Home / Romansa / Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu / Chapter 2711 - Chapter 2720

All Chapters of Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu: Chapter 2711 - Chapter 2720

2753 Chapters

Bab 2711

Masa kontrak selama tiga tahun itu sudah lebih dari cukup. Setidaknya dia tidak perlu berkencan buta dengan pria lainnya lagi.Seandainya pada masa kontrak mereka, mereka menemukan kandidat yang lebih cocok atau menemukan pujaan hati mereka, kontrak itu pun akan dibatalkan. Intinya, mereka berdua bersama demi saling memanfaatkan menjadi tameng.“Ayah, Ibu, kalian sudah berpikir kebanyakan. Kami bersedia mencoba untuk berpacaran. Kami juga masih butuh waktu untuk mengenal satu sama lagi. Seandainya kalian suruh kami untuk menikah sekarang, gimana kalau ternyata kami nggak cocok? Aku mesti cerai, dong?”Ucapan Yunita memang masuk akal. Moris dan Ingga pun tidak curiga lagi.Yunita berdiri. “Sudahlah, kalian nggak usah khawatir dengan masalah kami.”Kemudian, Yunita berjalan ke lantai atas.Ingga dan suaminya saling bertukar pandang. Mereka pun kelihatan tidak berdaya.…Di dalam lokasi syuting, Levin mencari Proto di ruang istirahatnya. “Emm, Pak Proto ….”Ketika melihat Levin yang terba
Read more

Bab 2712

Ingga berkata dengan tersenyum, “Cukup orangnya saja yang kemari. Mengenai hadiah pertemuan, semua itu tidak usah.”Moris dan Ingga mengajak Levin ke ruang tamu. Bagaimanapun, Levin sengaja meluangkan waktu syutingnya untuk ke rumah. Jadi, mereka segera menyuruh pelayan untuk mempersiapkan makan siang.Makan siang hari ini harus sangat mewah.Ingga bertanya film apa yang sedang disyuting Levin. Levin pun menjawab satu per satu. Ingga menyadari Levin sangat gampang untuk diajak bicara, anaknya juga merendah, dia pun semakin menyukainya. “Apa syuting itu melelahkan?”Jari tangan Levin saling bertautan. Dia pun tersenyum. “Jadwalnya cukup padat, tapi apa ada pekerjaan yang tidak melelahkan?”“Tidak apa-apa. Kami mengerti profesi kalian yang berasal dari dunia hiburan. Tapi, kamu tetap jangan lupa untuk jaga kesehatan.” Sikap Ingga sangat lembut.Entah kenapa ketika dihadapkan dengan sikap baik kedua orang tua Yunita, Levin pun merasa bersalah. Sebab, sebenarnya dia dan Yunita bukanlah pas
Read more

Bab 2713

Pengasuh melanjutkan omongannya, “Bagaimanapun, kebanyakan pria beranggapan menjaga anak itu adalah tugas wanita. Kalau ada pria yang terkadang bantu menjaga anak, para wanita sudah cukup bersyukur. Ada juga pria yang tidak bersedia untuk menjaga anaknya sama sekali. Tuan juga tahu betapa menderitanya kamu saat melahirkan. Jadi, aku percaya dia akan menjadi ayah yang baik.”Jessie merasa kaget. Setelah mendengar ucapan itu, ternyata dia memang begitu beruntung. Setidaknya orang yang lebih banyak menjaga anak-anak adalah Jules.Terkadang saat anak-anak menangis di tengah malam, Jules juga yang menyeduhkan susu dan menghibur mereka.Jessie menatap ketiga anak-anaknya dengan tersenyum. “Dia memang adalah seorang ayah yang baik.”Sore harinya, setelah Jules pulang, dia pun ke lantai atas untuk melihat istrinya. Istrinya tidak sedang berada di kamar. Dia pun bergegas ke kamar anak. Kali ini, dia baru menyadari Jessie sedang tidur terlelap bersama ketiga anak-anaknya.Jules meletakkan jas di
Read more

Bab 2714

Silvia meletakkan anak sulung kembali ke kereta bayi. “Aku juga nggak ngerti soal nama, biarkan ayahmu saja yang memberi nama kepada mereka.”Jules mengangguk. “Selama beberapa waktu itu, aku ingin minta bantuan Ayah untuk menjaga mereka.”Hengky merasa syok. “Aku?”“Kalau tidak, aku dan Jessie tidak bisa memiliki dunia milik berdua lagi.”Sepertinya terkandung amarah di dalam ucapan itu. Dia sudah menahan nafsu selama setengah tahun. Sekarang setelah memiliki tiga anak, dia semakin tidak memiliki waktu untuk melahap Jessie.Jessie sungguh merasa canggung. Kenapa Jules mengatakan ucapan memalukan di hadapan orang tuanya?Tidak lama kemudian, Hengky mengambil tanggung jawab untuk menjaga anak. Selama beberapa hari anak tidak berada di sisi mereka, Jules selalu menempel di sisi Jessie, seolah-olah tidak kenal lelah saja.Setelah “berperang” hingga larut malam, Jessie pun mengeluh dengan lemas, “Makanan anak-anak sudah dihabisi sama kamu. Anak-anak makan apa, dong?”Jules memeluk Jessie d
Read more

Bab 2715

Yura yang sedang merapikan pakaiannya merasa syok. Dia mengangkat kepalanya untuk menatap si pria, kemudian dia pun tersenyum. “Kamu nggak usah ganti rugi. Terima kasih.”Usai berbicara, Yura pun meninggalkan tempat.Hanson melihat bayangan punggung Yura yang semakin menjauh. Yura pergi ke toilet, lalu melepaskan jasnya. Noda kopi itu tidak bisa dibersihkan. Sepertinya dia hanya bisa mencucinya sewaktu pulang nanti.Hanya saja, sepertinya pria yang bernama Hanson tadi terlampau ramah? Apa semua pria di Negara Shawana seramah ini?Sore harinya, Yura menggantung jasnya di lengan sembari berjalan keluar gedung. Sebuah mobil berhenti di hadapannya. Jendela mobil diturunkan, ternyata … si Hanson lagi.“Aku benar-benar merasa bersalah sudah mengotori pakaianmu. Aku benar-benar tidak bermaksud jahat. Aku hanya ingin minta maaf dan menebus kesalahanmu saja.”Yura merasa ragu. Bagaimanapun, mereka berdua adalah rekan kerja. Seandainya Hanson memang berbaik hati, tetapi Yura malah tidak memberi
Read more

Bab 2716

Yura tertegun. Jangan-jangan Bastian?Yura berjalan ke belakang pintu. Saat dia hendak membuka pintu, tiba-tiba terdengar suara Bastian. “Siapa kamu?”Disusul, terdengar suara di dalam koridor. Yura segera membuka pintu kamar, lalu berjalan keluar kamar. Dia menyadari sepertinya Bastian hendak menangkap seseorang, tetapi orang itu sudah melarikan diri dengan cepat.“Bastian!” jerit Yura.Bastian berjalan kembali dari ujung koridor, lalu menjerit dengan amarah tinggi, “Apa kamu tidak lihat ponselmu!”Yura yang dijerit pun tertegun di tempat. Ekspresinya kelihatan muram. “Kenapa?”Bastian menarik napas dalam-dalam. “Kalau ponselmu tidak dipakai lagi, kamu bisa membuangnya. Tadi aku kirim pesan kepadamu, kalau ada yang mengetuk pintu kamarmu, jangan buka pintu. Sepertinya kamu memang tidak peduli dengan keselamatan dirimu sendiri?”Seandainya Bastian tidak datang tepat pada waktunya, entah bagaimana nasib Yura saat ini.Yura terdiam sejenak sembari menatapnya. “Terima kasih. Aku sudah men
Read more

Bab 2717

Yura memasukkan koper ke bagasi mobil, lalu memalingkan kepala melihat ke sisi manajer. “Terima kasih, tapi aku rasa aku nggak butuh lagi.”“Nona Yura ….”“Apa yang terjadi?”Terdengar suara seseorang. Yura memalingkan kepalanya, lalu tampak Hanson sedang menuruni mobil, lalu berjalan ke sisinya.Manajer mengangguk dengan perlahan. “Tuan Hanson.”Yura menyipitkan matanya. “Kalian kenal?”Hanson menjelaskan dengan tersenyum, “Aku pemilik hotel ini. Maaf, aku tidak menyangka kamu akan berada di sini.”Yura merasa agak syok. “Oh, begitu ….”“Apa yang terjadi?” tanya Hanson kepada manajer. Manajer menjawab dengan terus terang. Kening Hanson langsung berkerut. “Kenapa bisa ada kejadian seperti ini? Pecat karyawan itu!”“Tapi … tapi sekarang hotel lagi kekurangan pekerja. Kalau dipecat, aku takut akan kesulitan untuk merekrut pekerja.”Manajer merasa usulan Hanson tidaklah tepat.Hanson menatap manajer dengan tatapan dingin. “Dia sudah membuat tamu merasa takut dan tidak aman dengan hotel ki
Read more

Bab 2718

Yura menoleh untuk melihat wanita itu. Keningnya spontan berkerut.Pada saat ini, Hanson berjalan keluar pantri dan bertemu dengan Yura. Dia pun kelihatan agak syok. “Kamu … kenapa kamu bisa ada di sini?”“Lewat. Kalian ….”Tiba-tiba Hanson tersenyum. “Oh, dia itu kekasihku. Kami lagi berantem karena dia selingkuh. Aku sangat marah, jadi kami bertengkar. Kamu sudah salah paham.”Yura tertegun sejenak, lalu memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Itu masalah kalian, aku juga nggak salah paham. Aku masih ada urusan. Aku permisi dulu.”“Apa kamu sudah menemukan tempat tinggal?” Terdengar suara Hanson dari belakang.Langkah kaki Yura berhenti. Dia menoleh untuk menatap Hanson. “Kenapa kamu bisa tahu?”“Karena selama ini kamu terus tinggal di hotel, jadi aku tebak kamu masih belum menemukan tempat tinggal.” Hanson mendekatinya. “Aku ada apartemen kosong. Gimana kalau kamu tinggal di sana dulu, aku hanya perlu dibayar setengah dari harga sewa di pasaran saja.”Yura tertegun sejenak, lalu mengge
Read more

Bab 2719

Kening Bastian berkerut. “Kenapa kamu tidak mewaspadaiku sama sekali?”Yura meletakkan barang belanjaan ke ruang tamu, lalu menoleh untuk menatapnya. “Kamu juga nggak suka dengan tipe cewek sepertiku, ‘kan?”Bastian terdiam membisu.Saat Yura mengambil sabun mandi, dia pun terkejut, ternyata aroma wangi lavender. Aroma itu adalah aroma yang disukai wanita muda zaman sekarang. “Kenapa kamu bisa beli aroma ini?”Bastian berjalan ke sisi sofa. “Mana aku tahu kamu pakai yang bagaimana? Aku asal beli.”Bastian tidak mungkin beri tahu Yura bahwa perlengkapan mandi ini adalah hasil konsultasinya dengan pramuniaga. Dia meminta pramuniaga untuk merekomendasikannya.Saat menyadari bukan hanya ada sikat gigi, odol, dan gelas saja yang bermodel imut, bahkan handuk juga kelihatan sangat lucu, tiba-tiba Yura pun ingin tertawa.Sudahlah! Bastian juga sudah berbaik hati membelikan semua ini.“Kamu mau minum apa?”Bastian duduk dengan tegak. “Terserah.”Yura membongkar kulkasnya. Untung saja ada dua bo
Read more

Bab 2720

Chelsea mengusap kepala Chiara. “Iya, kelak mereka itu keponakan kecilmu.”Chiara memiringkan kepalanya. “Apa itu keponakan? Apa bisa dimakan?”Chelsea pun tertawa. “Kenapa kamu rakus sekali, sih? Keponakan itu nggak bisa dimakan.”Jessie menatap Chiara yang polos, lalu berkata dengan nada iri, “Alangkah bagusnya kalau aku punya anak perempuan.”Chelsea berkata dengan tersenyum, “Anak laki-laki imut juga, kok. Kelak mereka bisa jadi kesatria untuk melindungimu. Bisa dilindungi suami dan tiga anak laki-laki itu impianku, lho!”Pada saat ini, Benn dan Jules juga berjalan ke taman belakang.Ketika Chiara melihat ayahnya, dia pun tersenyum. “Ayah, aku lagi main sama adik!”Benn berhenti di samping Chiara, lalu mengusap kepalanya. “Oh, ya? Apa kamu suka sama adik laki-laki?”Chiara mengangguk. “Suka!”Chelsea mengusap pipi Chiara. “Kelak kamu boleh sering lihat adikmu.”Chiara memiringkan kepalanya. “Apa boleh?”“Tentu saja boleh. Kakak sepupumu juga begitu menyukaimu, ‘kan?”Saat ini, Jess
Read more
PREV
1
...
270271272273274
...
276
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status