Javier terdiam.Mobil perlahan melaju ke Vila Easton. Di sepanjang perjalanan, Javier tidak tahu bagaimana cara berhubungan dengan putranya. Dia merasa gugup, tetapi dia ingin mendekatkan diri dengan putranya.Untung saja Jody tidak mempersulitnya pada saat seperti ini, Jody juga mengambil inisiatif untuk berbicara dengannya. Saat ini, memori Javier hanya berhenti pada umur 17 tahun. Jadi, dia jadi gampang bicara dengan anak berumur 8 tahun.Claire memalingkan kepalanya menatap ayah dan anak yang duduk di belakang. Dia pun bertanya pada Roger dengan suara kecil, “Apa Javier yang berumur 17 tahun memang seperti ini?”Roger mengangguk. “Iya.” Jujur saja, dia sungguh merindukan masa-masa muda Javier. “Dulu Tuan Javier memang seperti ini. Tapi sejak Bu Prisca ….”Claire tidak berbicara. Pandangannya tertuju pada diri Javier. Sekarang Javier memang tidak sedingin dulu. Dia sungguh ramah sekarang. Tak peduli bagaimana sosok Javier, selamanya dia adalah Javier yang disukai Claire.Javier mera
Claire kelihatan agak bingung. Hanya saja, terdengar lagi suara santai Cecilia. “Dulu, Javier pasti tidak akan ikut campur dalam masalah Negara Shawana.”Ucapan ini sungguh mengagetkan Claire. Hanya saja, setelah dipikir-pikir, saat dia baru kenal dengan Javier, Javier memang tidak pernah mengungkit masalah latar belakang keluarganya. Hanya saja, entah sejak kapan Javier mulai ikut campur dalam masalah ini? Apa karena masalah ibunya berhubungan dengan Keluarga Gufree? Atau sejak dia curiga “dendam” di antara Keluarga Gufree dan Keluarga Fernando?Cecilia menatap Claire. “Aku tahu kamu itu cucu dari Wilson.”…Di Vila Easton.Javier sedang berjalan menuruni tangga. Kebetulan Roger yang baru memasuki rumah melihatnya. “Tuan Javier?”Javier berjalan melewati ruang tamu. Semua perabotan di rumah tamu ini sepertinya masih baru, seolah-olah jarang ada yang tinggal di rumah ini. “Apa aku sudah lama tinggal di sini?”Roger menggaruk pipinya. “Hanya beberapa bulan saja.”Javier mengerutkan ke
Tatapan Claire tertuju pada atas meja. “Tapi setelah berhubungan dengan dia, aku baru menyadari Javier berbeda sama yang lain. Dia memang sangat bossy, perhitungan, dan cemburuan. Terkadang dia juga sangat imut. Tapi dia selalu melindungiku tanpa memikirkan keselamatannya sendiri. Jadi, mana mungkin aku melepaskan lelaki yang begitu mencintaiku.”Cecilia melihat ke sisi pintu dan tidak bersuara. Claire menyadari sesuatu, lalu memalingkan kepalanya menatap sosok Javier yang tidak tahu sejak kapan sudah berdiri di depan pintu. Dia sungguh terkejut. Jangan-jangan Javier sudah mendengar semua ucapannya tadi?Kali ini Cecilia pun tersenyum. “Kenapa kamu bukan istirahat di rumah, tapi malah ke sini? Apa kamu takut aku akan persulit wanitamu?”Tatapan Javier tidak sedetik pun beralih dari diri Claire. Dia berdeham berlagak tenang. “Nek, kenapa ubanmu semakin banyak saja?”Cecilia tahu bahwa Javier mengalami amnesia parsial. Kesannya terhadap Cecilia berhenti pada memori umur 17 tahun. “Aku s
“Kamu ….” Seketika terbayang kejadian di benak Javier waktu itu. Dia memang tidak sanggup mengendalikan hasratnya waktu itu. Semua respons di luar kendalinya.Javier melepaskan Claire, lalu menepuk keningnya dengan tidak berdaya. “Apa semua ini salahku?”Jelas-jelas Claire duluan yang menciumnya. Claire duluan yang menggodanya! Pokoknya, setelah bertemu dengan Claire, Javier tidak bisa mengendalikan tubuhnya.Claire menarik lengan Javier. “Oke, aku nggak bercanda lagi. Kita pulang saja.”Pulang ….Tatapan Javier menjadi muram. Entah kenapa dia merasa dirinya pernah mendengar Claire mengatakan ucapan itu sebelumnya.Claire merangkul lengannya. Di mata orang lain, mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi.Setelah kembali ke Vila Easton, tampak Berwin sedang memarahi pengawal-pengawal lantaran tidak sanggup menjaga Javier.Hingga Javier memasuki vila, amarah Berwin baru sirna. “Kenapa kamu tidak bilang-bilang kalau kamu mau keluar?”Tidak masalah jika Javier amnesia, sekarang dia
“Ada banyak anggota di dalam Organisasi Dawn-ku. Untuk apa kamu mengkhawatirkanku?”Owl menepuk-nepuk pundak Izza. “Kamu masih muda. Kamu tidak mungkin selamanya tinggal di Organisasi Dawn. Pergilah untuk melihat dunia di luar sana. Aku juga akan merasa tenang jika kamu bisa berada di sisi Claire.”Claire sungguh tidak menyangka Owl akan mengutus Izza untuk mengikutinya. Izza tumbuh besar di Organisasi Dawn. Dia seharusnya tidak terbiasa dengan kehidupan setelah meninggalkan Organisasi Dawn?Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, Izza tiba-tiba berkata, “Oke, aku akan mengikuti Nona.”Kali ini Claire merasa sangat syok.Javier yang berdiri di dekat meletakkan ponselnya. Dia terlihat kesal lantaran Claire mengobrol lama dengan kedua lelaki itu. Saat Roger tanpa sengaja melirik ke sisi Javier, dia dapat merasakan majikannya ini sedang cemburu.Claire berjalan ke hadapan Jody, lalu membungkukkan tubuhnya untuk mengusap wajah si kecil. “Jody, Ayah dan Ibu pulang dulu, ya.”“Emm, Ibu pulan
Jessie berlari ke hadapan Javier. “Ayah, apa kamu sudah sembuh?”Javier terbengong sejenak. Sepertinya dia masih belum mempersiapkan mentalnya. Alhasil, dia tidak tahu harus berbuat apa.Jessie memiringkan kepalanya. “Ayah?”Roger segera membawa Jessie ke samping, lalu membungkukkan tubuhnya untuk melihat si kecil. “Nona Jessie, telah terjadi sesuatu terhadap ayahmu. Sekarang dia tidak begitu ingat dengan orang-orang di sini.” Roger menunjuk kepalanya sendiri.Jessie mengejapkan matanya. “Maksudmu, Ayah jadi bodoh?”Ujung bibir Javier berkedut.Claire berjalan ke sisi Jessie, lalu berjongkok merapikan kepangan rambut putrinya. “Sekarang ingatan ayahmu hanya berhenti di usia 17 tahunnya. Jadi, dia nggak bisa mengingat kalian untuk sementara ini.”Jessie dan Jerry saling bertukar pandang, lalu melirik Javier. Jessie melihatnya dengan tatapan iba dan air mata berlinang di dalam matanya.Javier mengepal erat kedua tangannya, meletakkannya di depan mulutnya, lalu berdeham. Dia mengalihkan t
Jadi, Javier memang adalah “lelaki berengsek”?Melihat Steven menatap ke sisi Javier, Claire pun berkata, “Ayah, Javier, dia ….”“Aku sudah tahu masalah dia.” Steven mengangkat tangannya untuk memotong ucapan Claire. Dia menatap Claire, lalu berkata, “Kamu tidak perlu khawatir. Ayah tidak akan menyalahkanmu. Sudah syukur dia masih bisa hidup.”Javier terdiam sejenak. Apa dirinya adalah anak pungut?Setelah kembali ke kamar, Claire baru saja berjalan ke dalam, tetiba ada sesosok bayangan tubuh mendekatinya. Telapak tangan Javier menopang di atas dinding, lalu memasukkan Claire ke dalam pelukannya. “Kita bicara sebentar.”Claire terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Apa yang ingin Tuan Javier bicarakan sama aku?”“Dulu aku … apa aku pernah melakukan hal yang bersalah sama kamu? Aku selingkuh atau …,” tanya Javier dengan penuh hati-hati.Lampu di atas plafon memancar ke atas wajah tampannya. Lekuk hidung mancung dan wajah tampan Javier terlihat sangat jelas. Tatapannya juga sangatlah tajam sa
“Emm.” Claire melipat koran, lalu mengangkat kepalanya. “Hari ini aku juga harus ke perusahaan. Aku nggak bisa temani kamu.”“Kamu kerja?”“Kalau nggak kerja, apa kamu mau biayai aku?” Claire mengangkat-angkat alisnya, lalu menghabiskan segelas susu di atas meja dan berdiri.“Memangnya aku tidak sanggup untuk biayai kamu?” Javier sungguh terkejut. Apa dirinya telah melarat hingga mengharuskan istrinya untuk bekerja?Ketika mendengar pertanyaan Javier, Claire spontan membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Javier. Salah satu tangan Claire menopang ke atas meja. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu berlagak bersedih. “Kamu bilang aku nggak berguna, makanya aku pergi bekerja. Kamu bilang kamu suka wanita yang mandiri.”“Aku … apa aku pernah mengatakannya?” Kening Javier berkerut. Dia sedang merenungkan masalah ini.Claire menekan bibir Javier dengan salah satu jarinya. “Suamiku, aku pergi kerja dulu, ya. Jangan terlalu merindukanku.”Javier tertegun di tempat. Dia berusaha untuk menahan perasaa
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun