Claire menunduk untuk menyembunyikan tawanya. Javier memang tidak mengingatnya lagi, tetapi Javier masih saja ingin memilikinya.Benn pun tersenyum menyeringai. “Aku cuma bercanda. Kenapa Dik Javier serius sekali?”Javier menggigit bibirnya. “Sejak kapan aku itu adikmu? Kamu kira aku tidak ingat sama kamu?”“Heh, ternyata kamu masih mengingatnya.” Benn meletakkan bantal ke atas ranjang. “Oke, berhubung kamu masih bisa bernapas, seharusnya Nenek akan merasa tenang.”Sambil berbicara, Ben meletakkan tangannya di atas pundak Claire. “Kalau begitu, dia jadi tugasmu, ya ….”“Lepaskan tanganmu!” ucap Javier dengan muram. Benn yang dipotong ucapannya itu langsung mengangkat tangannya. “Oke, kalau begitu, aku pergi dulu. Mohon bantuan Nona Claire untuk menjaga ‘anak muda’ yang agak berumur ini, ya.”Setelah Benn meninggalkan kamar, Javier melipatnya kedua tangannya di depan dada dengan wajah muram. Biasanya tidak dapat terlihat ekspresi apa-apa di wajah Javier. Namun, Javier yang hanya menging
Read more