Claire merasa kaget, sepertinya semua ini di luar dugaannya. Sebab, sangatlah wajar jika Gina menghentikan suplai tanzanite kepada Perusahaan Soulna.Bagaimanapun juga, Claire bisa mendapatkan kerja sama ini juga karena melakukan negosiasi dengan Gina. Setelah terjadi kecelakaan dengan Claire, wajar jika Gina menghentikan kerja sama lantaran mengira tidak bisa mendapatkan keuntungan apa-apa lagi.Kenapa Gina tidak mengakhiri kerja sama mereka? Apa Gina merasa Claire akan kembali?“Omong-omong, apakah semua orang di Makronesia mengira aku sudah meninggal dalam kecelakaan itu?” tanya Claire dengan tiba-tiba.Fendra menjawab, “Setelah kecelakaan pada waktu itu, Tuan Javier berusaha menekan berita itu. Jadi, seharusnya tidak banyak yang mengetahuinya.”Kemudian, Fendra menatap Claire sejenak dan berkata, “Claire, berhubung kamu sudah kembali, aku akan serahkan kembali Perusahaan Soulna kepadamu.”Di ruang baca dalam vila.Javier sedang membaca buku dengan tidak konsentrasi. Raut wajah ding
Candice langsung memeluk Claire.Claire juga telah menyadari kedatangan Javier. Belum sempat dia tersadar dari bengongnya, Candice pun menggoyangkan pundak Claire, lalu mengomel, “Sejak kapan kamu baikan sama si berengsek itu? Bukankah kamu sudah bilang nggak bakal maafin dia? Kenapa kamu malah diam-diam baikan sama dia?”Tubuh Claire digoyang hingga kepalanya terasa pusing. Saat dia hendak berbicara, Javier langsung menarik Claire masuk ke dalam pelukannya, seolah-olah sedang melindungi Claire saja. Dia lalu berkata pada Candice dengan sinis, “Kenapa goyang-goyang? Apa kamu tidak lihat dia sudah pusing?”Candice sungguh terbengong. Memang sudah tiga tahun dia tidak bertemu dengan Javier, hanya saja kenapa Javier menjadi seperti ini?Candice melipat kedua tangannya di depan dada. “Hei, sekarang kamu malah berlagak sok pengertian? Claire, jangan sampai kamu dikelabui dengan ucapan lelaki ini.”Hingga saat ini, Candice masih tidak mengetahui kenyataan. Tentu saja dia merasa Javier sangat
Tidak ada Claire di dalam ingatan Javier. Seharusnya dia tidak akan terpengaruh dengan keberadaan Claire. Hanya saja, entah kenapa Javier ingin memahami wanita ini dan ingin selalu menempel dengannya. Jantung Javier juga berdetak dengan kencang ketika berdiri di dekatnya.Claire tersadar dari bengongnya, lalu memeluk kedua pipi Javier dengan tersenyum. “Apa kamu lagi mengutarakan perasaanmu kepadaku?”Javier hanya menyipitkan matanya dan tidak berbicara.Claire langsung memeluk pinggang si lelaki dan menempelkan pipinya di atas dada Javier. “Javier, kamu harus mengingat kembali. Kamu masih belum menepati satu janjimu kepadaku. Jadi, kamu harus mengingatnya.”Javier menggigit bibir tipisnya. Tangannya membelai rambut panjang Claire dengan perlahan. Janji apa itu? Javier pasti akan mengingatnya.Setelah Javier pergi, Candice yang duduk di sofa itu merenungkan kesalahannya. “Claire, aku juga nggak tahu Tuan Javier amnesia, makanya aku bisa berkata kasar.”Claire membalikkan dokumennya. “E
Beberapa manajer merasa sangat syok. Selama tiga tahun ini, Javier tidak peduli dengan urusan perusahaan. Dengar-dengar dia sedang sakit parah. Ketika melihat kedatangan Javier, mereka merasa kondisi tubuhnya sudah membaik.Steven menutup dokumennya. “Kalian keluar dulu.”Mereka mengangguk, lalu berpamitan meninggalkan ruangan.Saat ini, Steven memutar kursi kulitnya menatap Javier. “Apa kamu yakin ingin ambil alih perusahaan saat ini?”Javier bersandar di sofa, lalu memegang ujung sofa. “Aku sudah membaca dokumennya. Yang bisa kuhafal juga sudah kuhafal. Aku bisa mengambil alih perusahaan.”Steven berdiri dengan perlahan. “Baiklah, aku juga tidak akan menghalangimu. Kondisi perusahaan sekarang tidak seperti pertama kali kamu mengambil alih dulu. Kalau kamu tidak ingat, kamu bisa tanya sama Roger.”Saat Javier pertama kali mengambil alih perusahaan dulu, dia juga baru berusia 16 atau 17 tahun. Dia belajar sembari mengelola perusahaan.Sekarang ingatannya hanya berhenti pada saat itu. U
Langkah kaki Candice seketika terhenti. Belakangan ini ayahnya selalu membahas masalah pernikahannya dengan Keluarga Kenata. Vincent mengira putrinya sudah memutuskan untuk melangsungkan pernikahan ini.Jika tiba-tiba Candice berubah pikiran, bisa jadi dia akan diusir dari rumah?Candice kembali duduk, lalu menatap Louis. “Tapi kalau Keluarga Kenata yang membatalkan pernikahan ini, ayahku nggak mungkin paksa aku untuk menikah.”Mata Louis bergerak. “Semua orang di ibu kota tahu masalah kita berdua. Apa kamu kira gampang untuk membatalkannya? Meskipun Keluarga Kenata ingin membatalkannya, yang malu juga Keluarga Suryono, ‘kan?”Kali ini, Candice sungguh kehabisan kata-kata.Claire dan Liliana berjalan menuruni tangga. Menyadari ternyata mereka berdua juga datang ke rumah, Liliana pun tersenyum. “Candice, apa yang lagi kamu obrolkan dengan Louis?”“Tante, aku ….”“Tentu saja membahas masalah pernikahan.” Tatapan Louis sangatlah tajam. “Bukankah pernikahan ini sudah ditetapkan?”Raut waja
Raut wajah Javier terlihat sangatlah buruk. Setelah melihat Claire, awalnya dia merasa syok. Baru saja Claire hendak berbicara, Javier malah memeluknya dan membenamkan kepalanya di bagian leher Claire.Seluruh bulu kuduk Claire berdiri. Dia membiarkan Javier memeluknya. Entah perasaannya saja atau bagaimana, kenapa Claire merasa sepertinya Javier sedang minta dihibur saja?“Javier?” panggil Claire dengan ringan.Javier memeluk Claire dengan erat. “Aku bahkan tidak ingat dengan letak departemen di dalam perusahaan. Apa aku sangat lucu?”Claire sungguh syok. Lelaki ini malah sedang bermanja-manja dengannya saat ini. Setelah ingatannya pulih total nanti, entah bagaimana reaksinya ketika mengingat sikapnya saat ini.Claire pun menghiburnya. “Kenapa kamu malah takut ditertawakan di perusahaanmu sendiri?”Javier mendorongnya, lalu memegang erat pundak si wanita. “Gimana kalau mereka mentertawakanku?”Claire mengangkat dagu Javier, lalu mengangkat-angkat alisnya. “Siapa juga yang berani mente
“Dia orangnya memang keras kepala, tapi dia bisa bersikap seperti itu karena mengingat budi Keluarga Sinaga. Seandainya Rosy bukan anggota Keluarga Sinaga, dia juga tidak akan membela Rosy.”Steven menghela napas. “Dia sangat membenci anggota konglomerat itu. Ditambah lagi, Rosy terus menghasutnya. Jadi, sebelum dia melihat kenyataan dengan mata kepalanya sendiri, si Tua itu tidak mungkin akan percaya.”Claire mengerti maksud ucapan Steven. Setelah mengalami masalah Rosy, Berwin tidak lagi keras kepala ingin ikut campur dalam masalah Javier lagi.Seseorang yang keras kepala hingga tidak bersedia mendengar masukan orang lain hanya bisa disadarkan dengan sadisnya kenyataan. Meskipun proses melihat kenyataan ini hampir saja merenggut nyawa Javier.Langit semakin menggelap.Di dalam kamar mandi, Javier dan Jerry sedang mandi bersama. Jerry masuk ke dalam bathtub, lalu memainkan boneka bebek kuning yang mengapung di atas permukaan air.Javier membuka kran shower, lalu mengetes suhu air itu.
Javier yang hilang ingatan ini tidak seperti dulu, yang begitu pintar dalam menggoda Claire. Hanya saja, tatapan si lelaki ketika melihat Claire sekarang sangatlah membara.Jantung Claire berdetak kencang. Telapak tangan yang menahan dada Javier terasa memanas. Claire merasa dirinya sudah hampir kehilangan akal sehatnya. “Javier, kamu jangan ….”Bibir Javier tak sengaja menyentuh bagian daun telinga Claire, seolah-olah sedang menciumnya saja. “Kalau aku tidak mengingatnya, memangnya kita tidak boleh …?”Claire kembali terbengong.Javier sengaja mengembuskan napas hangatnya ke sisi Claire. Ujung bibirnya semakin melengkung ke atas. “Bukannya kamu suka menggodaku?”Claire menggigit erat bibirnya. Dia berusaha untuk bersikap tenang saat ini.“Claire,” panggil Javier dengan perlahan, “Kamu itu istriku. Kamu harus tanggung jawab terhadapku.”Javier langsung mengecup bibir Claire. Kali ini, Claire juga tidak sanggup menolak lagi. Dia bahkan melupakan masalah Javier sedang amnesia.Javier me