Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 31 - Chapter 40

529 Chapters

Bab 31 - Interogasi

“Sekarang apa yang harus kulakukan pada Biana? Dia pasti akan sangat marah dan kecewa kalau tahu aku sudah menghilangkan pekerjaan pentingnya ini.” Amora bergumam pelan dengan kesedihan yang terlukis di wajahnya. Ia baru saja keluar dari Restoran Baymoon melalui pintu belakang karena khawatir Tuan Muda Lorenzo akan mencarinya. Amora tidak ingin bertemu lagi dengan pria yang sudah mengambil keperawanannya dulu. Meskipun pria itu adalah ayah kandung Rayden, tetapi ia tidak berniat membiarkan pria itu mengetahui bahwa hubungan intim yang telah mereka lakukan tujuh tahun lalu telah membuahkan hasil. Amora juga tidak ingin Rayden mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh! ‘Pantas saja aku merasa dia mirip dengan seseorang. Ternyata parasnya dan Rayden sangat mirip,’ batin Amora yang berusaha mengingat kembali wajah Regis Lorenzo yang ditemuinya tadi. Putranya dan pria itu memiliki kesamaan di bagian alis, hidung dan bibirnya. Amora berpikir jika semua orang pasti akan langsung
Read more

Bab 32 - Pelajaran yang Berharga

“Apa kamu yang sudah menaruh obat ke dalam minumanku dulu, Chelsea?” selidik Amora yang memulai interogasinya kepada wanita itu. Chelsea tidak menjawab. Ia hanya menarik sedikit sudut bibirnya. “Aku akan menganggapnya sebagai iya,” timpal Amora yang merasa sangat kecewa karena dugaannya ternyata benar. “Lalu, kamu juga yang sudah memberitahu Chris untuk menjemputku di hotel itu, hm?” tanya Amora lagi. Kali ini Amora tidak menunggu jawaban dari Chelsea dan kembali mencecarnya dengan pertanyaan, “Untuk apa kamu melakukan semua itu? Apa aku pernah melakukan hal yang buruk padamu sampai kamu tega melakukan semua ini padaku, hm?” Chelsea menggenggam erat setir kemudinya, kemudian ia menoleh dan berkata dengan nada mengejek, “Kenapa? Merasa tersakiti? Dikhianati?” Tatapan mereka bertemu dengan sorot mata yang beradu dengan penuh kebencian. “Untuk apa kamu melakukannya? Demi uang?” terka Amora lagi. Sebuah alasan klise yang me
Read more

Bab 33 - Setitik Pencerahan

“Apa kepala Anda masih terasa sakit, Tuan Muda?”Mark melirik wajah Regis Lorenzo yang terlihat pucat melalui kaca mobil spion tengah mobil yang saat ini dikemudikannya. Sekarang sudah menjelang tengah malam, tetapi tuan mudanya tersebut masih belum berniat kembali ke penthouse-nya.Sudah hampir tiga puluh menit Mark mengendarai mobil tersebut tanpa tujuan. Regis memintanya untuk mengelilingi seluruh jalanan kota untuk menenangkan pikirannya sejenak.Beberapa waktu lalu Mark mendapat panggilan telepon langsung dari tuan mudanya tersebut yang meminta dirinya untuk menjemputnya di Restoran Baymoon. Mark tidak tahu masalah apa yang menimpa tuan mudanya. Padahal sebelumnya pria itu sedang menghadiri acara perjodohan yang diatur oleh nyonya kedua keluarga Lorenzo.“Berhenti, Mark,” titah Regis ketika kendaraan mereka melewati sisi jalan Sungai Hudson.Terlihat sebuah jembatan gantung yang terbuat dari baja kuat yang berada di atas sungai tersebut. Aneka lampu dengan warna dan corak yang in
Read more

Bab 34 - Jackpot!

“Maafkan aku, Bia! Aku benar-benar tidak tahu kalau akan terjadi hal seperti ini. Aku benar-benar minta maaf.” Amora menangkupkan kedua telapak tangannya di atas kepalanya yang sedang tertunduk dalam ketika berhadapan dengan rekan kerjanya, Biana Curtiz. Saat ini mereka berada di gudang penyimpanan barang toko WW Mart untuk beristirahat makan siang. Semalam Biana sudah menghubunginya untuk mempertanyakan hal yang terjadi pada pekerjaannya. Ia sangat marah kepada Amora setelah mengetahui perihal pemecatannya. Meskipun waktu itu Amora berusaha untuk menjelaskannya, tetapi Biana tidak memberikannya kesempatan dan langsung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Amora tahu jika dirinya pantas dibenci oleh Biana, tetapi ia perlu meminta maaf dan menjelaskan secara langsung kepada gadis itu. Walau bagaimanapun, dirinyalah yang telah menyebabkan Biana kehilangan salah satu pekerjaan berharganya. Wajah Biana yang datar menatap lurus sosok Amora yang masih membungkuk dengan penuh p
Read more

Bab 35 - Menghindar Bukan Solusi

Sang mentari telah menukik tinggi di atas gedung perkantoran Royal Dragon. Regis baru saja menyelesaikan rapatnya bersama beberapa para bawahan kepercayaannya. Mark berjalan beriringan dengannya. Pria itu tampak sibuk membaca jadwal Regis berikutnya melalui tablet yang dibawanya. “Siang ini Anda ada pertemuan dengan beberapa petinggi perusahaan di Hotel Luxury. Mengenai mobil bekas kecelakaan Anda waktu itu, mobilnya sudah dibawa ke lahan parkir gedung ini tadi pagi. Anda bisa memeriksanya nanti.” Regis hanya mengangguk. Langkah Regis terhenti sejenak ketika ia sudah sampai di dalam ruang kerjanya sendiri. Ia teringat akan perintah yang diberikannya kepada Mark sebelum menghadiri rapat tadi.Dengan satu tangan masuk ke dalam saku celananya, Regis menoleh kepada Mark dan bertanya, “Apa kamu sudah meminta pihak Restoran Baymoon untuk memberikan tips untuk Nona Curtiz? Apa mereka sudah mempekerjakan wanita itu lagi?” Mark mengangguk tipis.Atas perintah dari Regis semalam, Mark langs
Read more

Bab 36 - Situs Perjodohan

Kedua jemari Regis saling bertaut dan menatap Mark dengan penuh antusias. Niatnya untuk mengerjakan pekerjaannya pun tertunda untuk sementara waktu. Netra elangnya menatap Mark dengan tajam.“Katakanlah, ide brilian apa yang ada di otakmu itu, Mark!” titah Regis kepada asistennya tersebut.Asistennya itu pun berdeham dengan canggung, kemudian berkata dengan hati-hati karena khawatir ucapannya malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, "Sebenarnya Anda bisa saja mencari seseorang untuk berpura-pura untuk menjadi pasangan hidup Anda, Tuan Muda. Dengan begitu tuan besar tidak akan lagi mendesak Anda.”“Berpura-pura?” Regis cukup terkejut mendengar usul yang diberikan asistennya tersebut. Ternyata Mark memberikan ide yang di luar ekspektasinya. Namun, ia berpikir jika ucapan Mark ada benarnya.Selama ini ayahnya memang selalu mengkhawatirkan masalah pernikahannya. Meskipun banyak wanita yang selalu mendekat dengan Regis, tetapi mereka hanya dianggap sebelah mata oleh putra Diego terseb
Read more

Bab 37 - Makhluk yang Merepotkan

“Tuan Muda, saya sudah mendaftar menjadi salah satu pencari jodoh di Aplikasi Blind Date dan menjadi anggota VIP untuk mendapatkan kerahasiaan identitas saya,” lapor Mark yang saat ini berada di dalam ruangan kerja Regis kembali. Sesuai perintah Regis, ia terpaksa mendaftarkan dirinya sebagai salah satu calon pencari jodoh. Atasannya itu hanya meliriknya sekilas setelah mendengarkan informasi yang diberikannya. Sejak tadi jemari Regis masih sibuk menggulir layar ponselnya. Pria itu sedang membaca beberapa artikel terkait kecelakaan tunggal yang menimpa dirinya dulu. Ia berpikir mungkin saja ia bisa mendapatkan sedikit informasi dari artikel tersebut. Namun, sayangnya tidak ada hal penting yang bisa dijadikan clue atas kecelakaan itu. “Lanjutkan,” titah Regis dengan acuh tak acuh karena asistennya itu malah memilih diam menunggu tanggapannya. Mark berdeham singkat, kemudian kembali berkata, “Seperti perintah Anda, saya mengisi beberapa permintaan kriteria Anda.” Mark menyodorkan t
Read more

Bab 38 - Serpihan Ingatan

Pintu lift terbuka. Regis baru saja tiba di lantai basement kedua, tempat parkiran khusus mobil para petinggi perusahaan.Netra Regis langsung berkeliling ke sekitarnya. Mencari mobil Aston Martin berwarna merah metallic yang pernah digunakannya tujuh tahun yang lalu.Tatapannya terhenti pada seorang pria berusia tiga puluh tahunan yang sedang mengelap kaca depan mobil miliknya. Dia adalah Albert Parker, sopir pribadi Regis.Langkah Regis pun tertuju pada bawahannya tersebut. Sopir pribadinya itu telah bekerja sejak tujuh tahun silam setelah Regis selesai menjalani pemulihan di rumah sakit.Meskipun Albert dipekerjakan oleh Diego untuk memantau pergerakan Regis, tetapi pekerjaannya selalu memuaskan Regis.Karena alasan itulah, Albert diberikan kepercayaan secara khusus untuk merawat dan membersihkan setiap mobil yang akan digunakan oleh tuan mudanya tersebut.Karena sibuk membersihkan kaca mobil belakang sambil bersenandung ria, Albert tidak menyadari kehadiran Regis dan ia sangat terk
Read more

Bab 39 - Potongan Puzzle yang Mulai Tersusun

Netra Regis menatap lekat anting berlian di tangannya tersebut dengan bingung. Ia merasa pernah melihat anting tersebut sebelumnya, tetapi ia tidak bisa mengingat siapa pemilik perhiasan mewah itu.Regis sangat mengingat jelas jika mobil yang dikendarainya saat ini tidak pernah diduduki oleh wanita mana pun. Dulu Regis memang pecinta otomotif, begitu juga dengan sekarang sehingga ia selalu memperlakukan semua mobilnya dengan sangat hati-hati.Ada beberapa kendaraan yang secara khusus digunakan oleh dirinya sendiri, termasuk mobil yang dikendarainya saat ini.“Tuan Muda, apa Anda baik-baik saja?”Suara Albert Parker mengalihkan perhatian Regis. Ternyata sopir pribadinya itu telah berhasil menyusulnya.Regis melihat wajah cemas Albert yang sedang berdiri di samping mobilnya.“Apa tadi kamu membersihkan mobil ini, Al?” tanya Regis yang tidak mengindahkan pertanyaan sopirnya itu.Albert mengangguk tipis.“Kalau begitu, apa kamu tadi ada melihat pasangan anting ini?” tanya Regis seraya mem
Read more

Bab 40 - Saya Tidak Menipu!

Biana telah berjalan ke arah kursi tunggu dengan wajah yang menyimpan kemarahan. Sepasang netranya mengedar ke sekeliling untuk mencari sosok mantan kekasihnya itu. Akan tetapi, tidak terlihat batang hidung pria itu di mana pun.Di kursi tunggu itu hanya ada beberapa wajah asing yang tidak pernah dikenalnya.‘Ke mana bajingan itu? Apa dia takut dan sudah lari terbirit-birit?’ batin Biana dengan kesal karena merasa dipermainkan.Gadis itu pun berniat untuk berjalan kembali melanjutkan pekerjaannya. Akan tetapi, tiba-tiba suara seorang pria menghentikan langkahnya.“Maaf, apa Anda … Nona Curtiz?”Perlahan Biana memutar tubuhnya dan memandang sosok pria yang terlihat lebih dewasa dibandingkan dirinya yang sedang memasang ekspresi dipenuhi kebingungan ketika mereka saling bersitatap langsung.Kedua netra Biana mengerjap berulang kali. Rasa kaget dan kagum bercampur menjadi satu di dalam diri gadis itu. Penampilan setelan jas rapi dan bersih yang dimiliki pria itu membuat Biana terpukau.M
Read more
PREV
123456
...
53
DMCA.com Protection Status