Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 191 - Chapter 200

884 Chapters

Bab 191

Sekarang baru jam 5.20, kenapa Anisa datang secepat ini?Meskipun Anisa mengakui William sebagai anak adopsi, William tahu bahwa Anisa sangat menyayanginya."William!" Anisa menangis saat melihat William yang duduk di depan pintu dengan didampingi dua orang pengawal.Setelah mendengar suara Anisa, Theo bangkit dari sofa dan berjalan ke arah pintu.Kedua pengawal tidak berani menghalangi Anisa. Mereka tahu betapa Theo sangat mencintai wanita ini.Meskipun sekarang sudah bercerai, Anisa pernah menempati posisi penting di hati Theo.Anisa memeluk William sambil menangis tersedu-sedu, seolah Theo telah menyiksa anaknya."Anisa, kita perlu bicara," kata Theo.Anisa mengangkat kepalanya, tatapannya terlihat marah. "Kenapa kamu membawa anakku? Siapa yang mengizinkanmu? Siapa?"Theo mengerutkan alis. "Aku tidak menyakiti anakmu. Aku hanya ingin tahu bagaimana dia mengenal Thea? Kenapa mereka bertengkar?""Kamu nggak bisa tanya Thea? Theo, aku tahu Thea adalah wanita yang paling penting di hidu
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 192

Anisa mengerutkan alis."Si Pirang? Dia punya nama. Kamu nggak tahu cara menghargai orang lain?" tanya Anisa."Menghargai? Memangnya kamu dan si Pirang menghargai aku? Kalian pacaran sebelum kita bercerai!" kata Theo sambil menggertakkan gigi."Aku nggak ngerti jalan pikiranmu ...." Anisa menghela napas. "Sejak 4 tahun lalu, aku sudah mengirimkan surat cerai. Kamu sendiri yang nggak mau tanda tangan.""Sebelum aku tanda tangan, kita masih berstatus suami istri. Kenapa kamu mengkhianati aku?" tanya Theo.Melihat raut wajah Theo yang serius, Anisa hampir berpikir bahwa memang dia yang mengkhianati Theo."Memangnya kita pernah bersama? Kamu sendiri yang terlalu percaya diri. Theo, jangan memanipulasi aku. Siapa yang mengkhianati siapa?" Anisa membantah.Theo menarik napas panjang, dia berusaha menenangkan diri. "Siapa nama pria itu?""Untuk apa kamu tahu namanya?" Anisa mencurigai Theo."Kamu yang minta aku menghargainya," jawab Theo."Hem .... Kalaupun aku memberi tahu namanya, kamu juga
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 193

Thea sempat memikirkan alasan kenapa tiba-tiba William marah kepadanya.Thea mengira William dimarahi karena membawanya kabur dari sekolah. Selain ini, Thea tidak dapat memikirkan alasan lain.Setelah mendengar permintaan maaf Thea, William malah semakin marah.Berarti Thea mengakui bahwa dia yang menyebabkan Anisa dan Theo bercerai?"Jangan ikuti aku!" William berteriak, "Aku membencimu!"Thea berhenti, kedua matanya memerah dan meneteskan air mata.Melihat pertengkaran mereka, Bibi Wina bergegas memapah Thea untuk duduk di sofa. "Thea, jangan nangis. Kalau William tidak mau berteman denganmu, jangan paksa dia."William sangat emosian, sikapnya hanya akan menyakiti Thea. Namun di sisi lain, Thea juga tidak mau kehilangan teman.Thea menggelengkan kepalanya sekuat tenaga."Thea, jangan menggelengkan kepala, nanti sakit. Kamu tunggu sebentar, Bibi akan coba membujuk William," kata Bibi Wina sambil mengusap kepala Thea.Setelah mendengar ucapan Bibi Wina, Thea baru berhenti menggelengkan
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 194

"Kamu ... Anisa?" Nara inisiatif menyapanya, "Aku Nara."Anisa tidak terlalu menghiraukan Nara. "Em, aku pamit dulu."Anisa menggandeng William dan pergi meninggalkan Rumah Theo.Nara memandang Anisa sampai melamun. Tidak disangka, ternyata Anisa jauh lebih cantik daripada yang dibayangkan.Untuk apa Anisa datang mencari Theo? Dia bahkan membawa seorang anak kecil. Apakah itu anaknya Theo? Anisa membawa anaknya untuk mengajak Theo balikan?Nara pun cemas, apakah Theo bersedia menerima Anisa kembali?Ketika Theo keluar dari ruang kerja, Nara terbangun dari lamunannya dan menyapa, "Theo ....""Theo, maaf aku datang tanpa memberi tahu dulu," kata Nara sambil menunjuk kue yang ada di meja. "Temanku mengirimkan kue, aku tidak bisa menghabiskan kuenya sendiri. Jadi aku bawa ke sini buat dimakan bersama."Theo melirik kuenya dan berkata, "Selamat ulang tahun. Sudah terima hadiahnya?"Nara tertegun sejenak. "Oh, itu hadiah dari kamu? Aku belum buka bingkisannya karena tidak tahu siapa yang kir
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 195

"Aku mirip Theo, Wilona mirip Ibu," jawab William."William, Theo memang ayahmu, tapi dia tidak menyukai anak-anak. William, jangan mencari ayahmu, anggap saja kalian tidak kenal. Kalau dia tahu kalian anaknya, Ibu tidak sanggup membayangkan apa yang akan dilakukannya." Anisa mengatakan yang sejujurnya kepada William."Aku tidak mengharapkan ayah seperti dia," jawab William."William, akhir-akhir ini Ibu merasa kamu banyak berubah. Kamu makin dewasa," kata Anisa sambil tersenyum."Bu, aku tidak sakit. Aku hanya merasa orang-orang terlalu membosankan," jawab William."Ibu tahu, kok. Kamu hanya suka berteman dengan orang-orang pintar seperti Paman Mike. Tapi setelah dewasa, aku akan melihat bahwa orang yang tidak pintar juga memiliki kelebihan. Kita harus belajar menghargai kelebihan orang lain. Contohnya ... kebaikan dan ketulusan orang lain." Anisa berusaha memberikan pengertian.Sementara ini William tidak sependapat dengan Anisa, tetapi William juga tidak mau buru-buru membantahnya.
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 196

Anisa tersedak, dia mengambil sehelai tisu dan mengelap bibirnya."Nara, aku tegaskan kepadamu, aku yang ngotot minta cerai. Aku tidak peduli apakah kamu mau berpacaran atau menikah dengan Theo. Em, kalian berdua sangat cocok. Kenapa tidak langsung menikah? Kalau kalian menikah, aku pasti akan memberikan hadiah yang istimewa."Nara tersenyum kaku dan menjawab, "Oh, begitu .... Tapi kami berdua tidak ada keinginan untuk menikah. Kami lebih suka hubungan seperti ini.""Kenapa tidak menikah? Kamu atau dia yang tidak mau? Kalau dia tidak mau menikah, apakah perlu aku bantu untuk membujuknya?" tanya Anisa sambil tersenyum ramah."Tidak perlu repot-repot. Aku sudah cukup bahagia dengan hubungan sekarang. Oh iya, apa maksud ucapanmu tadi? Aku tidak mengerti. Siapa yang tidak tahu malu?" Nara menuntut penjelasan.Anisa tersenyum sinis, Nara benar-benar wanita yang licik dan menjijikkan. Rasanya Anisa mau muntah setiap melihat tatapannya yang sok polos dan tak berdosa."Gurumu tidak pernah meng
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 197

Kelewatan! Anisa tercengang melihat sandiwara Nara.Seketika Anisa pun teringat dengan drama-drama televisi yang pernah ditontonnya. Menjijikkan!Pelayan buru-buru menghampiri Nara dan membawanya untuk diobati.Anisa duduk sambil berpikir, hatinya terasa berapi-api. Kalau bisa, dia ingin menampar wajah Nara. Sekarang Nara terluka, di mata orang-orang dia adalah korban.Sudahlah, Anisa akan mengikuti alur kebohongan Nara. Anggap saja Anisa memang sengaja menyakiti Nara.Anisa memanggil pelayan, lalu membayar semuanya dan pergi meninggalkan Nara.Tak berapa lama, insiden ini pun sampai ke telinga Theo. Di antara sebuah anggota tubuh Nara, tangannya merupakan bagian yang paling berharga."Anisa tidak mungkin sengaja," kata Theo.Pengawal menunjukkan rekaman CCTV kepada Theo. Di dalam rekaman, Anisa tampak mengempaskan tangan Nara dan menyebabkan tangannya ketumpahan air panas."Anisa pasti tidak sengaja," Theo bergumam kecil.Theo tahu karakter Anisa, dia bukan orang yang tega menyakiti o
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 198

Hati Anisa terasa berkecamuk saat mendengar pertanyaan Theo."Apa kata pacarmu?" Anisa bertanya balik.Theo langsung terdiam, dia belum menemui Nara.Setelah mendengar rekaman pembicaraan di antara Anisa dan Nara, Theo kesal dan langsung meneleponnya."Anisa, aku sedang bertanya. Kamu jangan sengaja mengubah topik." Theo meninggikan suaranya.Amarah Anisa pun menyulut saat mendengar Theo yang membentaknya."Kamu sudah lihat buktinya, 'kan? Aku sengaja menyiram tangan pacarmu biar dia nggak muncul di hadapanku lagi. Kalau dia masih muncul, aku akan menyiram wajahnya!" Anisa balas membentak.Theo terdiam, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa."Hmm? Kenapa diam saja? Kamu mau meminta keadilan untuk pacarmu, 'kan?" tanya Anisa. Tenggorokan Theo tampak bergulir, dia mengatupkan bibirnya dengan erat."Oh, aku tahu ...." Anisa tertawa kecil. "Kalau tangan Dokter Nara luka, siapa yang akan mengoperasi Thea? Aduh, tiba-tiba aku jadi khawatir. Theo, kamu bakal membalas dendam sama aku?""A
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 199

"Anisa! Kamu keterlaluan! Maksudnya aku lebih rendah daripada binatang?" bentak Theo."Iya! Aku dan Aida memang nggak dekat, tapi aku tahu dia nggak mungkin membunuh orang. Sebenarnya aku nggak tertarik dengan kehidupan kalian berdua, mau hidup atau mati nggak ada hubungannya sama aku. Tapi kalau kamu terus mengganggu kehidupanku, aku nggak keberatan menyewa detektif ternama untuk menyelidiki kasus kematian Aida."Leo langsung ketakutan. "Anisa, aku bukan mau mengganggu kamu. Aku cuma kebetulan lewat. A-aku ... aku nggak akan menemuimu lagi."Leo memang pengecut. Anisa hanya asal bicara, tetapi dia sudah ketakutan seperti ini.Leo membenci Theo, tetapi dia tidak berani turun tangan langsung. Oleh sebab itu Leo menggunakan Aida sebagai kambing hitam.Layar ponsel Anisa menyala, ternyata pesan dari Sania.[ Apa? Theo meneleponmu demi membela wanita itu? Dia sudah gila? Dia masa nggak bisa mikir? Mana mungkin kamu sengaja menyiram tangan wanita itu? ]Melihat Anisa yang fokus bermain pons
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 200

Sekitar pukul 6 sore, Anisa pulang ke rumahnya.Pintu rumah terbuka lebar, Anisa juga melihat sebuah mobil BMW berwarna merah yang diparkir di halaman.Anisa mengenali mobil tersebut, itu mobilnya Sania. Kenapa tiba-tiba Sania datang?"Anisa!" Begitu mendengar suara mobil Anisa, Sania langsung berlari keluar. "Aku sudah melihat kedua anakmu. Aku dengar dari Vanzoe, katanya kamu mengadopsi anak. Kalau Vanzoe tidak memberi tahu aku, kamu berencana merahasiakannya seumur hidup?"Anisa ketakutan melihat Sania yang berteriak ke arahnya.Tidak heran, Theo pasti memberi tahu Vanzoe, lalu Vanzoe memberi tahu Sania. Begitu pun sebaliknya, kalau Sania mengetahui sesuatu, dia pasti memberi tahu Vanzoe dan Vanzoe akan memberi tahu Theo.Apa daya, Vanzoe adalah pacarnya Sania .... Anisa tidak mungkin memusuhi Sania atau meminta mereka putus."Kamu keterlaluan!" Sania menarik Anisa sambil memarahinya, "Kenapa kamu nggak memberi tahu aku? Lagi pula kedua anak itu bukan anaknya Theo. Apa yang perlu di
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
89
DMCA.com Protection Status