Javier yang hilang ingatan ini tidak seperti dulu, yang begitu pintar dalam menggoda Claire. Hanya saja, tatapan si lelaki ketika melihat Claire sekarang sangatlah membara.Jantung Claire berdetak kencang. Telapak tangan yang menahan dada Javier terasa memanas. Claire merasa dirinya sudah hampir kehilangan akal sehatnya. “Javier, kamu jangan ….”Bibir Javier tak sengaja menyentuh bagian daun telinga Claire, seolah-olah sedang menciumnya saja. “Kalau aku tidak mengingatnya, memangnya kita tidak boleh …?”Claire kembali terbengong.Javier sengaja mengembuskan napas hangatnya ke sisi Claire. Ujung bibirnya semakin melengkung ke atas. “Bukannya kamu suka menggodaku?”Claire menggigit erat bibirnya. Dia berusaha untuk bersikap tenang saat ini.“Claire,” panggil Javier dengan perlahan, “Kamu itu istriku. Kamu harus tanggung jawab terhadapku.”Javier langsung mengecup bibir Claire. Kali ini, Claire juga tidak sanggup menolak lagi. Dia bahkan melupakan masalah Javier sedang amnesia.Javier me
Tak sedikit karyawan Grup Angkasa membahas berita ini.“Semuanya membahas entah penyakit keras apa yang diidap Tuan Javier selama tiga tahun meninggalkan Grup Angkasa. Dia malah jadi lupa ingatan.”“Pantas saja aku dengar-dengar saat rapat sore semalam, Tuan Javier salah masuk ruangan. Bahkan OB yang mengarahkan jalan.”Karyawan wanita yang sedang merias wajahnya melihat mereka. “Beberapa tahun lalu, ruang rapat itu sudah diganti menjadi ruang tamu. Lagi pula, semua itu juga adalah perintah Tuan Javier.”Javier bahkan tidak ingat dengan ruang rapat baru. Apa lagi kalau bukan amnesia?Karyawan wanita yang satu lagi menghela napas. “Istrinya mengalami kecelakaan pada tiga tahun lalu. Dia kehilangan istrinya, lalu mengidap penyakit serius dan kehilangan ingatannya. Kenapa tragis banget sih nasibnya?”Di ruangan departemen administrasi.Javier membuang majalah ke atas meja, lalu menekan-nekan pelipisnya. “Kehilangan istri? Apa maksud mereka?Roger memungut majalah dengan tidak berdaya. Apa
Javier pun tersenyum. “Jadi, demi sahabatmu, kamu mengajakku keluar untuk beri pelajaran kepadaku?”Claire juga tidak bertele-tele lagi. “Kak, apa kamu benar-benar ingin menikahi Candice?”Kening Louis seketika berkerut. Dari kedua mata indahnya, dapat terlihat bahwa dia sangatlah tenang.Claire mengangkat cangkirnya. “Aku tahu keluarga kalian ingin melakukan pernikahan bisnis. Para senior sangat mengharapkan pernikahan ini untuk mendekatkan hubungan antar keluarga. Hanya saja, kalian nggak mungkin mengorbankan kebahagiaan kalian demi pernikahan bisnis. Satunya sahabatku, satunya lagi kakak sepupuku. Kalau kalian lagi konflik, aku pun nggak tahu harus bela siapa.”Pelayan menyuguhkan kopi ke hadapan Louis. Louis mengangkat cangkir, lalu memandang ke luar jendela. “Tidak akan konflik.”Claire merasa bingung.Louis menyesap kopi, lalu menatap Claire. “Meski aku tidak menikahi Candice, ibuku juga akan menyuruhku menikah dengan wanita asing lainnya. Aku lebih dekat dengan Candice. Jadi, ak
Claire langsung menunjukkan senyuman menyeringai. “Sepertinya aku harus lebih waspada.” Dia mengambil tas, lalu berdiri. Candice spontan menatapnya. “Kamu mau pulang?”“Kalau aku nggak pulang, sepertinya orang-orang itu akan merebut posisiku.” Claire berjalan pergi tanpa memalingkan kepalanya.Candice melambaikan tangannya. “Kamu memang keren!”Di Grup Angkasa.Claire dan Izza berjalan melewati meja resepsionis. Resepsionis yang sedang mengobrol di depan meja memperhatikan kedua orang yang melewati mereka. Mereka spontan mengangkat kepala mereka.Saat ini, kedua orang itu sudah berdiri di depan lift. Sosok wanita berambut panjang itu tampaknya cukup familier. Hanya saja, mereka lupa pernah melihatnya di mana.“Wanita itu kelihatan familier sekali, ya?”“Aneh! Kenapa dia berani naik lift Tuan Javier?”“Celaka!”Kedua resepsionis menyadari sesuatu, mereka segera berlari ke sisi Claire. Saat Claire sedang masuk ke dalam lift, tangannya malah ditarik. “Nona!”Resepsionis itu terengah-engah
Charine dan Guffin sungguh terbengong ketika melihat orang yang menerobos ke dalam ruangan.Claire melempar tasnya ke atas meja. Suara lemparan itu terdengar agak keras. Alhasil, Guffin pun terkejut.Claire berjalan ke depan meja, lalu duduk di atas pangkuan Javier. Kedua matanya seketika merona. Dia pun menumbuk-numbuk dada Javier. “Vier, kamu berengsek sekali! Semalam sewaktu di kamar kamu bilang kamu hanya akan menikahiku seorang diri. Sekarang kamu malah cari pasangan baru di belakangku?”Javier meraih pergelangan tangan Claire, lalu menatap wanita di dalam pelukannya. “Aku tidak berbuat seperti itu.”“Ada!” Claire kembali menumbuk dadanya. “Apa tubuhku kurang bagus atau aku kurang cantik? Dasar penipu! Padahal kamu sudah memilikiku, kamu malah masih menginginkan yang lain!”Suasana di dalam ruangan seketika menjadi hening.Raut wajah Guffin dan Charine juga berubah kaku. Bahkan, Roger yang berdiri di depan pintu pun terbengong.Namun, Charine masih belum putus asa. “Kak Javier, si
Izza melirik Roger sekilas.Roger pun bertanya dengan tersenyum, “Apa Nona Izza haus? Mau minum?”“Nggak usah.” Izza melipat kedua tangannya, lalu menolak dengan langsung.Kali ini, Roger tidak bertanya lagi.Javier mengancing pakaian Claire. Claire masih tidak bisa berdiri dengan tegak. Jadi, Javier langsung memeluk pinggangnya dengan tersenyum. “Dasar tidak tahu malu.”Claire mendesah. “Kamu saja nggak tahu malu, buat apa aku tahu malu?”Javier tertegun sejenak, lalu mengangkat kepala untuk menatapnya. Sepertinya dia pernah mengalami hal ini sebelumnya. Dia juga pernah mengucapkan kalimat itu sebelumnya.Saat Claire keluar ruangan, Javier mengantarnya sendiri. Semua karyawan di dalam perusahaan melihat langsung Javier sedang merangkul pundak seorang wanita. Gerak-gerik mereka berdua kelihatannya sangatlah mesra!“Astaga! Apa aku tidak salah lihat?”“Tuan Javier punya pasangan baru?”Semua orang merasa sangat kaget. Siapa pun tahu betapa cintanya Javier terhadap istrinya waktu itu. Se
Claire tersenyum sinis. “Iya, dia sudah selingkuh, selingkuhnya sama aku.”Candice terdiam beberapa detik. “Oh, ternyata kamu, kalian berdua lagi main cosplay, ya?”“Jadi, apa yang bisa aku lakukan?” Gerakan di tangan Claire berhenti. Dia mengangkat kepalanya, lalu berkata, “Semua orang di ibu kota tahunya aku sudah cerai sama dia. Kalau aku publikasi statusku di saat Javier lagi amnesia, bisa jadi dia nggak bisa jawab pertanyaan para reporter. Nanti masalah akan menjadi merepotkan.”Candice berdecak. “Sekarang sepertinya kamu sangat menjaga perasaan suamimu yang amnesia itu?”Claire tidak banyak bicara, melainkan bertanya, “Sebenarnya kamu bisa tahu masalah ini bukan dari gosip yang beredar, ‘kan? Aku nggak dengar ada gosip ini. Informasimu cepat juga.”“Aku dimasukkan ke dalam grup cewek-cewek anak orang kaya itu. Mereka lagi gosip di sana. Aku cuma menyaksikan dari samping.”Selesai berbicara, Candice teringat sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, Noni Zahra juga ada di dalam gru
Di bawah pancaran sinar lampu, tidak terlihat satu pun bekas di wajah si lelaki. Dia sungguh tampan dan menggoda.Claire berjalan mendekat. Dia mengusap alis Javier, lalu beralih ke bagian hidung mancungnya.Javier mengerutkan keningnya, lalu meraih pergelangan tangan Claire, menarik si wanita masuk ke dalam pelukannya. Kali ini, Javier membuka matanya untuk melihat si wanita. “Kamu memang jahat.”Senyuman lebar terpasang di atas wajah Claire. Dia meletakkan kedua tangan di atas pundak Javier, lalu mendekatinya. “Sejak kapan aku jahat?”Javier memeluk pinggang Claire. “Sudah selesai kerjanya? Lapar?”“Emm, lapar.” Claire mengangguk.Javier memeluk Claire sembari tersenyum. Dia menempelkan bibir dan hidung ke atas leher Claire. “Benar-benar lapar?”Claire menindih dada si lelaki dengan lemas. “Jangan bandel! Aku lagi lapar sekarang, aku nggak bertenaga lagi.”Javier juga tidak bercanda lagi. Dia melepaskan Claire, lalu mengambil jasnya. “Mau makan apa?”Claire berpikir sejenak, lalu mer