Bab 100Arkan mendesah. Ini jelas bukan kebetulan, tetapi pohon kayu itu sengaja diletakkan melintang untuk menghalangi mobilnya agar tidak bisa melewati jalan ini."Sepertinya ada yang menghalangi jalan kita, Sayang." Arkan menoleh ke belakang, tempat sang istri duduk bersama kedua buah hatinya. Seandainya Arkan hanya sendirian, mungkin dia tidak perlu khawatir. Hanya saja ada orang-orang yang sangat ia cintai ikut bersamanya. Keselamatan mereka menjadi prioritas utamanya."Bagaimana ini, Mas? Apa yang harus kita lakukan?" Zakia mengintip dari balik kaca dan melihat ada beberapa orang lelaki yang berdiri di belakang pohon kayu yang melintang di jalan. Mereka semuanya menggunakan topeng yang menutupi wajah aslinya."Sebentar, aku telepon Hans dulu." Arkan mengambil ponsel dari saku celananya, mencoba menghubungi Hans dan juga Reno.Namun sudah berapa kali ia menghubungi dua orang itu, tetapi hasilnya nihil. Nomor telepon seluler mereka tidak aktif."Sayang, kamu bisa nyetir, kan?" Ar
Last Updated : 2023-06-24 Read more