“Nona Dacia, aku tahu kamu sangat mencemaskannya. Tapi, aku ini psikiater. Kalau aku nggak punya keyakinan, aku juga nggak mungkin bercanda dengan nyawa pasien.” Mellisa tersenyum. “Aku memang sudah memberinya obat. Tapi, obat-obat itu untuk mengobati insomnia dan sakit kepala. Jadi, dia bukan insomnia setelah makan obat. Aku berani jamin nggak ada masalah dengan obatku. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa memeriksanya.”Usai berbicara, Mellisa mengeluarkan sebotol obat tidur untuknya. Namun, Dacia tidak mengambilnya. Dia memutar bola matanya, lalu berkata, “Aku percaya sama kamu.”Mellisa memasukkan obat ke dalam tas, lalu menatap bingkai foto di atas dinding. “Sebenarnya Clara tidak ingin diobati juga gara-gara kamu.”Dacia merasa bingung. “Gara-gara aku?”“Seandainya penyakit dia sudah sembuh, dia khawatir kamu akan mencampakkannya. Itulah alasannya dia menolak untuk berobat.” Mellisa menatapnya. “Apalagi kamu lagi mengandung sekarang. Bagi Clara, setelah anakmu dilahirkan, posisiny
Last Updated : 2024-10-27 Read more