Wajah Candice terasa panas. Dia kaget hingga berjalan mundur beberapa langkah, hendak melarikan diri.Ketika berjalan ke luar ruangan kerja Claire, Candice masih terlihat kaget. Begitu masuk ruangan, dia langsung duduk lemas di atas sofa. Bahkan, kakinya juga terasa lemas.Claire berjalan keluar studionya, lalu melihat Candice yang bagai kehilangan arwah itu. Dia pun tersenyum. “Ada apa ini?”Candice segera duduk tegak, lalu meletakkan gelas kopi ke atas meja. “Ini … buat kamu.”Claire mengambil gelas kopi. Menyadari Candice berbicara dengan terbata-bata, dia pun bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa kamu terkejut seperti ini?”“Nggak … nggak kenapa-napa. Hanya saja, tadi aku ketemu Charine sewaktu beli kopi. Kami hampir bertengkar tadi.”Claire mengambil kopi, lalu duduk di depan meja kerjanya. “Cuma karena ini?”Candice menggigit bibir bawahnya. “Emm.”“Jadi, kenapa wajahmu semerah ini?”“Aku … karena panas!” Seketika Candice merasa emosi. Claire dapat melihat ekspresi gugupnya. Dia me
Baca selengkapnya