Talak bab 71"Sayang, bisa tidak berhenti tertawa. Lihat, Miko sampai nangis begitu." Sean menunjuk ke arah Miko yang terduduk di lantai, tertawa sembari memegangi perutnya. Itu karena dia tau cerita Rani tadi pagi, bisa-bisanya istri Sean itu membujuk suaminya seperti anak kecil. "Nasi menangis karena tidak dihabiskan, parahnya lagi, Sean menurutimu, Ran."Kembali Miko tertawa dia membayangkan wajah Sean. Pria yang bertahun-tahun memasang wajah dingin itu, bisa tunduk pada sang istri. "Bisa diam tidak? Kalau tidak, keluar!" teriakan Sean membuat Rani dan Miko terkejut, tapi hanya sebentar. Setelah itu Miko kembali tertawa, sembari berlari keluar sebelum Sean kehilangan kesabarannya. "Sudah cukup, Sayang. Ayo berhenti kalau tidak ...." Rani menutup mulutnya, lalu melangkah menghindari suaminya. Dia tau apa arti kata-kata barusan, ancaman itu tak main-main."Ok, aku berhenti." Rani mengangkat kedua tangannya. Sebagai tanda menyerah. Sean tertawa lalu kembali ke kursinya. "Bagus, istri
Baca selengkapnya