Share

Bab 585

Penulis: Daun Jahe
“Kamu ….” Seketika terbayang kejadian di benak Javier waktu itu. Dia memang tidak sanggup mengendalikan hasratnya waktu itu. Semua respons di luar kendalinya.

Javier melepaskan Claire, lalu menepuk keningnya dengan tidak berdaya. “Apa semua ini salahku?”

Jelas-jelas Claire duluan yang menciumnya. Claire duluan yang menggodanya! Pokoknya, setelah bertemu dengan Claire, Javier tidak bisa mengendalikan tubuhnya.

Claire menarik lengan Javier. “Oke, aku nggak bercanda lagi. Kita pulang saja.”

Pulang ….

Tatapan Javier menjadi muram. Entah kenapa dia merasa dirinya pernah mendengar Claire mengatakan ucapan itu sebelumnya.

Claire merangkul lengannya. Di mata orang lain, mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi.

Setelah kembali ke Vila Easton, tampak Berwin sedang memarahi pengawal-pengawal lantaran tidak sanggup menjaga Javier.

Hingga Javier memasuki vila, amarah Berwin baru sirna. “Kenapa kamu tidak bilang-bilang kalau kamu mau keluar?”

Tidak masalah jika Javier amnesia, sekarang dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
sepertinya Izza akan menjadi pengawal pribadinya claire
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 586

    “Ada banyak anggota di dalam Organisasi Dawn-ku. Untuk apa kamu mengkhawatirkanku?”Owl menepuk-nepuk pundak Izza. “Kamu masih muda. Kamu tidak mungkin selamanya tinggal di Organisasi Dawn. Pergilah untuk melihat dunia di luar sana. Aku juga akan merasa tenang jika kamu bisa berada di sisi Claire.”Claire sungguh tidak menyangka Owl akan mengutus Izza untuk mengikutinya. Izza tumbuh besar di Organisasi Dawn. Dia seharusnya tidak terbiasa dengan kehidupan setelah meninggalkan Organisasi Dawn?Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, Izza tiba-tiba berkata, “Oke, aku akan mengikuti Nona.”Kali ini Claire merasa sangat syok.Javier yang berdiri di dekat meletakkan ponselnya. Dia terlihat kesal lantaran Claire mengobrol lama dengan kedua lelaki itu. Saat Roger tanpa sengaja melirik ke sisi Javier, dia dapat merasakan majikannya ini sedang cemburu.Claire berjalan ke hadapan Jody, lalu membungkukkan tubuhnya untuk mengusap wajah si kecil. “Jody, Ayah dan Ibu pulang dulu, ya.”“Emm, Ibu pulan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 587

    Jessie berlari ke hadapan Javier. “Ayah, apa kamu sudah sembuh?”Javier terbengong sejenak. Sepertinya dia masih belum mempersiapkan mentalnya. Alhasil, dia tidak tahu harus berbuat apa.Jessie memiringkan kepalanya. “Ayah?”Roger segera membawa Jessie ke samping, lalu membungkukkan tubuhnya untuk melihat si kecil. “Nona Jessie, telah terjadi sesuatu terhadap ayahmu. Sekarang dia tidak begitu ingat dengan orang-orang di sini.” Roger menunjuk kepalanya sendiri.Jessie mengejapkan matanya. “Maksudmu, Ayah jadi bodoh?”Ujung bibir Javier berkedut.Claire berjalan ke sisi Jessie, lalu berjongkok merapikan kepangan rambut putrinya. “Sekarang ingatan ayahmu hanya berhenti di usia 17 tahunnya. Jadi, dia nggak bisa mengingat kalian untuk sementara ini.”Jessie dan Jerry saling bertukar pandang, lalu melirik Javier. Jessie melihatnya dengan tatapan iba dan air mata berlinang di dalam matanya.Javier mengepal erat kedua tangannya, meletakkannya di depan mulutnya, lalu berdeham. Dia mengalihkan t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 588

    Jadi, Javier memang adalah “lelaki berengsek”?Melihat Steven menatap ke sisi Javier, Claire pun berkata, “Ayah, Javier, dia ….”“Aku sudah tahu masalah dia.” Steven mengangkat tangannya untuk memotong ucapan Claire. Dia menatap Claire, lalu berkata, “Kamu tidak perlu khawatir. Ayah tidak akan menyalahkanmu. Sudah syukur dia masih bisa hidup.”Javier terdiam sejenak. Apa dirinya adalah anak pungut?Setelah kembali ke kamar, Claire baru saja berjalan ke dalam, tetiba ada sesosok bayangan tubuh mendekatinya. Telapak tangan Javier menopang di atas dinding, lalu memasukkan Claire ke dalam pelukannya. “Kita bicara sebentar.”Claire terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Apa yang ingin Tuan Javier bicarakan sama aku?”“Dulu aku … apa aku pernah melakukan hal yang bersalah sama kamu? Aku selingkuh atau …,” tanya Javier dengan penuh hati-hati.Lampu di atas plafon memancar ke atas wajah tampannya. Lekuk hidung mancung dan wajah tampan Javier terlihat sangat jelas. Tatapannya juga sangatlah tajam sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 589

    “Emm.” Claire melipat koran, lalu mengangkat kepalanya. “Hari ini aku juga harus ke perusahaan. Aku nggak bisa temani kamu.”“Kamu kerja?”“Kalau nggak kerja, apa kamu mau biayai aku?” Claire mengangkat-angkat alisnya, lalu menghabiskan segelas susu di atas meja dan berdiri.“Memangnya aku tidak sanggup untuk biayai kamu?” Javier sungguh terkejut. Apa dirinya telah melarat hingga mengharuskan istrinya untuk bekerja?Ketika mendengar pertanyaan Javier, Claire spontan membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Javier. Salah satu tangan Claire menopang ke atas meja. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu berlagak bersedih. “Kamu bilang aku nggak berguna, makanya aku pergi bekerja. Kamu bilang kamu suka wanita yang mandiri.”“Aku … apa aku pernah mengatakannya?” Kening Javier berkerut. Dia sedang merenungkan masalah ini.Claire menekan bibir Javier dengan salah satu jarinya. “Suamiku, aku pergi kerja dulu, ya. Jangan terlalu merindukanku.”Javier tertegun di tempat. Dia berusaha untuk menahan perasaa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 590

    Claire merasa kaget, sepertinya semua ini di luar dugaannya. Sebab, sangatlah wajar jika Gina menghentikan suplai tanzanite kepada Perusahaan Soulna.Bagaimanapun juga, Claire bisa mendapatkan kerja sama ini juga karena melakukan negosiasi dengan Gina. Setelah terjadi kecelakaan dengan Claire, wajar jika Gina menghentikan kerja sama lantaran mengira tidak bisa mendapatkan keuntungan apa-apa lagi.Kenapa Gina tidak mengakhiri kerja sama mereka? Apa Gina merasa Claire akan kembali?“Omong-omong, apakah semua orang di Makronesia mengira aku sudah meninggal dalam kecelakaan itu?” tanya Claire dengan tiba-tiba.Fendra menjawab, “Setelah kecelakaan pada waktu itu, Tuan Javier berusaha menekan berita itu. Jadi, seharusnya tidak banyak yang mengetahuinya.”Kemudian, Fendra menatap Claire sejenak dan berkata, “Claire, berhubung kamu sudah kembali, aku akan serahkan kembali Perusahaan Soulna kepadamu.”Di ruang baca dalam vila.Javier sedang membaca buku dengan tidak konsentrasi. Raut wajah ding

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 591

    Candice langsung memeluk Claire.Claire juga telah menyadari kedatangan Javier. Belum sempat dia tersadar dari bengongnya, Candice pun menggoyangkan pundak Claire, lalu mengomel, “Sejak kapan kamu baikan sama si berengsek itu? Bukankah kamu sudah bilang nggak bakal maafin dia? Kenapa kamu malah diam-diam baikan sama dia?”Tubuh Claire digoyang hingga kepalanya terasa pusing. Saat dia hendak berbicara, Javier langsung menarik Claire masuk ke dalam pelukannya, seolah-olah sedang melindungi Claire saja. Dia lalu berkata pada Candice dengan sinis, “Kenapa goyang-goyang? Apa kamu tidak lihat dia sudah pusing?”Candice sungguh terbengong. Memang sudah tiga tahun dia tidak bertemu dengan Javier, hanya saja kenapa Javier menjadi seperti ini?Candice melipat kedua tangannya di depan dada. “Hei, sekarang kamu malah berlagak sok pengertian? Claire, jangan sampai kamu dikelabui dengan ucapan lelaki ini.”Hingga saat ini, Candice masih tidak mengetahui kenyataan. Tentu saja dia merasa Javier sangat

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 592

    Tidak ada Claire di dalam ingatan Javier. Seharusnya dia tidak akan terpengaruh dengan keberadaan Claire. Hanya saja, entah kenapa Javier ingin memahami wanita ini dan ingin selalu menempel dengannya. Jantung Javier juga berdetak dengan kencang ketika berdiri di dekatnya.Claire tersadar dari bengongnya, lalu memeluk kedua pipi Javier dengan tersenyum. “Apa kamu lagi mengutarakan perasaanmu kepadaku?”Javier hanya menyipitkan matanya dan tidak berbicara.Claire langsung memeluk pinggang si lelaki dan menempelkan pipinya di atas dada Javier. “Javier, kamu harus mengingat kembali. Kamu masih belum menepati satu janjimu kepadaku. Jadi, kamu harus mengingatnya.”Javier menggigit bibir tipisnya. Tangannya membelai rambut panjang Claire dengan perlahan. Janji apa itu? Javier pasti akan mengingatnya.Setelah Javier pergi, Candice yang duduk di sofa itu merenungkan kesalahannya. “Claire, aku juga nggak tahu Tuan Javier amnesia, makanya aku bisa berkata kasar.”Claire membalikkan dokumennya. “E

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 593

    Beberapa manajer merasa sangat syok. Selama tiga tahun ini, Javier tidak peduli dengan urusan perusahaan. Dengar-dengar dia sedang sakit parah. Ketika melihat kedatangan Javier, mereka merasa kondisi tubuhnya sudah membaik.Steven menutup dokumennya. “Kalian keluar dulu.”Mereka mengangguk, lalu berpamitan meninggalkan ruangan.Saat ini, Steven memutar kursi kulitnya menatap Javier. “Apa kamu yakin ingin ambil alih perusahaan saat ini?”Javier bersandar di sofa, lalu memegang ujung sofa. “Aku sudah membaca dokumennya. Yang bisa kuhafal juga sudah kuhafal. Aku bisa mengambil alih perusahaan.”Steven berdiri dengan perlahan. “Baiklah, aku juga tidak akan menghalangimu. Kondisi perusahaan sekarang tidak seperti pertama kali kamu mengambil alih dulu. Kalau kamu tidak ingat, kamu bisa tanya sama Roger.”Saat Javier pertama kali mengambil alih perusahaan dulu, dia juga baru berusia 16 atau 17 tahun. Dia belajar sembari mengelola perusahaan.Sekarang ingatannya hanya berhenti pada saat itu. U

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status