanjut mengobrol.Satu jam kemudian ...."Aku punya satu teman yang menikah kilat. Sebenarnya dia menyukai istrinya, cuma dia nggak tahu bagaimana mengatakannya. Beberapa waktu lalu istrinya tertimpa musibah, dia memintaku untuk
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 58

"Apakah benar dengan Nona Anisa?" Suara pria ini terdengar lembut dan sopan."Em. Maaf, ini dengan siapa?" tanya Anisa."Perkenalkan, aku Nial Tangsa, CEO Sino Group. Aku mendapatkan nomormu dari bagian personalia. Aku tertarik bekerja sama dengan perusahaanmu," jawab Nial."Sino Group?" tanya Anisa."Em. Apakah kita bisa bertemu sebentar? Kebetulan aku lagi berada di dekat kantormu." Nada bicara Nial terdengar tulus.Anisa berpikir sebentar, lalu menerima ajakannya. Setelah janjian, Anisa menelepon manajer departemen personalia."Apa kamu mengenal Nial Tangsa? CEO Sino Group.""Beliau sangat terkenal di dunia investasi. Sino Group menduduki posisi 10 teratas di dalam negeri. Makanya aku memberikan nomormu kepadanya," jawab manager personalia."Baiklah, aku mengerti.""Anisa, perlu aku temani? Aku takut kamu kesulitan menghadapinya," tanya manajer personalia.Sejak Davin mengundurkan diri, banyak karyawan Kintara Group yang juga mengundurkan diri.Anisa menjawab, "Tidak perlu, hari ini
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 59

"Aku tahu kamu tidak bersedia menjualnya. Tentu saja aku tidak akan mengakuisisi perusahaanmu. Aku akan membeli saham Kintara Group," jawab Nial."Pak Nial, kamu serius?" Mata Anisa berbinar-binar."Tentu saja aku serius. Tapi ada 2 hal yang harus aku diskusikan denganmu sebelum menandatangani kontak." Nial mengeluarkan sebuah kontrak. "Selama dua hari ini aku dan timku telah membuat analisa jangka panjang. Sebagai perusahaan investasi profit dan sustainabilitas adalah hal yang paling penting."Anisa membuka dokumen tersebut dan membacanya secara cepat."Pak Nial, apakah dokumen ini boleh aku bawa pulang? Aku harus mendiskusikannya dulu," tanya Anisa."Tentu saja." Nial tersenyum ramah."Hmm? Ini apa?" tanya Anisa saat melihat sebuah dokumen lain.Anisa tidak menyangka semuanya berjalan semulus ini. Semua yang perlu dinegosiasi sudah beres, Anisa pun merasa lega."Aku adalah kakaknya Clara. Lebih tepatnya kakak tiri. Kami memiliki ayah yang sama, ibu yang berbeda." Nial tak berusaha me
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 60

"Sampai segitunya?" Vanzoe terkejut."Dia adalah istriku. Kalau dia bukan istriku, Nial tidak mungkin berinvestasi." Tatapan Theo terlihat dingin.Vanzoe semakin kebingungan. "Bukannya bagus? Berarti ada yang menyelamatkan Anisa dari kebangkrutan.""Dia adalah istriku!" bentak Thei."Oh, aku mengerti. Lalu apa rencanamu selanjutnya? Mau naikin harga pembelian? Kalau tidak dinaikan, Anisa pasti lebih memilih Nial.""Belum tentu." Theo menggelengkan kepala."Belum tentu? Terus apa yang membuatmu kesal?" Meskipun hanya mendengar suara, Vanzoe tahu Theo sedang marah.Theo ingin mengakuisisi Kintara Group untuk membantu Anisa keluar dari lingkaran setan. Anisa masih muda dan belum lulus, dia belum siap memimpin perusahaan sebesar itu.Daripada membuat masalah lebih besar, lebih baik perusahaannya dijual untuk membayar utang. Anisa dan ibunya bisa menggunakan sisa uang yang ada untuk melanjutkan hidup dengan tenang.Theo sudah memikirkannya dengan matang. Ini adalah cara terbaik untuk memban
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more
PREV
1
...
45678
...
89
DMCA.com Protection Status