Home / Romansa / Obsesi Liar CEO / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Obsesi Liar CEO: Chapter 221 - Chapter 230

557 Chapters

Pergilah, Kamu Bau!

"Tunggu!" Audi menahan tangan Marvel.Mencegahnya agar tidak pergi."Kenapa kamu pergi?""Kamu menjebakku.""Aku tak menjebakmu! Bukankah kamu ditelpon oleh asisten Fuevras Itu juga yang terjadi padaku."Sialnya, yang dikatakan Audi itu benar. Ponsel Marvel berbunyi, dia segera menjawabnya dan mendengar suara Hell di sebrang sana. Dia mengatakan bahwa dia terkena sakit kepala secara mendadak sehingga tidak bisa menemuinya hari ini. Pria itu memintanya untuk menikmati makan malam yang sudah susah payah dia siapkan untuknya. Kemudian dia menoleh pada Audi yang masih tersenyum seolah tidak terjadi sesuatu."Tak ada salahnya kita berdua di sini. Lihat, mereka sudah menyiapkan makan sebanyak ini."Tangan Audi menunjuk ke arah meja yang sudah berisi beberapa hidangan yang semuanya mewah dan mahal dan yang paling mencolok adalah anggur merah langka dari merek terkenal. Marvel mendengus, jika dia memiliki waktu luang untuk dimanfaatkan dia memilih menemui
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Kamu Mau Naik Bus Lagi?

Saat musim dingin mereda, suhu menjadi lebih hangat, pohon-pohon bertunas dengan warna cerah dan bunga-bunga bermekaran di taman-taman terlihat begitu indah. Sinar matahari memantulkan air biru jernih. Kicauan berbagai burung memenuhi telinga dan aroma mawar yang terbawa angin memenuhi indra penciuman. Grace semakin mengeratkan sweater rajutnya untuk menghalau rasa dingin musim semi masih yang membuatnya menggigil. Dia berjalan menyusuri tepian sungai kenbeck yang atasnya masih tertutup es yang mulai mencair. Tanpa terasa tiga tahun telah berlalu dan dia telah jauh meninggalkan keramaian kota besar dengan tinggal di daerah terpencil di ujung timur Amerika. Daerah yang bernama Winslow, di negara bagian Maine. Pengobatan yang wanita itu lakukan berjalan lebih lancar dari perkiraan. Hanya butuh satu tahun pengobatan dan semua penyakit di tubuh Lin hilang. Semua orang yang pernah mengenalnya pasti tidak menyangka bahwa tempat yang indah dan damai itu adalah tempat tinggal Lin Reganne Al
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Aku Menyewa Detektif Untuk Mencarimu

Grace menjalani hari yang berat selama dua Minggu terakhir. Ia bekerja keras, berlatih dan belajar lebih keras. Restoran itu telah tiba pada musim ramainya. Ditambah koki mereka baru saja merilis menu baru masakan Perancis, membuat pelanggan mereka semakin menggila. Pada hari biasa mereka melayani lima ratus tamu dalam sehari. Pada akhir pekan jumlahnya bisa menjadi dua kali lipat.Setelah bekerja, dia harus membuat evaluasi, menghafal naskah dan latihan untuk melatih aktingnya. Banyak teknik dasar yang harus cepat dikuasai. Begitu banyak perbedaan diantara akting layar lebar yang dia pelajari dari Marvel dengan akting dalam seni teater. Sisi baiknya, pola tidur Grace mengalami kemajuan. Sekarang, dia berhasil bertahan hingga pukul empat pagi. Tetapi pada pagi harinya dia kesulitan untuk bangun ketika alarmnya berbunyi. Matanya begitu sulit untuk terbuka. Dia tak pernah lagi menggunakan bus. Memilih untuk meminta tetangga terdekatnya, seorang pria paruh baya baik hati bernama T
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Mari Kita Nikmati Tahapnya, Sayang

Marvel mengangkat bahu."Bukan masalah, asal bisa menemukanmu.""Kamu seharusnya gak ambil resiko," sanggah Grace.."Aku bisa ngambil resiko lebih besar lagi untuk menemukanmu. Tapi sepertinya lolos dari perbuatan kriminalku, kecuali kamu mau menyerahkanku ke kantor polisi.""Tentu saja enggak!"Marvel memperhatikan sekali lagi tubuh Grace. Wajahnya semakin cantik seiring usianya yang telah dewasa. Aset atasnya yang itu terlihat jauh lebih besar daripada terakhir kali dia lihat. Jujur saja Grace terlihat lebih menggiurkan. Dia sepenuhnya telah menjadi wanita dewasa dengan lekuk tubuh yang menjadi bahan fantasi sebagian besar pria. Namun melihat baju yang Grace kenakan membuat dada Marvel diliputi amarah. Blouse pendek berwarna biru telur asin itu mengekspose kulit Grace yang halus dengan belahan rendah dan memperlihatkan sedikit perut rata perempuan itu. Sadarkah dia bahwa itu hanya akan mengundang lelaki brengsek untuk mencicipinya?"Sepertinya kamu ud
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Aku Senang Jika Kamu Mulai Menikmati Sentuhanku

Marvel berkata ringan dan penuh kuasa. Sambil menyusun rencana untuk membuat Grace berhenti dari pekerjaannya. Dia menyadari tatapan aneh dari salah satu pria ketika Marvel berkata bahwa dia adalah kekasih Grace. Marvel yakin pria itu berani melawannya seandainya ada duel untuk memperebutkan Grace."Oh ya, aku senang orang-orang di sini gak kenal denganku.""Itu karena mereka lebih suka melihat pertunjukan drama panggung daripada pergi ke bioskop. Dan untuk aktor Hollywood kayak kamu, bagi mereka kamu terlalu lembek."Mata Marvel sempat melebar kemudian kembali pada ekspresi normal."Wah, aku ingin menunjukkan pada mereka bahwa aku pernah berenang bersama buaya di hutan Amazon. Tapi biarkan aja, jarang sekali ada tempat di Amerika yang bisa buatku bergerak bebas."Marvel tidak pernah gagal untuk membuat Grace tersenyum dengan selera humor yang tersembunyi dibalik wajah tampan dan tenang."Baiklah, sekarang ceritakan padaku Bagaimana gadis kota kayak kam
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Jangan Mengeluh Sayang

Seperti permintaan Grace kemarin, berkedok sedang ada waktu luang, Marvel berjalan santai memasuki gedung agensi dengan sebelah tangan memasuki saku celana. Berbalut kaus hitam dan celana jins ketat dengan beberapa sobekan di sekitarnya, Marvel sama sekali tidak mempedulikan berbagai macam tatapan yang dilemparkan beberapa orang padanya. Ujung sepatunya mengetuk-ngetuk sembari menunggu pintu lift terbuka, birainya juga sesekali bergumam mengikuti lirik lagu yang entah sejak kapan mendadak terapi indah di dalam otaknya. Denting lift membuat kepala Marvel yang tadi menunduk menatap ujung sepatunya terangkat spontan. Niat hati ingin segera melangkah, namun Marvel mendapati dirinya terdiam saat sepasang mata menatap dirinya dengan sorot terkejut. Tidak berniat menyapa, namun Marvel menggeser langkahnya memberi ruang agar Grace bisa keluar dari lift yang ditumpanginya."Hai?" sapa Grace saat berhasil keluar dari ruang persegi tersebut dengan beberapa langkah seok.Tersenyum tip
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Karena Aku Tidak Mau Menyakiti Gadisku

Marvel mematikan panggilan sepihak. Untuk kali ini, Marvel rela api neraka menerkamnya karena sudah bersikap durhaka pada sang ibu. Tapi, Marvel hanya tidak sanggup mendengar kelanjutannya. Sama sekali tidak sanggup. Menghela napas, Marvel berdecak gusar, kakinya menendang lantai kasar sebagai pelepas emosi."Bajingan," desis Marvel.Tangannya terangkat mengusap belakang kepalanya gusar. Marvel mendadak pening. Kaki Marvel bergerak menuju bar. Pikirannya mendadak penuh kendati hanya satu masalah yang menghinggapinya saat ini. Tapi walau cuma satu, rasa-rasanya teramat mengganggu dan butuh menunggu waktu saja sampai Marvel lepas kendali untuk mengumpati siapa saja yang berlalu di depannya dan menghadiahi beberapa bogeman mentah. Ya, berlebihan, tapi setidaknya begitu penjelasannya. Marvel juga enggan mematik masalah. Pokoknya Marvel emosi. Menduduki belakang tubuhnya kembali ke kursi semula, Marvel enggan merespon saat Gerald mencondongkan tubuhnya sembari bertanya dengan w
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Milikku Milikmu Saling Memiliki

Tidak pernah sungkan dan seenaknya tapi tidak pernah memercik amarah. Marvel sering berlaku seenaknya pada Grace. Sering bersikap kurang ajar seperti mengecup bahunya, mengecup bahkan menjilat tengkuknya, atau mungkin mengecup bibirnya. Apa saja. Saat ini mungkin bisa dikatakan hal yang sama. Tanpa izin, tanpa kata, tanpa suara. Hanya sikapnya, pergerakannya. Seakan tiada batas di antara mereka. Dan salahkah Grace merasa nyaman dengan semua itu? Benar, ini terdengar gila, tapi demi Tuhan, Grace tidak pernah merasa terganggu."Sengaja karena aku udah mengklaimmu," jawab Marvel.Menunduk menatap Grace yang kini juga menatapnya. Polos, dan Marvel suka. Grace menyipit."Kamu pikir aku barang?" sinisnya tidak senang.Berniat bangkit lagi tapi, Marvel kembali menahan dengan decakan peringatan."Barangku. Milikku seorang dan aku tak senang berbagi," tekan Marvel.Matanya tenang tapi sorotnya tegas. Sukses membuat Grace mematung. Mendengus. Terbang. Melayang. S
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Aku Gak Suka Ditolak Sayang

Jaeh melirik ke arah pintu kantor sejenak menimbang-nimbang berapakah waktu yang secara tidak sadar Marvel sediakan untuknya berbincang dengan Grace. Selepasnya, netra coklat Jaeh tanpa sungkan menumbuk langsung pada netra Grace, satu ujung birainya terangkat naik, sorotnya berubah meremehkan."Sudah putus dengan Abang Gerald, ya?" tanyanya lagi seakan menolak untuk berbasa-basi.Kening Grace berlipat tujuh."Abang—-oh? Kamu temannya Gerald?" Grace menyimpulkan.Air mukanya berubah jengah. Entahlah, segalanya berubah menjadi begitu menjengkelkan begitu berkaitan dengan Gerald, terkecuali Marvel tentunya."Seumuran dengan Bradley, bukan? Aku gak berniat skeptis atau apa, tapi apa sopan berbicara informal dengan orang yang dua tahun lebih tua darimu terlebih baru bertemu?"Dengus remeh menjadi jawaban Jaeh akan pertanyaan Grace. Ditatapnya gadis yang kini sudah mengangkat dagu tinggi, menunjukkan kekuasaannya. Sejujurnya Jaeh sedikit terpana melihat
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

Kamu Mau Membuangku?

Terbiasa menghadapi wanita penggoda di klub malam, Marvel kira dia memiliki tameng yang cukup tebal untuk setiap wanita yang berusaha mendekatinya. Barangkali itu yang Marvel pikirkan, sebelum kedua ujung birainya tertarik menciptakan seutas senyum simpul dengan kaki yang sigap berjalan menuju perempuan yang kini tengah sibuk memilih antara popcorn instan asin maupun manis. Berada di sebuah pusat perbelanjaan sehari-hari di salah satu distrik di Seoul, Marvel dan Grace hampir menghabiskan waktu satu setengah jam untuk mencari kebutuhan yang akan dijejalkan ke teritori dapur Marvel."Asin."Kening Grace berlipat empat, agaknya sedikit tidak setuju."Gimana kalau manis?""Beli satu saja kalau manis," jawab Marvel.Mendorong kereta belanjanya melewati Grace menuju deretan kopi instan yang terletak tidak jauh. Mata Grace melebar bingung. Menoleh menatap Marvel yang memasukkan satu set bungkusan kopi hitam ke dalam kereta dan beralih menatap ke arahnya dengan ali
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
56
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status