Share

Bab 26

Author: Cahaya Suci
last update Last Updated: 2023-05-19 13:29:50
Membunuh Theo?

Anisa mengerutkan alis. Meskipun membenci Theo, Anisa tidak pernah berpikir untuk membunuhnya.

Kalaupun anak di dalam kandungan Anisa benar-benar keguguran, dia juga tidak akan berpikir sejauh itu. Lagi pula bagaimana cara membunuhnya? Memang bisa?

Melihat keraguan Anisa, Leo pun berkata, "Pamanku lagi dinas. Kamu pertimbangkan dulu baik-baik. Anisa, aku akan menikahimu setelah kamu membunuh pamanku. Aku bisa memberikan semua yang kamu inginkan. Aku sudah bilang ke orang tuaku soal hubungan kita, mereka setuju."

Sikap dan tatapan Leo terlihat sangat tulus. Sewaktu pacaran dulu, Anisa selalu minta dikenalkan kepada kedua orang tua Leo, tetapi Leo selalu menolak untuk mempublikasikan hubungan mereka.

Sekarang Anisa sudah tidak membutuhkan pengakuan tersebut.

"Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalau ketahuan sama pamanmu? Apakah mungkin dia akan memaafkanku? Leo, kalau kamu mau membunuh dia, kamu bunuh saja sendiri, ngapain menyuruh aku?" Anisa menyeringai dingin.

"Kamu taku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 27

    "Bukan kandunganmu yang digugurkan, tentu saja kamu tidak gegabah." Raut wajah Anisa sangat masam.Melihat Anisa yang emosi dan mempertimbangkan masalah yang dihadapinya, dokter pun berkata, "Nona, maaf tadi aku salah bicara. Kamu minum dulu, aku akan tanya ke bagian dokumen kontrol."Setelah menuangkan segelas air untuk Anisa, dokter pergi menemui bagian dokumen kontrol.Sekitar setengah jam kemudian dokter tersebut kembali dan bertanya, "Nona, apakah kamu mengenal Clara? Dia yang meminta data-datamu."Sesaat mendapatkan jawaban, Anisa bangkit berdiri dan pergi meninggalkan rumah sakit.Tidak disangka, ternyata Clara adalah duri di dalam daging!Anisa tidak akan tinggal diam, Clara harus membayar harga atas tindakannya!Kintara Group.Anisa masuk ke ruangan wakil presdir."Anisa, ada 2 hal yang mau aku sampaikan," kata wakil presdir sambil menuangkan segelas air. "Vanzoe berubah pikiran. Awalnya dia mau berinvestasi, tapi hari ini dia bilang mau membeli perusahaan kita dengan harga 2

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 28

    "Aku tidak tahu kata sandinya. Ayahku tidak pernah bilang apa-apa." Anisa menggelengkan kepala sambil mengerutkan alis.Anisa tidak berbohong, Omar memang tidak pernah mengatakan apa-apa.Waktu itu ada banyak orang di dalam kamar. Kalau Omar mengatakan sesuatu, yang lain pasti juga mendengarnya."Paman Davin, aku coba tanyakan sama ibuku dulu. Ayahku tidak ngomong apa-apa, mungkin ibuku tahu sesuatu." Anisa berpura-pura mendukung ide Davin.Wakil presdir Kintara Group bernama Davin Sungkoso. Dia sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini."Baik, jangan kasih tahu siapa-siapa, ini adalah rahasia perusahaan. Kamu adalah pewaris Kintara Group, makanya aku memberi tahu kamu." Davin sama sekali tidak mencurigai Anisa.Anisa mengamati brangkas besar yang ada di hadapannya. Sebuah suara kecil seperti sedang berbisik di dalam hatinya.Anisa memang polos, tetapi dia tidak bodoh. Davin telah mencoba berbagai cara, tetapi dia gagal membuka brangkas ini. Oleh sebab itu dia tidak memiliki pilihan s

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 29

    Maya menepuk pundak Anisa dan berkata, "Kamu adalah putrinya, dia tidak mungkin mencelakaimu. Waktu kami menikah, perusahaan baru didirikan dan masih memerlukan banyak dana. Aku bekerja keras untuk membantu sampai perusahaan berdiri seperti sekarang. Kalau dia berani mencelakaimu, aku nggak akan memaafkan dia."....Hari senin.Anisa pergi ke Tera Group. Ini adalah pertama kalinya dia pergi ke perusahaan Theo.Sesampainya di depan gedung Tera Group, Anisa terkesima melihat gedung tinggi yang menjulang megah.Anisa turun dari taksi, lalu berjalan ke lobi. Sesampainya di resepsionis, salah seorang petugas bertanya, "Nona sudah ada janji?""Tidak ada. Aku mencari Clara, bilang saja Anisa mencarinya," jawab Anisa.Melihat pakaian dan dandanan Anisa yang rapi, resepsionis membantunya untuk menghubungi Clara.Tak berapa lama Clara pun turun dan menemui Anisa.Begitu keluar dari lift, Clara menyapa Anisa dengan nada bicara yang sangat angkuh. "Duh, Anisa, kok kamu ke sini? Bukannya kamu baru

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 30

    Pada hari jumat sore.Bibi Wina menelepon Anisa."Nona, Tuan pulang malam ini. Sebaiknya Nona juga pulang," kata Bibi Wina.Sejak dipaksa aborsi, Anisa tidak pernah kembali ke rumah Theo."Baik, memang sudah waktunya memutuskan hubungan ini." Anisa menutup telepon Bibi Wina dan kembali ke rumah Theo.Pesawat Theo mendarat pada pukul 7 malam. Sesampainya di pintu kedatangan, beberapa pengawal menyambut dan bergegas membuka pintu mobil.Sesaat masuk ke dalam mobil, Theo baru menyadari keberadaan Clara yang duduk di depan."Theo, rambutku bagus, nggak?" tanya Clara yang mengenakan gaun berwarna merah mudah sambil menyeka rambutnya ke belakang telinga.Clara tersenyum manis kepada Theo. Dia sengaja menunggu di mobil untuk memberikan kejutan kepada pria ini.Tatapan Theo berubah setelah melihat keberadaan Clara. Otot-otot di sekujur tubuh Theo terasa tegang, wajahnya dingin, dan suhu di dalam mobil terasa makin dingin.Clara tersentak melihat perubahan ekspresi Theo. Perlahan-lahan dia pun

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 31

    "Besok dan lusa akhir pekan, kita cerai senin depan," jawab Anisa.Melihat Anisa yang emosi, Theo mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.Anisa mengerutkan alis, dia tidak mengerti jalan pikiran Theo. Jangan bilang Theo tidak mau bercerai?Jika Theo ingin bercerai, dia tidak mungkin bersikap sesantai ini."Aku berselingkuh dengan pria lain, masa kamu bisa memaafkan aku? Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan mau melihat wanita yang mengkhianatiku. Harus bercerai, jangan ditunda-tunda lagi." Anisa berusaha memikirkan seribu cara untuk memaksa Theo bercerai.Theo mengembuskan asap rokok sambil menatap Anisa dengan tatapan curiga."Kamu sudah bertemu dengan Clara, 'kan? Kamu pasti marah, itu semua ideku. Aku sengaja membuatmu marah." Anisa terus memprovokasi Theo.Bibi Wina tercengang mendengar setiap kata yang dilontarkan Anisa.Apakah Anisa mau cari mati? Jangan-jangan aborsi membuat psikologisnya terganggu?Kalau seperti ini terus, takutnya Theo murka dan benar-benar menghabisi Ani

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 32

    Anisa dan Davin janjian ketemu di akhir pekan."Anisa, kamu sudah menemukan cara untuk membuka brangkasnya? Vanzoe mendesakku terus, aku sampai tidak berani mengangkat panggilannya," kata Davin."Tadi malam aku menulis beberapa huruf dan nomor yang mungkin dijadikan kata sandi. Hanya saja aku tidak yakin susunannya," jawab Anisa."Kalau gitu kita coba dulu." Davin mengambil kertas yang diberikan Anisa, lalu menganggukkan kepala.Mereka berdua kembali ke ruangan rahasia, lalu mencoba berbagai kombinasi angka dan huruf. Sayangnya semua tidak berjalan sesuai keinginan.Setelah berkali-kali gagal, Anisa mengerutkan alis dan menghela napas."Apakah ada kemungkinan Malia tahu? Kata sandi pintu rumah adalah kombinasi ulang tahun Ayah dan Malia. Sebelum ayahku sakit, dia sangat menyayangi Malia," Anisa bergumam kecil.Davin menggelengkan kepala. "Kalau Malia tahu, dia pasti sudah mencuri barang ini.""Paman, bisa saja barang di dalam brangkas ini memang sudah dicuri? Kamu juga tidak tahu, 'kan

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 33

    Setelah mengirimkan fotonya kepada Malia, Davin menunggu di ruang rahasia. Siapa tahu Malia bisa menemukan kata sandinya.Jika Malia berhasil, Davin akan mendepak Anisa. Jangan harap Anisa bisa dapat bagian.Setengah jam kemudian Malia menelepon Davin. "Selain semua yang ditulis Anisa, aku tidak bisa memikirkan kombinasi sandi lain. Tapi Anisa bukan menulis ulang tahun Maya yang sebenarnya, yang ditulis ini tanggal lahir di KTP. Ulang tahun Maya yang sebenarnya berbeda dengan yang di KTP. Coba pakai tanggal lahir Maya yang sebenarnya ....""Oke," jawab Davin.Setelah mencoba berbagai kombinasi kata sandi, dua jam kemudian ...."Krak!" Tebakan Malia benar, pintu brangkas terbuka. Ternyata 3 digit pertama menggunakan tanggal lahir Maya, sedangkan 3 digit terakhir menggunakan tanggal lahir Anisa.Foto keluarga yang digantung di samping brangkas adalah petunjuk yang diberikan oleh Omar. Sayangnya tidak ada seorang pun yang sadar.Setelah berhasil, Davin bergegas menelepon Malia."Bajingan!

    Last Updated : 2023-05-19
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 34

    Di rumah Theo.Sesampainya di ruang tamu, Bibi Wina bergegas menyuruh Anisa duduk dan berkata, "Nona, Tuan memberikanmu hadiah."Kemudian Bibi Wina membuka kotak hadiah yang ada di atas meja, terlihat sebuah gaun cantik berwarna putih."Bibi yakin Theo kasih buat aku?" Anisa terlihat ragu."Yakin! Sepertinya Tuan mau membawa Nona ke pesta. Oh iya, ada sepatu juga." Bibi Wina membuka sebuah kotak berisi sepatu hak tinggi.Anisa mengerutkan kening, dia tidak dapat menebak isi pikiran Theo."Untuk apa membawa aku? Aku nggak kenal teman-teman dia. Memangnya dia tidak takut aku bikin malu?" pikir Anisa."Nona, Tuan punya pertimbangan sendiri, tenang saja. Nona, yang kemarin sudah lewat, jangan dipikirkan lagi. Mulai sekarang, yang penting Nona hidup dengan baik," jawab Bibi Wina."Bi, apakah Bibi benar-benar berpikir Theo akan memaafkanku begitu saja? Dia pasti punya niat terselubung." Anisa menghela napas panjang."Nona, apakah benar Nona mengandung anaknya Tuan Leo? Aku rasa Nona bukan or

    Last Updated : 2023-05-19

Latest chapter

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status