Home / Romansa / Obsesi Liar CEO / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Obsesi Liar CEO: Chapter 391 - Chapter 400

557 Chapters

Kamu Gak Mungkin Membunuhku

"Dia tak melakukan apapun."Mata platinum Jhunmar bergolak marah."Mempertahankannya di sini akan berpengaruh kepada Barrio! Lepaskan dia dan kepolisian akan berhenti bertanya kepadamu.""Bagaimana dengan Matze, Paman?"Marvel mengangkat kepalanya dan menatap Jhunmar."Apa kau benar-benar ingin melakukan ini, Marvel? Apa yang membuatmu begitu terobsesi kepadanya? Masih banyak gadis lain yang bisa kau mainkan di luar sana!" Jhunmar menunjuk ke arah jendela besar itu, tempat di mana mereka bisa melihat sebagian penari tel*njang yang menari di sebuah panggung berupa kerangkeng agar para penonton itu tidak bisa meraih para penari itu dengan tangan-tangan nakal mereka.Marvel bangkit berdiri dari atas kursi, matanya menatap para pengunjung Asphere yang meliuk-liukkan badan mereka mengikuti irama musik."Dia mengingatkanku dengan dunia di luar Barrio, Paman. Dia tidak seperti mereka."Marvel memutar tubuhnya dan berbalik menghadap Jhunmar."Kep
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Besok Aku Akan Mengajarimu Menggunakan Pistol

"Sepertinya begitu."Nini mengangkat bahunya acuh tak acuh. Tugasnya sudah selesai, dia hanya harus mengirimkan tas berisi pistol itu ke hadapan Grace. Grace mengangkat kartu itu lalu membaca tulisan tangan Marvel. Sebuah tulisan kursif dengan tinta hitam yang mengucapkan selamat kepada Grace dan berharap ia bahagia dengan 'hadiah' yang dia terima."Yang benar saja."Grace mendengkus lalu mendorong pistol itu menjauh darinya, tepat pada saat itu Nini kembali membawa beberapa barang yang Grace hancurkan sebelumnya."Kamu kembali."Grace mengangkat kepalanya dan memerhatikan wajah Luca yang memucat."Ada apa?""Marvel memberikan pistol itu kepadamu?" Nini bertanya ketika melihat pistol yang berada di tangan Grace."Ya."Grace mengangguk sekilas. Persetan dengan Marvel. Pistol ini tidak bisa melindunginya lebih dari pisau kecil yang dia sembunyikan di bawah bantalnya. Pistol ini mungkin berguna bila pria itu juga memberikan pelurunya kepadan
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Grace, Matze Juga Mencarinya

"Kenapa tak bunuh dia aja?" Hime menawarkan.Lucien mendengkus mendengar penawaran Hime."Seandainya bisa semudah itu, Hime. Orang-orangnya berada di mana-mana. Magracia mungkin bisa saja mati, tetapi akan tetap ada yang mempertanyakan kebecusan Marvel.""Aku bisa saja membunuhnya, tetapi aku tidak ingin dia mati dengan mudah, Hime. Aku ingin dia melihat kejayaan yang dia bangun runtuh di depan matanya sendiri.""Bagaimana denganmu, Lucien?" Hime menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Lucien."Semua terserah kepada Barrio, bukan?" Lucien mengambil botol wiski, mengisi gelasnya lalu meneguknya hingga tandas."Kuharap dendammu tertuntaskan, Marvel.""Kuharap kau melihat kalau apa yang kulakukan tidak hanya untuk diriku sendiri, tetapi juga orang lain yang berada di sekitarku.""Bagaimana dengan Grace? Wencel?""Ini bukan pertama kalinya bagimu dan bagiku, mengorbankan satu dua orang demi keuntungan kita bersama. Berhentilah bersikap seper
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Aku Gak Akan Berhenti

Grace tersentak kaget saat tiba-tiba Marvel memberikan sebuah kecupan seringan kupu-kupu di pundaknya. Perhatian gadis itu seluruhnya teralihkan dari meja kerja Marvel ke pemilik meja itu sendiri."Aku bukan barang," ucap Grace lirih ketika kecupan Marvel bergerak menuju lehernya.Pria itu tiba-tiba menangkup bokongnya, mendorong tubuhnya merapat dengan dinding, lalu menaikkan kedua kakinya ke pinggangnya agar gadis itu bergelayut kepadanya."Aku membencimu.""Aku tahu." Pria itu mengecup lehernya, sebuah senyuman bisa Grace rasakan di permukaan kulitnya."Kamu gila." Grace mendesis marah.Marah kepada Marvel, marah kepada dirinya sendiri. Bagaimana dengan Madrigal sahabatnya? Bagaimana mungkin dia mengikuti permainan pria ini?"Aku lebih daripada gila, Sayang. Kukira kamu tahu?"Ya. Dia memang lebih daripada sekedar gila. Pria itu psikopat. Penculik mana yang akan menghadiahkan sebuah pistol kepada korbannya? Hanya Marvel yang mampu melakukan
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Kau Melihat Marvel Membunuhnya Bukan?

"Oh, Tuhan."Grace mengerang kesakitan, tangannya meremas selimut kuat-kuat. Tangannya yang lain mendorong tubuh Marvel akan melepaskan dirinya, tetapi pria itu tetap terdiam dan malah meraih tangan Grace lalu mengecup telapak tangannya."Tenanglah."Marvel mengecup bibirnya lalu bergerak perlahan, berusaha menemukan ritme yang tepat untuk keduanya hingga dia dapat meraih org*smenya."Shit."Grace terengah, matanya menatap Marvel berusaha menemukan sesuatu yang tidak bisa ia mengerti."Aku berjanji yang berikutnya akan lebih baik, Sayang." Marvel mengecup pipinya yang basah karena air mata lalu perlahan melepaskan dirinya."Tidurlah."Marvel menarik selimut untuk menyelimuti tubuhnya yang tel*njang. Grace mungkin memejamkan matanya, dia berusaha tertidur, tetapi ingatannya mengulang terus apa yang baru saja dia lakukan dan rasa bersalah itu menyerang kembali. Dua bisa merasakan Marvel yang perlahan beranjak turun dari atas kasur lalu embusan n
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Dua Puluh Juta Dollar

"Apa yang kau inginkan, Marvel?""Aku membayangkan salah satu Paman lainnya yang akan mengkhianati Barrio, tapi tidak kau Paman." Marvel menatap Molan tajam lalu tersenyum tipis."Mata untuk mata, gigi untuk gigi. Itu semua ada di dalam alkitab, Paman Filawan." Marvel memerhatikan tangan Molan yang mengambil segelas anggur merah lalu meneguknya."Dia akan memiliki luka yang sama seperti yang telah ia lakukan kepada yang lain." Molan menyelesaikan sepenggal kalimat di dalam alkitab."Siapa musuhmu di perang ini, Marvel?""Semuanya." Marvel menembak ke langit-langit, membuat istri Molan terperanjat kaget lalu segera meringkuk di bawah meja sembari menangis ketakutan."Apa yang kau lakukan?!" Molan yang nampak terpukul bangkit dari duduknya.Tidak menyangka MARVEL akan mengeluarkan pistolnya dan meletuskan tembakan peringatan. Pria itu tidak main-main, Marvel. Molan sungguh akan membunuhnya saat ini."Percayalah, ini yang terbaik untukmu sebelum
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Aku Mau Melakukannya Lagi

"Apa yang kau bicarakan?" Madrigal muak melihat pria itu.Seumur hidupnya, Stroam Sehar tidak pernah peduli dengan hanya butuh sekejap bagi Stroam Sehar untuk menghancurkan apa yang sudah Grace perjuangkan seumur hidupnya."APA YANG KAU BICARAKAN, BAJINGAN?!""Berada di tangan Tuan Marvel tidak ada bedanya dengan sudah mati, Mad." Stroam terkekeh lalu mengembuskan napas gusar."Aku tahu aku salah. Seumur hidupku aku tidak peduli kepada gadis kecil itu. Dia seperti kecoak yang tidak bisa kusingkirkan.""Brengsek." Madrigal menumpahkan seluruh amarahnya kepada Stroam, memukul pria itu membabi buta hingga wajah Stroam membengkak dan hidungnya patah."Apa yang aku lakukan sekarang tidak akan pernah bisa menebus apa yang kau lakukan kepada Grace.""Aku tahu." Stroam membiarkan dirinya dipukul berkali-kali oleh Madrigal."Kukira hanya kau .... ""Apa?" Madrigal menatap Stroam dan uang yang bertebaran di sekeliling mereka."Kenapa kau tidak
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Kamu Hanya Membuatku Ingin Membunuhnya

"Syukurlah kamu udah bangun." Grace melihat gelas berisi lelehan es yang berada di atas nakas lalu melemparkan isi gelas itu ke wajah Marvel."Bajingan kau Marvel!"Marvel mengusap wajahnya yang basah dengan tangannya lalu menatap Luca."Ada apa ini?""Kau membunuh suami Fanya!" Grace berteriak kembali ke hadapan Marvel."Bajingan kau!" Grace baru saja hendak beranjak ke arah Marvel dan mencakar wajah pria itu ketika Desoacido menahan badannya dan menyeretnya menjauh."Pembunuh! Kau membunuh suami Fanya, bajingan!"Marvel mengenakan kemejanya dengan tenang lalu berjalan menuju Grace yang terduduk di atas karpet di bawah pitingan Desoacido."Siapa yang bilang aku membunuh suami Fanyamu?" Marvel menunduk memperhatikan mata Grace yang balas memelototinya.Rambut hitam wanita itu acak-acakan sementara badan wanita itu berusaha keras itu melepas pitingan Desoacido dan menghajarnya kembali."Apa dia yang bilang aku membunuh suami Fanya?" M
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

Aku Ingin Menjemputmu

"Apakah kau ingin aku berbicara dengannya?" Frenny yang biasanya duduk di belakang cermin memperhatikan interaksi keduanya kemudian berbicara.Meski ia sendiri tidak yakin dapat membuat gadis itu bersuara. Zaimone bahkan psikiater yang datang tidak sanggup membuat gadis itu mengeluarkan sepatah kata pun. Bagaimana dengan dirinya yang tidak ada apa-apanya?"Cobalah." ucap Zaimone putus asa.Frenny beranjak dari kursinya mengambil sebuah bundel map yang berisi informasi gadis itu dan sebuah alat perekam suara. Bundel itu berisi banyak informasi, sekumpulan kertas yang terlalu tebal untuk gadis seukuran dirinya, dia terlihat terlalu muda untuk terlibat jaringan kejahatan besar di Chicago. Frenny masuk ke dalam ruang interogasi dengan hati-hati. Untuk pertama kalinya berada di depan cermin menatap gadis itu langsung tanpa adanya pembatas kaca. Frenny duduk di hadapan gadis itu, membuka bundelnya diatas meja lalu menatap gadis itu lurus. Menyadari kedua mata cokelat terang
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

I Cann't Trust Myself Around You Sayang

"Grace." Madrigal memeluknya lebih erat."Aku berada di sini, kau akan baik-baik saja.""Apa aku akan baik-baik saja, Mad? Apa kau akan baik-baik saja?" Grace mencengkeram lengan kemeja Madrigal."Apa kita akan baik-baik saja?""Ada apa Grace? Apa yang telah dia lakukan kepadamu?""Dia kembali, Mad," ucap Cara lirih."Marvel itu kembali."***Acara makan-makan berakhir begitu saja, Grace bahkan belum sempat menyantap makanan yang dipesan oleh Frenny ketika Madrigal memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah."Tidak, tidak kau tidak mengerti! Dengar aku sialan, dia datang menghampirinya! Gadis itu ketakutan!" Suara Frenny terdengar semakin keras seiring berjalannya waktu."Apa maksudmu kau akan menyerahkannya begitu saja kepada bajingan itu?!"Grace menatap Frenny yang berjalan mondar mandir di dapur, cukup jauh darinya yang duduk di sofa ruang tamu. Madrigal menunduk di hadapannya, menggenggam tangannya
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
56
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status