“Frendy, apa kamu mau menyindir aku dan Kak Austin? Sudah bosan hidup ya?” seru Loewe dengan marah sambil menggebrak meja.“Ng ... nggak ....” Setelah tersadar kembali, Frendy buru-buru melambaikan tangannya dan bertanya dengan terkejut, “Pak Loewe, Pak Austin, kalian kenapa? Kenapa lukanya begitu parah?"“Menurutmu? Ini semua gara-gara kamu!” bentak Loewe. Dia menatap Frendy dengan tatapan penuh amarah. Jika bukan karena hubungannya dengan Frendy cukup baik, dia mungkin sudah langsung menghajar Frendy.“Gara-gara aku? Apa hubungannya masalah ini denganku?” tanya Frendy dengan heran.“Sebelumnya, bukannya kamu bilang Owen itu cuma seorang anak bau kencur dari Jenggala? Ternyata, bukan hanya basis kultivasinya yang tinggi, tapi dia juga punya hubungan dekat sama Keluarga Lisano! Lihat, aku dan Kak Austin sudah dilukainya jadi begini,” jawab Loewe. Semakin berbicara, ekspresinya pun menjadi semakin suram.“Apa? Ng ... nggak mungkin!” Setelah mendengar jawaban Loewe, Frendy pun tercengang
Read more