"Maaf karena aku memaksakan kehendak, dan tidak memahami perasaanmu, Nis," ujar Dani. Sebuah kalimat sederhana namun menyejukkan dan mampu menghilangkan segala gundah di hati Annisa. "Iya, Mas. Maafkan aku juga, karena telah membuatmu dalam posisi yang sulit, harus memilih antara aku dan ibu," kata Annisa. "Kamu tidak perlu minta maaf, Nis. Aku bisa memahami perasaanmu, dan aku menghargai keputusanmu. Peristiwa lampau telah mengajarkan aku, untuk menghargai dan lebih mengerti hatimu. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk bertengkar dan berjauhan denganmu lagi," ucap Dani tulus. Annisa tersenyum mendengar perkataan suaminya itu. Dani telah menjadi lebih dewasa dan bisa lebih mengerti dirinya. "Mas harus berangkat bekerja, kan?" tanya Annisa. "Ah, iya. Tapi aku risau, bagaimana dengan ibu?" gumam Dani."Ibu tidak apa-apa, Nak. Pergilah bekerja!" kata ibu sambil keluar dari kamarnya. "Bu, apa kita perlu ke dokter?" tanya Annisa sambil menggandeng tangan ibu dan mendudukkannya
Last Updated : 2023-06-08 Read more