Claire yang mengenakan congsam berjalan keluar ruangan bersama Javier. Saat mereka berdua kembali ke aula, semua pasang mata pun tertuju pada diri mereka.Javier masih sama seperti biasa, menunjukkan ekspresi dinginnya. Sementara, Claire yang ditatap semua orang bahkan tidak berani melihat Javier.Tadi Claire tidak melakukan apa-apa! Ahh! Claire ingin sekali gegar otak!“Claire.”Fendra berjalan ke sisinya, lalu bertanya dengan khawatir, “Lukamu tidak apa-apa, ‘kan?”“Nggak kenapa-napa, kok. Hanya luka kecil, sudah diobati juga,” balas Claire dengan tersenyum.Javier merangkul pinggang Claire, lalu berkata kepada Fendra dengan tersenyum, “Tuan Fendra tidak usah khawatir. Sekarang ada aku di sisinya, aku akan menjaganya.”Kayla yang berada di dalam kerumunan tampak geram. Dia menggenggam gelas anggurnya dengan erat. Hingga saat ini, tatapan semua orang masih tertuju pada diri Claire dan juga Javier. Ketika mendengar suara iri dari orang-orang sekitar, Kayla pun semakin kesal lagi.Tidak
Read more