"Kamu beneran suka sama Sumiyati, Ham? Coba jujur sama Ibu," ucap Bu Wiryo dengan mata menatap tajam. Wanita itu dalam sekejap melupakan nasi goreng di piringnya, melupakan suara air kran yang mulai membeludak dari wadahnya. "Ham, bicara! Ibu pengen denger."Ilham mengembuskan napas panjang, ia tertunduk sejenak. "Kalau iya kenapa Bu? Ibu nggak suka sama Mbak Sum?"Bu Wiryo menganga, tak percaya jika perjaka ting-ting miliknya akhirnya jatuh cinta pada seorang perawan tua seperti Sum. Ketakutan itu kini membayang nyata di hadapannya.Melihat reaksi ibunya yang berlebihan, Ilham merasa tidak suka. Pemuda itu memalingkan muka dengan kesal. "Ibu pasti nggak suka sama Mbak Sum. Kenapa sih?!""Ilham, denger ibu ya?! Selain Sum, yang lain terserah deh! Tapi kalau bisa jangan Sumiyati, Ilham. Cari yang muda, kamu ini tampan." Bu Wiryo mencuramkan alis, benar-benar masih tak percaya jika anak semata wayangnya justru jatuh cinta pada Sumiyati."Memangnya Mbak Sum kenapa Bu? Dia perawan tua git
Baca selengkapnya