Semua Bab Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang: Bab 111 - Bab 120

138 Bab

Gua Yang Kosong

“Xiongrui? Wang Songrui?” gumam Gaozhi.“Tidak mungkin! Kau sudah mati!” lanjutnya lagi dengan tatapan tak percaya.“Kau juga tak melihat tubuhku dimakan hewan buas, bagaimana kau bisa meyakinkan aku sudah mati?” bisik Songrui.Ia kembali berdiri, menghunuskan belati ke arah Gaozhi dengan wajah dingin.“Katakan! Di mana para pendekar yang menghilang disembunyikan?” lanjutnya membentak.“Baik! Akan kuberitahu!” Gaozhi mengangguk-angguk sambil berdiri.Tling!Belati di tangan Songrui terlempar.Gaozhi secara tiba-tiba menggunakan trik mencuri kesempatan di saat Songrui mulai lengah.Bukh!Songrui yang terkejut dipukul hingga terenyak ke belakang.Kesempatan ini digunakan Gaozhi melarikan diri.Kedua mata Songrui menatap diam.Secara perlahan sudut bibirnya melengkung dengan sorot mata dingin melihat bayangan Gaozhi menghilang di tengah hutan.“Dik Xiongrui, kau tak apa?”“Perlu aku mengejarnya?” tanya murid pertama usai memastikan keadaan Songrui.“Tidak perlu!”“Kenapa?” murid pertama m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Mengawal Permaisuri Kembali Ke Istana

Melihat ekspresi dari permaisuri, Songrui merasa ada sesuatu yang disembunyikan.Ia memberanikan diri untuk bertanya.Tak menyangka jawaban permaisuri mengejutkan mereka.Ternyata penyakit yang dialami kaisar adalah perbuatan seseorang.“Selir Hua Rong!”“Tapi, bukankah selir Hua Rong sangat mencintai kaisar?” tanya guru Yizhen.“Cinta?!” Permaisuri tersenyum remeh, “satu-satunya wanita yang mencintai kaisar hanya aku seorang!”“Aku tahu kau mungkin tidak akan mempercayaiku, guru Yizhen! Apalagi selir Hua Rong adalah murid dari perguruan Yuancheng.”“Tapi sejak ia memasuki istana, semua gerak-gerik dan niatnya aku sendiri tahu lebih jelas!”“Maaf, permaisuri. Bukan aku tidak percaya terhadapmu, hanya saja aku tak menyangka selir Hua Rong bisa sekejam itu,” balas guru Yizhen memasang wajah bersalah.Permaisuri menarik napas panjang. Ia kembali melanjutkan penjelasan tentang semua tindakan selir Hua Rong sejak memasuki istana.“Semua orang yang memasuki istana memiliki ambisi demi keuntu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

Rencana Masuk Jebakan Dalam Jebakan Sendiri

Setelah mendapatkan jawaban dari permasuri Songrui kembali ke ruang kamar penginapannya.Keesokkan pagi Songrui, guru Yizhen, dan murid pertama telah berada di depan penginapan—menunggu permaisuri dan Haoyun keluar.Tak lama menunggu akhirnya permaisuri keluar dari gedung penginapan seorang diri.Sepasang mata Songrui memperhatikan arah belakang permaisuri sambil berkata, “di mana Tuan Donghai?”“Dia sudah pergi tadi subuh. Aku memintanya melakukan sesuatu hal penting,” jawab permaisuri.Songrui memasang wajah kaku dan perlahan ia berucap kembali, “sendirian?!”“Aku tahu apa yang kau pikirkan, Xiongrui,” balas permaisuri tersenyum kecil.“Tapi kakakku itu bukanlah orang yang sederhana. Jadi jangan mengkhawatirkannya,” lanjutnya lalu berjalan memasuki kereta.Lagi Songrui menatap murid pertama, "bagaimana dengan Kak Haoyun? Kakak pertama, bukankah Kak Haoyun semalam bersama denganmu?"Pertanyaan Songrui dibalas dengan wajah gugup dari murid pertama hingga membuat Songrui semakin khawati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-26
Baca selengkapnya

Mengunjungi Rumah Bunga

TRANG!Bunyi dari arah lain menarik perhatian!“Itu di sana!”“Kejar!”Perhatian petugas keamanan teralihkan sebelum Songrui mengangkat wajahnya.Semua petugas keamanan mengejar lelaki berpenampilan acak-acakkan yang terlihat misterius.Dari jauh, Songrui justru memperhatikan sosok lelaki yang dikejar petugas keamanan hingga bayangannya menghilang di antara bangunan.“Kenapa diam saja? Apa kau mau menunggu petugas keamanan kembali lagi dan menangkapmu?”Murid pertama dengan cepat menarik tangan Songrui dan berlari menjauhi keramaian.Merasa situasi telah aman, keduanya berhenti di lorong kecil.Sementara Songrui diam dalam pemikirannya sendiri, murid pertama mengintip di balik bangunan—mewaspadai jangan sampai ada yang mengikuti mereka.“Xiongrui, apa rencanamu?” tanya murid pertama yang tak lepas dari pengawasan di kejauhan.“Dengan begitu banyak petugas keamanan, bersembunyi seperti ini bukanlah pilihan terbaik,” lanjutnya lagi.Sayangnya Songrui tidak fokus mendengarkan perkataan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-29
Baca selengkapnya

Teman Lama

Usaha Songrui tidak sia-sia.Gadis itu berupaya menahan Songrui tinggal lebih lama di dalam ruang kamarnya dengan menawarkan jasanya demi mendapatkan informasi tentang keberadaan prajurit yang ada di dalam cerita Songrui.“Asalkan Tuan mempertemukanku dengannya, akan aku lakukan apapun keinginan Tuan,” lagi gadis itu melemparkan wajah memelas dengan tatapan berkaca-kaca.Songrui terdiam sejenak.Saat ini rencana yang disusunnya belum sempurna, sebab ia sendiri tidak yakin bisa bertemu dengan lelaki yang dimaksud.Namun informasi dari permaisuri telah memudahkannya bertemu dengan sahabatnya di masa lalu yang merupakan kekasih dari nona Giok, sebab lelaki itu ternyata selama ini selalu melindungi nona giok dari jauh secara diam-diam.Beruntung sekali situasi kini membantu Songrui.Sepasang telinganya merespon cepat—merasakan suatu pergerakkan.“Baiklah! Aku bisa membantu Nona, tapi harus melihat kemampuanmu malam ini!”Songrui melangkah ke depan dengan senyuman kecil.“Kau! Apa yang kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-31
Baca selengkapnya

Komandan Jing

DEG!Ternyata kalian hidup menderita seperti ini.Maafkan aku….Pertemuan sekian lama itu menguras emosi.Tanpa sadar kedua mata Songrui mulai berkaca-kaca.Beberapa lelaki yang berkumpul menyambut kedatangan komandan Jing menatap waspada ke arah Songrui.Dari tatapan itu sangat jelas mereka tak mau menerima kehadiran Songrui dan murid pertama.“Komandan Jing? Siapa mereka berdua?”“Apakah baik-baik saja membawa masuk orang tak dikenal ke tempat persembunyian kita?”“Bagaimana jika mereka berdua adalah mata-mata?”Di depan Songrui beberapa lelaki mengajukan pertanyaan sambil memperhatikannya.Tatapan penuh kewaspadaan ditujukan seolah tak terima jika ada orang asing berada di tempat mereka.“Mereka….” Komandan Jing membalikkan badan, “adalah temanku!”“Teman?! Kalau begitu biar kita memastikannya sendiri jika benar!”Wush!Tling!Semua lelaki yang ada serentak menyerang Songrui.“Kalian! Berhenti!” pintah komandan Jing.Sayangnya perintah itu tidak didengarkan.Songrui sedikit kesulita
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-31
Baca selengkapnya

Penyamaran

Keesokkan harinya, sebelum menjalankan rencana, Songrui meminta bantuan murid pertama untuk mempersiapkan senjata rahasia yang akan mereka gunakan sebagai pilhan kedua jika rencana tidak sesuai harapan.“Kakak pertama, apa semuanya sudah siap?” tanya Songrui memasuki dapur kecil.“Jangan bertanya, kau memintaku—seorang tabib untuk meracik sesuatu yang bertolak belakang dengan profesiku?” jawab murid pertama fokus meracik beberapa bahan di atas meja.“Ada apa, Kak? Jika masih ada yang kurang, aku akan meminta komandan Jing untuk menyiapkan semua bahannya.”“Bukan seperti itu,” bantah murid pertama sambil memegangi tengkuk lehernya seolah sedang menahan sakit.“Sebenarnya apa yang terjadi semalam? Kenapa badanku semua rasanya sakit seperti dipukul?”Mendengar perkataan murid pertama, Songrui segera memijat bahu dan lengan murid pertama.Ia ingat semalam tanpa sengaja melempar murid pertama.“Semalam kau mabuk berat!”Murid pertama tiba-tiba memelototi Songrui, “apa aku melakukan sesuatu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-02
Baca selengkapnya

Pertemuan Dengan Beberapa Pejabat

“Kirimkan undangan kepada semua pejabat yang ada di kertas ini!” ucap Songrui mengulurkan selembar kertas.“Minta mereka untuk menemuimu sendirian!”Tak ada pilihan lain, tuan pejabat dengan cepat menulis undangan kepada pejabat yang dimaksud.Untuk mewaspadai jangan sampai tuan pejabat bertindak licik, Songrui mengawasi setiap tulisan tangan tuan pejabat—memastikan setiap kata yang ditulis tidak mencurigakan.Usai menulis, tuan pejabat memanggil pengawalnya dan meminta agar pesan yang diberikan segera disampaikan kepada semua undangan.“Apa kalian puas?! Sekarang berikan aku penawarnya!”“Eh, jangan terburu-buru, Tuan pejabat,” sela Songrui duduk santai, “kami harus memastikan sendiri semua tamu yang kau undang datang tepat waktu tanpa pengawal mereka.”“Dasar licik!”Sementara menunggu, nona giok memainkan musik kembali.Tak menyangka hanya satu jam menunggu semua pejabat yang diundang telah berkumpul dalam ruangan.Mereka terlihat bingung dengan undangan tiba-tiba dari tuan pejabat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-03
Baca selengkapnya

Dendammu Adalah Dendamku

“Kak Haoyun telah menemukan keberadaan Bo Bingwen, tapi ada hal lain lagi yang ia temukan!”Pangeran kedua belas ternyata masih hidup dan kembali menyerang benteng perbatasan.Dan setiap pesan yang dikirimkan oleh jenderal ke istana untuk memberitahukan situasi di benteng perbatasan telah dicegat oleh bawahan Bingwen.Untuk itu Haoyun memutuskan membantu jenderal di benteng perbatasan.“Mendengar dari ceritamu, apa Bo Bingwen bersekongkol dengan pangeran kedua belas?” tanya komandan Jing serius.Songrui menganggukkan kepala. Ia mengungkit kembali tentang masalah para pendekar yang selama ini menghilang secara misterius oleh kabut hitam adalah rencana Bingwen untuk membentuk pasukan tiada tanding.“Kabut hitam yang kau maksud apa mungkin sama dengan kabut hitam yang membunuh para prajurit bawahan jenderal Wang?” gumam komandan JingEntah mengapa setelah mendengar hal itu ekspresi komandan Jing berubah cepat.Usai beberapa detik memikirkan sesuatu, komandan Jing pergi tergesa-gesa.Melih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-04
Baca selengkapnya

Mantra Penyerap Jiwa

Beberapa menit menunggu, terlihat tak jauh di depan mereka sekumpulan pria berbondong-bondong berjalan mendekati pintu gerbang.Setelah berhasil keluar dari pintu gerbang, sekumpulan pria berbaris dan menatap ke arah Songrui.Bersamaan dengan komandan Jing yang menyatu dengan mereka, serentak semua orang menjura di hadapan Songrui.“Pendekar Xiongrui, terima kasih!” seru semua orang serentak.Bingung dengan tindakan mereka, Songrui segera mendekati komandan Jing dan menurunkan tangannya yang masih dalam keadaan menjura.“Apa maksudnya ini, komandan Jing?”“Kalian semua, jangan seperti ini,” lanjut Songrui meminta yang lain untuk tidak menjura lagi.“Pendekar Xiongrui, terima kasih atas bantuanmu. Kami dan keluarga kami sudah terbebas dari persembunyian,” balas komandan Jing menatap haru.Semua lelaki yang masih menjura mendukung perkataan komandan Jing. Bahkan meminta Songrui agar bisa mengijinkan mereka mengikutinya untuk melawan Bo Bingwen.“Pendekar Xiongrui, kami sudah mendengar se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status