Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 171 - Chapter 180

884 Chapters

Bab 171

"Ini kencan kita berdua, ngapain bawa Vanzoe." Sania terdengar agak ketus.Kemudian Sania menuangkan segelas anggur untuk Anisa dan memberikannya sambil bertanya, "Tadi malam kamu ngapain? Lihat kantong matamu, hitam dan bengkak.""Aku begadang gara-gara nonton." Anisa mengambil gelas anggur dan meneguknya."Hem, siapa yang percaya? Kebohongan tertulis jelas di wajahmu! Anisa, jangan-jangan kamu masih menyukai Theo, ya?" Sania bertanya dengan penasaran."Sania, apa aku terlihat seperti orang bodoh?" Anisa menggelengkan kepala.Sania mengangguk tanpa ragu. "Walaupun sudah kaya, kamu memang terlihat kayak orang bodoh."Di sisi lain restoran, Sabai sedang mengajak Theo bersulang. Restoran ini terletak tidak jauh dari rumah sakit tempat Thea dirawat."Theo, aku tidak akan menanyakan apa pun tentang wanita yang bernama Thea. Aku mengajakmu keluar karena kita sudah lama tidak minum. Eh, Dokter Nara sehebat itu?" Tampaknya Sabai tertarik dengan informasi mengenai Nara.Theo meneguk segelas an
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 172

Piring dan gelas Anisa masih penuh. Jika Sabai dan Theo tidak datang, Anisa tidak mungkin mencari alasan untuk kabur."Aku pergi dulu." Theo membalikkan badan dan melangkah pergi."Eh ...." Sabai mengejar Theo. "Theo, tunggu aku!"Sania mengacungkan kedua jempol. "Anisa, kamu memang hebat."Raut wajah Anisa tampak polos. "Dia sendiri yang mau pergi.""Hahaha, kayaknya dia masih menyukaimu." Sania mengangkat gelasnya dan mengajak Anisa bersulang. "Dari tatapannya, aku rasa Theo masih mencintaimu.""Sania, jangan keseringan nonton drama," jawab Anisa."Katanya tadi malam kamu bergadang gara-gara nonton?" Sania mengernyit."Tapi aku nggak nonton drama. Aku hanya mau hidup dengan tenang. Diriku sendiri lebih penting daripada pria dan cinta," jawab Anisa sambil menggoyangkan gelas anggur.Sania mengangguk setuju. "Kamu benar! Lihat saja sendiri, Theo nggak pernah mengutamakan kamu.""Ayo, makan! Jangan bahas dia lagi. Oh iya, hari ini aku nyetir, aku nggak boleh minum terlalu banyak," Anisa
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 173

"Aku nggak kenal dia." Suara Thea terdengar ketakutan. "Aku nggak kenal ....""Tadi kamu pingsan dan diantar ke rumah sakit," Theo berusaha menjelaskan.Pingsan?Thea menggelengkan kepala. "Nggak, aku nggak pingsan."Thea masih mengingat jelas wajah Anisa. Ketika Thea sakit, Anisa yang merawat dan mengajaknya bicara. Hanya saja Thea tidak ingat apa yang dibicarakan.Meskipun tidak sepenuh ingat, Thea masih mengingat suara dan kelembutan Anisa. Thea merasa tenang saat berada di sisi Anisa.Seiring emosi yang melonjak, kepala Thea terasa agak sakit. "Ah ....""Thea, kenapa? Sakit? Sudah, jangan berpikir lagi. Ayo, baring dan istirahat." Theo mengusap air mata Thea dan menemaninya sampai ketiduran.Setelah Thea tidur, Theo pun keluar dari ruangan."Bagaimana keadaannya?" Nara bertanya kepada Theo.Theo tersenyum kecil. "Setelah operasi, Thea lebih banyak bicara dan tatapannya tidak kosong seperti dulu. Dok, operasinya berhasil."Nara menghela napas lega. "Baguslah, aku ikut senang.""Teri
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 174

Sabai menarik lengan Theo dan mengajaknya ke tempat yang sepi."Theo, jelas-jelas kamu masih memedulikan Anisa. Kenapa kamu bersikap aneh gini? Thea memang cantik, tapi dia tidak sebanding dengan Anisa." Sabai berusaha menyadarkan Theo."Thea adalah orang yang paling penting di dalam hidupku," jawab Theo."Anisa meminta cerai karena dia tahu keberadaan Thea?" tanya Sabai."Iya.""Kalau begitu Anisa tidak salah. Terus kenapa kamu sakit hati? Kamu yang menyakiti Anisa." Sabai jarang berbicara dengan nada menyerang. "Sebagai teman, aku tidak mau ikut campur masalah percintaanmu, tapi ....""Kamu boleh meninggalkanku seperti Anisa." Theo memotong ucapan Sabai. "Aku tidak suka orang asing mencampuri urusan pribadiku."Sabai hanya bisa menghela napas saat mendengar Theo mengucapkan kata "orang asing".Sudahlah, biarkan saja. Lagi pula Theo yang akan menyesal di kemudian hari.Sekarang Anisa memang masih melajang, tetapi bukan berarti dia akan selamanya melajang.Jika Anisa menikah dengan ora
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 175

Theo tercengang melihat seorang anak laki-laki dan seorang gadis kecil yang bersamanya.Theo mulai meragukan diri sendiri, apakah dia salah lihat? Mungkin wanita itu bukan Anisa.Setahu Theo, Anisa tidak punya anak. Kenapa tiba-tiba muncul dua orang anak di sisinya?Theo memutar rekaman tersebut sampai belasan kali. Semakin diputar, Theo merasa semakin segar. Semua lelah dan rasa kantuk terasa sirna.Theo menyalin rekaman ini, lalu menutup laptopnya. Tidak ada gunanya menonton berulang-ulang, Theo juga tidak dapat memastikannya. Daripada menebak-nebak, Theo berencana menelepon Anisa nanti pagi.Thea bangun pada pukul 6 pagi.Begitu bangun, Thea turun dari tempat tidur dan memanggil Theo yang tidur di sofa."Kak, Kak ...," panggil Thea.Sesaat bangun, kedua mata Theo terlihat memerah. "Kak, mau pulang." Thea tidak suka tinggal di rumah sakit.Theo baru tidur satu jam yang lalu, kepalanya terasa agak pusing. Namun Thea sudah memaksa pulang, dia pasti akan ribut kalau tidak dituruti.Mem
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 176

Tenggorokan Anisa terasa seperti dicekik. Dia juga tidak menyangka William dan Wilona akan menyusulnya ke rumah sakit.Yang Lebih mengejutkan, Rumah Sakit Genesis sudah berjanji tidak akan memberikan rekaman CCTV kepada siapa pun. Kenapa Theo bisa memiliki rekamannya?Anisa sudah menebak, Theo pasti penasaran siapa yang mengantar Thea ke rumah sakit. Hanya saja Theo tidak kepikiran bahwa Anisa mengantar Thea ke rumah sakit 2 hari yang lalu, bukan kemarin.Theo hanya melihat rekaman kemarin, bukan 2 hari yang lalu. Jadi, Theo tidak tahu bahwa Anisa yang menolong Thea."Theo, kita sudah cerai. Kamu tidak perlu tahu siapa kedua anak itu dan apa yang aku lakukan," Anisa menjawab dengan nada yang tenang. "Mereka bukan anakmu. Aku tidak mungkin melahirkan anakmu! Empat tahun yang lalu, kamu telah membunuh anak kita."Setiap mengingat Theo yang memaksanya aborsi, hati Anisa terasa sangat sakit.Setelah mengucapkan kalimat terakhir, Anisa langsung menutup panggilan Theo. Anisa tidak mau menden
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 177

Selain tidak mau berutang budi dan merugikan orang lain, Theo takut Nara meminta hal lain yang tak dapat berikan. Jadi, memberikan uang adalah cara terbaik yang bisa dipikirkan Theo.Nara tercengang. "Pak Theo, jangan seperti ini! Melihat kondisi Thea, takutnya satu operasi saja tidak cukup. Pak Theo lihat sendiri perkembangan kondisi Thea, memang sudah membaik, tapi belum sepenuhnya pulih. Setelah kondisi Thea membaik, aku masih ingin terus merawatnya. Mungkin akan ada operasi kedua, ketiga, dan seterusnya."Theo terdiam mendengar ucapan Nara. Bukankah Nara datang untuk memanfaatkan masa liburannya? Memangnya ke depan Nara punya banyak waktu untuk merawat Thea?"Dokter Nara, apa rencanamu kedepannya?" tanya Theo. Sejujurnya dia sendiri berharap Nara bisa terus merawat Thea sampai sembuh.Nara mengerti maksud pertanyaan Theo."Pak Theo, sebenarnya aku berada di kondisi yang membingungkan. Aku sudah berusia 34 tahun, tapi sama sekali belum pernah pacaran. Keluargaku sudah mulai mendesak
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 178

Anisa memijat keningnya. Dia pikir setelah bercerai, perasaannya terhadap Theo pun akan menghilang. Namun kenapa Anisa merasa sedih begitu mengetahui kabar ini?Jika Theo begitu mencintai Thea, kenapa mereka tidak menikah? Anisa tidak memahami jalan pikiran Theo.Hal ini membuat Anisa menyadari sesuatu, dia bukannya tidak bisa menerima kehadiran wanita lain di hidup Theo, tetapi dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Theo adalah pria bajingan!"Anisa? Kamu nggak apa-apa?" Sania agak khawatir. "Ahh, kalau tahu gini aku nggak akan memberi tahu kamu.""Aku nggak apa-apa." Anisa meneguk segelas air. "Aku dan Theo sudah bercerai, terserah dia saja.""Kata Vanzoe, dokter bernama Nara itu yang meminta Theo menjadi pacarnya. Nara berhasil menyembuhkan Thea. Sebagai balas budi, Nara nggak mau uang, tapi mau Theo menjadi pacarnya.""Kamu nggak perlu menjelaskan. Semua itu pilihan dia, nggak ada yang bisa memaksa." Anisa terdengar tenang, padahal hatinya pun sakit."Keadaan Thea sudah membaik, t
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 179

"Makan malam sudah siap. Ayo, cuci tangan dulu," panggil Maya yang baru keluar dari dapur.Anisa bangkit berdiri dan mengajak kedua anaknya untuk mencuci tangan.Pukul 9 malam. William dan Wilona sedang berbaring di kamar.William menatap langit-langit sambil memikirkan ucapan Anisa tentang Theo."Wilona ...," panggil William."Kak, kamu juga belum tidur? Aku takut .... Padahal Theo ganteng, tapi ternyata dia orang jahat. Huhuhu, kenapa dia mau membunuh kita?" Wilona mengulurkan tangan dan memeluk William."Jangan-jangan ... dia ayah kandung kita." William mengutarakan pemikirannya."Hah?" Wilona membelalak."Wilona, kita harus mencari tahu kebenarannya." William mulai menyusun rencana."Kak, kita harus gimana?" Kedua mata Wilona tampak berbinar-binar."Ayo, tidur."....Keesokan hari.Tera Group. Jaringan internet di kantor sedang mengalami gangguan.Departemen Teknis Keamanan Jaringan tengah menyelidiki penyebab insiden ini. Sesaat Theo mengetahui masalah ini, dia pun bergegas ke kan
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Bab 180

Akademi Akila.Theo pergi ke Akademi Akila. Sesampainya di sana, dia langsung pergi ke bagian administrasi untuk meminta data William.Nama: William KintaraIbu Kandung: Anisa KintaraUsia: 4 tahun 3 bulanMata Theo tampak berapi-api saat membaca nama Anisa Kintara. Tanpa disadari, jantung Theo berdebar sangat kencang.Ternyata bocah kecil yang menginjak sepatunya adalah ... anak Anisa? Ditambah, anak ini sudah berusia 4 tahun. Theo dan Anisa pun sudah berpisah selama 4 tahun.Seandainya William adalah anak kandung Anisa, berarti Anisa tengah hamil saat meninggalkan Theo?Theo meremas kertas yang dipegang, sekujur tubuhnya bergetar hebat."Pak Theo?" Kepala administrasi ketakutan melihat raut wajah Theo. "Ada apa dengan anak ini? Ada masalah?""Aku mau menemui anak ini," jawab Theo."Hari ini William tidak datang ke sekolah. Ada apa mencari dia? Apakah aku perlu menelepon ibunya?" tanya kepala administrasi."Tidak perlu." Theo pergi dengan membawa kertas yang berisi data informasi Will
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
89
DMCA.com Protection Status