“Sofia, alhamdulillah aku diangkat jadi karyawan. Jadi, secepatnya aku bakal lamar kamu, sabar ya 2 bulan lagi aja!” “Musa, maaf. Aku enggak bisa. Gaji kamu ‘kan kecil. Anak kita nanti mau dikasih makan apa coba?” “Maksudnya apa sih Sof? Kok kamu tiba-tiba bilang begini? Kita ‘kan udah merencanakan semuanya. Kenapa mendadak berubah pikiran?” “Kamu cuma buruh pabrik yang perusahaannya aja enggak bonafit. Gajinya aja di bawah UMR. Aku enggak mau anak kita terlantar kayak adik kamu, Sean. Dia aja sampai kurang gizi.” “Astaghfirrullah, aku enggak nyangka kamu bisa bilang begini.” Kami sudah berhubungan baik sejak lama, tetapi entah ada apa dengannya tiba-tiba bicara selancang itu. “Mulai sekarang jangan pernah temui aku lagi! Kalau, kita ketemu enggak sengaja pura-pura enggak kenal aja!” “Kamu kenapa sih tiba-tiba berubah dalam semalam?” “Kamu enggak akan pernah ngerti, karena kamu bukan perempuan
Last Updated : 2023-06-02 Read more