Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 151 - Chapter 160

884 Chapters

Bab 151

"Terima kasih atas perhatianmu," Theo menjawab secara singkat.Clara hanya mengangguk dan pergi.Selang beberapa menit setelah Clara pergi, suara dering ponsel sontak memecah keheningan.Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Seharusnya Theo sudah pergi menemui Anisa, tetapi Theo malah lupa.Theo menjawab panggilan tersebut dan berkata, "Maaf, hari ini aku ada urusan mendadak. Aku akan meminta pengacaraku untuk menghubungimu.""Baik. Hari ini akhir pekan, biro catatan sipil juga nggak buka. Minta pengacaramu untuk menghubungiku hari senin," Anisa menjawab dengan tenang."Baik. Em, aku akan menjual gedung perkantoran Kintara Group kepadamu." Theo sudah tidak tertarik untuk membalas dendam.Theo hanya ingin Thea sembuh.Lathea Pratama adalah adik kembarnya Theo. Sayangnya Thea mengalami keterbelakangan mental.Ayahnya Theo adalah orang yang mendidik anak-anaknya dengan keras. Ayahnya Theo tidak bisa menerima fakta bahwa Thea mengalami gangguan mental, dia tidak ingin Keluarga Pratama me
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 152

Dalam sekejap Anisa pun tersadar. Dia memiliki firasat yang sangat kuat, orang yang ingin disembuhkan oleh Theo adalah wanita itu ....Wanita yang dicintai Theo, satu-satunya wanita yang tidak bisa dilupakan Theo.Anisa menyalakan mesin mobil dan kembali ke rumah. Hari ini Anisa berencana membawa William dan Wilona jalan-jalan.Sejak pulang, Anisa belum pernah membawa kedua anaknya berkeliling kota....."Ibu mau bawa aku dan Kakak ke mana?" tanya Wilona dengan suara yang menggemaskan.Wilona dan William duduk di kursi belakang. Mereka adalah anak-anak yang pintar dan penurut."Kalian mau pergi ke taman bermain? Di sana ada banyak wahana permainan." Anisa tampak bersemangat.Wilona menghela napas. "Cuacanya panas banget. Kita ke tempat yang dingin saja, ya?""Mau berenang? Kita main air," tanya Wilona.Wilona tetap cemberut. "Aku nggak mau satu kolam sama banyak orang, kotor! Bu, kita makan es krim saja, yok?"Anisa hanya bisa tersenyum kecut, anak-anak ini ....Melihat ekspresi Anisa
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 153

Naomi melirik hadiah hadiah yang diberikan, lalu berkata, "Leo, usiaku sudah nggak muda. Aku mau menikah dan punya anak.""Naomi, aku juga sama, aku ingin menikah dan berkeluarga. Apakah kamu mau menjadi pacarku? Kalau memang cocok, kita segera menikah dan punya anak." Tatapan Leo terlihat tulus dan lembut."Tapi ...." Naomi terlihat ragu-ragu. "Ayahku punya 1 permintaan. Tidak peduli laki-laki maupun perempuan, anak pertama kita harus mengikuti marga keluargaku."Seketika raut wajah Leo pun berubah."Kalau kamu nggak setuju, aku rasa makan malam ini nggak perlu dilanjutkan." Naomi mengambil tas dan hendak pergi.Leo bergegas menahan Naomi. "Aku nggak keberatan. Mau ikut marga siapa pun, anakku tetaplah anakku. Hanya saja, orang tuaku pasti tidak setuju. Begini saja, bagaimana kalau anak pertama ikut margamu, sedangkan anak kedua ikut margaku?"Naomi menghela napas lega sesaat mendengar jawaban Leo."Apakah orang tuamu akan setuju?" tanya Naomi."Biar aku yang menjelaskan kepada mereka
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 154

Namun tiba-tiba Leo menyadari satu hal, bukankah Anisa berada di luar negeri?Wanita tadi memang mirip dengan Anisa, tapi Anisa sudah lama pindah keluar negeri. Tidak, wanita itu pasti hanya mirip, dia bukan Anisa!Setelah mengantar Naomi pulang, Theo kembali ke rumah keluarganya. Melihat ekspresi Leo yang gembira, ibunya tersenyum dan bertanya, "Bagaimana hari ini?""Beres! Tapi dia mengajukan syarat. Dia mau anak pertama kami mengikuti marga keluarganya, sedangkan anak kedua ikut margaku." Menyadari perubahan ekspresi ibunya, Leo pun bergegas menghiburnya. "Bu, tenang saja, aku akan membuatnya menyerahkan seluruh harta Keluarga Tanu!""Ibu percaya padamu. Kita harus mengorbankan hal-hal kecil demi keuntungan besar.""Bu, tenang saja!" jawab Leo.Sekitar pukul 10 malam, ponsel Marvin berdering.Ternyata Vino yang menelepon Marvin. Vino Tanu adalah ayahnya Naomi.Sesaat Marvin menjawab panggilan tersebut, Vino langsung berteriak marah, "Marvin! Anakmu sudah gila? Dia mengirimkan foto t
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 155

Walaupun William tidak menjawab Wilona, dia sudah bertekad di dalam hatinya, dia harus menjadi orang yang hebat! Dia harus melindungi Anisa, Wilona, dan Maya!....Hari senin, di biro catatan sipil.Anisa bertemu dengan pengacaranya Theo. Setelah proses perceraian selesai, pengacara mengeluarkan sebuah dokumen dan berkata, "Nona, kontrak pembelian gedung sudah disiapkan.""Oh, Anda juga yang mengurusnya?" Anisa tertegun.Pengacara menganggukkan kepala. "Silakan dibaca kontraknya, terutama di bagian harga."Anisa membaca kontrak dan membuka halaman harga.Lima ratus miliar? Harga yang sama seperti saat Theo membelinya?Bukankah Theo rugi kalau menjual dengan harga 500 miliar? Selama 4 tahun ini, harga properti semakin meningkat. Kalau 500 miliar disimpan di bank, bunganya saja lumayan menguntungkan."Apa maksudnya Theo?" Anisa mengerutkan alis.Pengacara menjelaskan, "Aku rasa Pak Theo sengaja menjual dengan harga modal. Bagaimanapun kalian pernah menjadi suami istri.""Aku tidak perlu
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 156

Di ruang kerja.Theo menyerahkan catatan medis Thea kepada Nara."Selain keterbelakangan mental, tubuh Thea sehat seperti orang pada umumnya. Aku berharap kemampuan kerja otaknya bisa meningkat. Aku ingin dia hidup layaknya manusia normal," kata Theo.Nara membaca catatan medis Thea, lalu bertanya, "Pak Theo, adikmu tinggal di Akademi Akila?""Em." Theo mengangguk."Apakah aku boleh bertemu dengannya? Aku harus melihat kondisinya dulu dan melakukan beberapa pemeriksaan," jawab Nara."Boleh." Theo mengangguk."Bagaimana kalau kita pergi sekarang?" tanya Nara sambil melihat jam."Dokter Nara, kita bicarakan dulu harganya." Semenjak Clara membawa Nara ke sini, mereka belum sempat membicarakan masalah harga.Nara tersenyum dan berkata, "Kita bicarakan nanti saja. Kalau aku tidak bisa menyembuhkan adikmu, aku tidak akan minta bayaran."Semua yang gratis di dunia ini adalah yang paling mahal. Theo lebih suka menyepakati harga di awal."Apa kata Clara? Pekerjaan utamamu pasti terganggu.""Pa
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 157

"Aku akan mencarinya!" Pelayan menganggukkan kepala.Setengah jam kemudian, Theo tiba di Akademi Akila.Theo keluar dari mobil dan langsung beranjak ke kamarnya Thea. Thea tinggal di bangunan sendiri, ada guru dan pegawai khusus yang mengurus kesehariannya.Sesaat membuka pintu, Theo tercengang melihat kamar yang kosong dan sunyi.Begitu mengetahui kedatangan Theo, pelayan buru-buru kembali ke kamar Thea dan melaporkan semuanya."Tuan, Nona Thea hilang!" Kedua mata pelayan bengkak setelah menangis seharian. "Kami sudah mencari ke seluruh penjuru sekolah, tapi Nona Thea belum ditemukan.""CCTV rusak, aku tidak tahu Nona ke mana. Nona Thea .... kamu ke mana?" Pelayan menangis tersedu-sedu. "Aku mencarinya sambil berteriak. Nona Thea tidak mungkin mengabaikan aku."Sekujur tubuh Theo terasa tegang, dia langsung mengepalkan kedua tangannya."Tadi malam aku memberi tahu Nona Thea bahwa Anda telah menemukan dokter yang hebat. Aku bilang dia akan sembuh setelah dioperasi. Nona Thea bertanya a
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 158

Anisa sangat panik sesaat mendengar ucapan Maya.Anisa tidak habis pikir, kenapa William membawa wanita asing pulang? Ditambah, William tidak suka berbaur, dia tidak suka berinteraksi dengan orang asing.Siapa wanita yang dibawa William?Sesampainya di rumah, Anisa membelalak saat melihat wanita itu. Anisa merasa seperti disambar petir ...."Anisa, kamu sudah pulang?" Maya kaget melihat raut wajah Anisa yang tampak pucat. "Anisa, kamu kenapa?"Anisa menatap lurus ke arah Thea, seolah ingin menerkamnya.Wanita ini berambut panjang, dia mengenakan gaun seperti seorang tuan putri. Wanita ini ....Anisa tidak menyangka bisa bertemu secara langsung! Yang lebih mengejutkan, William yang membawa pulang wanita ini.Apa tujuan wanita ini? Apakah dia melakukannya demi Theo?Napas Anisa terdengar semakin berat. Kenapa wanita ini muncul sesaat Anisa bercerai dengan Theo?Anisa dan Theo sudah bercerai, untuk apa wanita ini datang menemuinya?"Bu, Ibu kembali dulu ke kamar. Aku ingin mengobrol denga
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 159

Anisa pernah memikirkan berbagai kemungkinan, tetapi dia tidak menyangka ternyata wanita ini mengalami gangguan kejiwaan?Jangan-jangan ini alasan kenapa Theo tidak mau membahasnya?Anisa kembali ke sofa, dia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia terlihat sangat kecewa, semua ini sulit dipercaya."Anisa, ada apa?" Maya duduk di samping Anisa dan bertanya, "Kamu kenal dia? Sikapmu aneh ....""Bu, kepalaku sakit. Aku mau menenangkan diri," jawab Anisa."Baiklah, Ibu siapkan kamar tamu," kata Maya sambil bangkit berdiri.Anisa menarik tangan Maya. "Bu, tidak perlu. Wanita ini kenal Theo, mereka bahkan sangat akrab. Aku akan mengantarnya ke pulang."Maya tercengang mendengar ucapan Anisa. Sama seperti Maya, Thea juga kaget dan ketakutan. Sesaat mendengar nama Theo, Thea langsung berteriak dan menangis.Thea menangis sambil menggelengkan kepala.Maya menggenggam tangan Thea, dia berusaha menenangkannya. "Jangan takut, kamu tidak kenal Theo?"Thea terus menggelengkan kepala. Kalau Thea m
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 160

"Kenapa kamu bersembunyi di sini?" Suara Theo terdengar ketus saat bertanya kepada William.William bersembunyi di belakang mobil. Kalau sopir tidak lihat, anak ini bisa tertabrak.Wakil kepala sekolah segera menjelaskan, "Pak Theo, ini anak baru. Dia tidak suka berbicara dengan orang asing."Semua anak-anak maupun orang dewasa yang bersekolah di sini pasti memiliki cacat fisik atau gangguan mental. Sesaat mengingat Thea yang juga mengalami gangguan mental, hati Theo pun melunak.William memasukkan laptopnya ke dalam tas, lalu bangkit berdiri dan menjinjingnya dengan satu tangan. Ketika melewati Theo, William menginjak salah satu kaki Theo.Theo tercengang, anak ini sengaja?"Pak Theo, maaf, anak ini tidak sengaja." Wakil kepala sekolah bergegas mengeluarkan selembar tisu dan membersihkan sepatu Theo.William menoleh ke belakang, tatapannya tampak memprovokasi. Dari sudut mata Theo dapat melihat sorotan mata William yang sinis.Dari senyuman sinis William, Theo dapat merasakan bahwa Wi
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
89
DMCA.com Protection Status