Piring dan gelas Anisa masih penuh. Jika Sabai dan Theo tidak datang, Anisa tidak mungkin mencari alasan untuk kabur."Aku pergi dulu." Theo membalikkan badan dan melangkah pergi."Eh ...." Sabai mengejar Theo. "Theo, tunggu aku!"Sania mengacungkan kedua jempol. "Anisa, kamu memang hebat."Raut wajah Anisa tampak polos. "Dia sendiri yang mau pergi.""Hahaha, kayaknya dia masih menyukaimu." Sania mengangkat gelasnya dan mengajak Anisa bersulang. "Dari tatapannya, aku rasa Theo masih mencintaimu.""Sania, jangan keseringan nonton drama," jawab Anisa."Katanya tadi malam kamu bergadang gara-gara nonton?" Sania mengernyit."Tapi aku nggak nonton drama. Aku hanya mau hidup dengan tenang. Diriku sendiri lebih penting daripada pria dan cinta," jawab Anisa sambil menggoyangkan gelas anggur.Sania mengangguk setuju. "Kamu benar! Lihat saja sendiri, Theo nggak pernah mengutamakan kamu.""Ayo, makan! Jangan bahas dia lagi. Oh iya, hari ini aku nyetir, aku nggak boleh minum terlalu banyak," Anisa
Last Updated : 2023-06-13 Read more