"Sum, kamu sengaja ya?!" Susilo nyaris berteriak, matanya melotot ke arah Sumiyati."Mas, yang sopan dong! Apa salahnya dengan sayur ini?! Kalau pun keasinan, saya yakin Mbak Sum nggak sengaja nambahin garam terlalu banyak. Kalo asin, tinggal tambah air aja. Mas nggak perlu marah-marah kayak preman seperti itu." Ilham menegur, tidak suka dengan cara Susilo memarahi Sumiyati."Heh, bocah, diam kamu ya! Ini urusan aku dengan Sum, kamu jangan ikut campur atau—""Seharusnya jika kamu mencintaiku, kamu tidak akan semarah ini kan Mas?! Hanya karena keasinan, reaksimu sangat berlebihan. Itu baru makanan, belum masalah lain. Aku sendiri mulai ragu, mungkinkah iya kamu benar-benar menyukaiku saat ini?!" Sumiyati angkat bicara, ia menatap Susilo dengan tatapan heran.Pria itu terpaku sesaat, ia menyadari kesalahannya. Karena emosi sesaat, ia kelepasan dan akhirnya hilang kendali. Ikan yang harusnya ia jaring kini makin menjauh dari kail yang ia tebar sendiri."Bukan begitu Sum, aku minta maaf y
Baca selengkapnya