“Ada banyak anggota di dalam Organisasi Dawn-ku. Untuk apa kamu mengkhawatirkanku?”Owl menepuk-nepuk pundak Izza. “Kamu masih muda. Kamu tidak mungkin selamanya tinggal di Organisasi Dawn. Pergilah untuk melihat dunia di luar sana. Aku juga akan merasa tenang jika kamu bisa berada di sisi Claire.”Claire sungguh tidak menyangka Owl akan mengutus Izza untuk mengikutinya. Izza tumbuh besar di Organisasi Dawn. Dia seharusnya tidak terbiasa dengan kehidupan setelah meninggalkan Organisasi Dawn?Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, Izza tiba-tiba berkata, “Oke, aku akan mengikuti Nona.”Kali ini Claire merasa sangat syok.Javier yang berdiri di dekat meletakkan ponselnya. Dia terlihat kesal lantaran Claire mengobrol lama dengan kedua lelaki itu. Saat Roger tanpa sengaja melirik ke sisi Javier, dia dapat merasakan majikannya ini sedang cemburu.Claire berjalan ke hadapan Jody, lalu membungkukkan tubuhnya untuk mengusap wajah si kecil. “Jody, Ayah dan Ibu pulang dulu, ya.”“Emm, Ibu pulan
Jessie berlari ke hadapan Javier. “Ayah, apa kamu sudah sembuh?”Javier terbengong sejenak. Sepertinya dia masih belum mempersiapkan mentalnya. Alhasil, dia tidak tahu harus berbuat apa.Jessie memiringkan kepalanya. “Ayah?”Roger segera membawa Jessie ke samping, lalu membungkukkan tubuhnya untuk melihat si kecil. “Nona Jessie, telah terjadi sesuatu terhadap ayahmu. Sekarang dia tidak begitu ingat dengan orang-orang di sini.” Roger menunjuk kepalanya sendiri.Jessie mengejapkan matanya. “Maksudmu, Ayah jadi bodoh?”Ujung bibir Javier berkedut.Claire berjalan ke sisi Jessie, lalu berjongkok merapikan kepangan rambut putrinya. “Sekarang ingatan ayahmu hanya berhenti di usia 17 tahunnya. Jadi, dia nggak bisa mengingat kalian untuk sementara ini.”Jessie dan Jerry saling bertukar pandang, lalu melirik Javier. Jessie melihatnya dengan tatapan iba dan air mata berlinang di dalam matanya.Javier mengepal erat kedua tangannya, meletakkannya di depan mulutnya, lalu berdeham. Dia mengalihkan t
Jadi, Javier memang adalah “lelaki berengsek”?Melihat Steven menatap ke sisi Javier, Claire pun berkata, “Ayah, Javier, dia ….”“Aku sudah tahu masalah dia.” Steven mengangkat tangannya untuk memotong ucapan Claire. Dia menatap Claire, lalu berkata, “Kamu tidak perlu khawatir. Ayah tidak akan menyalahkanmu. Sudah syukur dia masih bisa hidup.”Javier terdiam sejenak. Apa dirinya adalah anak pungut?Setelah kembali ke kamar, Claire baru saja berjalan ke dalam, tetiba ada sesosok bayangan tubuh mendekatinya. Telapak tangan Javier menopang di atas dinding, lalu memasukkan Claire ke dalam pelukannya. “Kita bicara sebentar.”Claire terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Apa yang ingin Tuan Javier bicarakan sama aku?”“Dulu aku … apa aku pernah melakukan hal yang bersalah sama kamu? Aku selingkuh atau …,” tanya Javier dengan penuh hati-hati.Lampu di atas plafon memancar ke atas wajah tampannya. Lekuk hidung mancung dan wajah tampan Javier terlihat sangat jelas. Tatapannya juga sangatlah tajam sa
“Emm.” Claire melipat koran, lalu mengangkat kepalanya. “Hari ini aku juga harus ke perusahaan. Aku nggak bisa temani kamu.”“Kamu kerja?”“Kalau nggak kerja, apa kamu mau biayai aku?” Claire mengangkat-angkat alisnya, lalu menghabiskan segelas susu di atas meja dan berdiri.“Memangnya aku tidak sanggup untuk biayai kamu?” Javier sungguh terkejut. Apa dirinya telah melarat hingga mengharuskan istrinya untuk bekerja?Ketika mendengar pertanyaan Javier, Claire spontan membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Javier. Salah satu tangan Claire menopang ke atas meja. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu berlagak bersedih. “Kamu bilang aku nggak berguna, makanya aku pergi bekerja. Kamu bilang kamu suka wanita yang mandiri.”“Aku … apa aku pernah mengatakannya?” Kening Javier berkerut. Dia sedang merenungkan masalah ini.Claire menekan bibir Javier dengan salah satu jarinya. “Suamiku, aku pergi kerja dulu, ya. Jangan terlalu merindukanku.”Javier tertegun di tempat. Dia berusaha untuk menahan perasaa
Claire merasa kaget, sepertinya semua ini di luar dugaannya. Sebab, sangatlah wajar jika Gina menghentikan suplai tanzanite kepada Perusahaan Soulna.Bagaimanapun juga, Claire bisa mendapatkan kerja sama ini juga karena melakukan negosiasi dengan Gina. Setelah terjadi kecelakaan dengan Claire, wajar jika Gina menghentikan kerja sama lantaran mengira tidak bisa mendapatkan keuntungan apa-apa lagi.Kenapa Gina tidak mengakhiri kerja sama mereka? Apa Gina merasa Claire akan kembali?“Omong-omong, apakah semua orang di Makronesia mengira aku sudah meninggal dalam kecelakaan itu?” tanya Claire dengan tiba-tiba.Fendra menjawab, “Setelah kecelakaan pada waktu itu, Tuan Javier berusaha menekan berita itu. Jadi, seharusnya tidak banyak yang mengetahuinya.”Kemudian, Fendra menatap Claire sejenak dan berkata, “Claire, berhubung kamu sudah kembali, aku akan serahkan kembali Perusahaan Soulna kepadamu.”Di ruang baca dalam vila.Javier sedang membaca buku dengan tidak konsentrasi. Raut wajah ding
Candice langsung memeluk Claire.Claire juga telah menyadari kedatangan Javier. Belum sempat dia tersadar dari bengongnya, Candice pun menggoyangkan pundak Claire, lalu mengomel, “Sejak kapan kamu baikan sama si berengsek itu? Bukankah kamu sudah bilang nggak bakal maafin dia? Kenapa kamu malah diam-diam baikan sama dia?”Tubuh Claire digoyang hingga kepalanya terasa pusing. Saat dia hendak berbicara, Javier langsung menarik Claire masuk ke dalam pelukannya, seolah-olah sedang melindungi Claire saja. Dia lalu berkata pada Candice dengan sinis, “Kenapa goyang-goyang? Apa kamu tidak lihat dia sudah pusing?”Candice sungguh terbengong. Memang sudah tiga tahun dia tidak bertemu dengan Javier, hanya saja kenapa Javier menjadi seperti ini?Candice melipat kedua tangannya di depan dada. “Hei, sekarang kamu malah berlagak sok pengertian? Claire, jangan sampai kamu dikelabui dengan ucapan lelaki ini.”Hingga saat ini, Candice masih tidak mengetahui kenyataan. Tentu saja dia merasa Javier sangat
Tidak ada Claire di dalam ingatan Javier. Seharusnya dia tidak akan terpengaruh dengan keberadaan Claire. Hanya saja, entah kenapa Javier ingin memahami wanita ini dan ingin selalu menempel dengannya. Jantung Javier juga berdetak dengan kencang ketika berdiri di dekatnya.Claire tersadar dari bengongnya, lalu memeluk kedua pipi Javier dengan tersenyum. “Apa kamu lagi mengutarakan perasaanmu kepadaku?”Javier hanya menyipitkan matanya dan tidak berbicara.Claire langsung memeluk pinggang si lelaki dan menempelkan pipinya di atas dada Javier. “Javier, kamu harus mengingat kembali. Kamu masih belum menepati satu janjimu kepadaku. Jadi, kamu harus mengingatnya.”Javier menggigit bibir tipisnya. Tangannya membelai rambut panjang Claire dengan perlahan. Janji apa itu? Javier pasti akan mengingatnya.Setelah Javier pergi, Candice yang duduk di sofa itu merenungkan kesalahannya. “Claire, aku juga nggak tahu Tuan Javier amnesia, makanya aku bisa berkata kasar.”Claire membalikkan dokumennya. “E
Beberapa manajer merasa sangat syok. Selama tiga tahun ini, Javier tidak peduli dengan urusan perusahaan. Dengar-dengar dia sedang sakit parah. Ketika melihat kedatangan Javier, mereka merasa kondisi tubuhnya sudah membaik.Steven menutup dokumennya. “Kalian keluar dulu.”Mereka mengangguk, lalu berpamitan meninggalkan ruangan.Saat ini, Steven memutar kursi kulitnya menatap Javier. “Apa kamu yakin ingin ambil alih perusahaan saat ini?”Javier bersandar di sofa, lalu memegang ujung sofa. “Aku sudah membaca dokumennya. Yang bisa kuhafal juga sudah kuhafal. Aku bisa mengambil alih perusahaan.”Steven berdiri dengan perlahan. “Baiklah, aku juga tidak akan menghalangimu. Kondisi perusahaan sekarang tidak seperti pertama kali kamu mengambil alih dulu. Kalau kamu tidak ingat, kamu bisa tanya sama Roger.”Saat Javier pertama kali mengambil alih perusahaan dulu, dia juga baru berusia 16 atau 17 tahun. Dia belajar sembari mengelola perusahaan.Sekarang ingatannya hanya berhenti pada saat itu. U
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun