Beranda / Romansa / Mendadak Digerebek / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Mendadak Digerebek : Bab 21 - Bab 30

48 Bab

Junior

Besok adalah pesta pernikahan Syams dan Starla. Painem mengadakan Syukuran pernikahan karena ini pertama kalinya dia menerima sumbangan. Dulu ketika Syams dikhitan, dia tidak mengundang siapa pun. Sekarang dia mengundang semua warga desa karena ini adalah pertama dan terakhir kalinya Painem mantu. Undangan sudah disebar beberapa hari yang lalu. Syams masih sibuk dengan burungnya yang sudah mulai bisa makan sendiri tanpa disuapi. Starla sendiri sibuk menghubungi teman-temannya supaya mau datang ke pernikahannya. Dia tidak mengundang banyak teman karena pernikahannya yang dadakan, digerebek pula. ***Starla :“Pokoknya kalian wajib datang. Besok aku share lokasinya.”Imel :“Insya Allah. Btw kamu undang Raja, nggak? Mantan kamu yang lucknut itu.”Starla :“Nggak. Gila aja ngundang dia. Yang ada bakal hancur pesta pernikahanku.”Lunaa : Sedang mengetik ....Sania :Sedang mengetik ..
Baca selengkapnya

Mantu

Dia tidak mau Syams berpaling meski belum ada cinta di antara mereka. Starla ingin Syams menjadi miliknya seutuhnya. Dia tidak mau melihat Syams dekat dengan wanita lain. Dia berpikir cukup keras apakah mau menuruti Syams atau tidak. Dia tahu jika menolak suami adalah dosa, tetapi dia belum siap untuk melakukannya. Starla mencoba tenang meski debaran jantungnya sudah seperti tabuhan genderang yang mau perang. Mata Syams menatap bibir Starla kemudian mengecupnya. Itu adalah ciuman pertama Syams yang sangat singkat. Sebelumnya Syams tidak pernah mencium seorang gadis. Dia sangat lugu. Meski banyak wanita yang datang, tidak sekali pun Syams tertarik. Berbeda dengan Starla yang nyatanya adalah istri sahnya. “Gitu aja?” tanya Starla menggoda. Dia yakin jika suaminya belum pernah berciuman. Terlihat bagaimana amatirnya kecupan yang diberikan Syams. Starla sendiri sering melakukannya dengan Raja dulu, tetapi setiap kali Raja ingin yang lebih, dia menolak
Baca selengkapnya

Pelaminan

Semua tamu berdatangan silih berganti hingga malam tiba. Mereka memberikan ucapan selamat kepada Painem dan kedua mempelai. Semua teman Syams hadir, bahkan ada yang terang-terangan menggoda Starla. “Istri kamu cantik banget, Syams. Dapat dari mana?” tanya Ahmad, teman kuliah Syams dari desa sebelah. Syams tidak lekas menjawab. Bukankah tidak lucu jika dia mengatakan kalau dapat di dekat kuburan dan digerebek di dalam mobil? “Dari kahyangan,” jawab Syams hingga membuat beberapa temannya tertawa. “Itu temannya istriku. Coba aja pepetin.” Syams menunjuk ke arah teman-teman Starla yang sedang menikmati sate ayam di meja prasmanan.Teman kuliah Syams terpana melihat tiga gadis memakai baju warna maroon. Mereka akhirnya turun dari pelaminan dan pergi ke meja prasmanan supaya bisa mendekati teman Starla. “Aku udah capek, Syams,” ujar Starla. “Habis ini kita tidur. Sejam lagi, deh.” Syams sama dengan istrinya yang
Baca selengkapnya

Kamu yang Pertama

“Oke, kita salat dulu kalau gitu.” Syams mengedipkan sebelah matanya. “Salat apaan? Ini baru jam tiga pagi.” Starla kembali membungkus tubuhnya dengan selimut. Dia pura-pura masih ngantuk meski sebenarnya dia sudah tidak ingin tidur lagi. “Salat tahajud,” jawab Syams kemudian duduk dari tidurnya. “Ayo salat, Starla. Kamu bisa meminta doa apa pun supaya dikabulkan. Kamu juga harus meminta ampunan supaya dosamu diampuni.”Starla malas ribut dengan Syams, apalagi di pagi buta seperti ini. Akhirnya dia mengikuti Syams dan berwudu. Mereka salat Sunnah berdua tepat di sepertiga malam terakhir. Dalam keheningan, mereka mengucapkan doa masing-masing di dalam hati. Siapa sangka jika doa keduanya sama?Syams berbalik dan mendapati Starla masih menadahkan kedua tangannya. “Kamu minta apa sama Allah? Sampai aku selesai berdoa, kamu masih khusyu,” tanya Syams setelah Starla selesai. Istrinya kemudian mencium tangan kanan Syams. “Aku minta
Baca selengkapnya

Jalan-jalan

“Mau jalan-jalan?” tanya Syams. “Ke mama?”“Keliling desa aja. Kamu nggak mau lihat mobil kamu? Aku udah pindahin ke bengkel. Udah dicuci juga.”Mendadak Starla terdiam. Dia tidak ingin melihat mobil itu lagi. Dia merasa jijik karena di mobil itu pernah dijadikan Raja sebagai tempat untuk melakukan pelecehan terhadapnya. “Tenang aja. Mobilnya sudah dicuci dan dibersihkan, Satrla.” Syams memegang kedua bahu Starla. “Aku nggak bisa, Syams. Ada kenangan buruk di mobil itu. Aku nggak mau lihat.”Syams pikir karena bensinnya habis sehingga Starla tidak pernah menjenguk mobilnya. Ternyata karena dia mengingat semua kenangan pahit itu. “Maafkan aku. Kita ke bukit aja, nanti kamu bisa lihat sunrise di sana.”Satrla menghapus air matanya kemudian berdiri menggandeng Syams. “Ayok!”Desa Telaga memang terletak di daerah pegunungan. Tidak jauh dari tempat Syams tinggal, ada sebuah bukit yang b
Baca selengkapnya

Janda Kembang

“Duh, dia ke mana, ya? Tadi pamitnya ke sini.” “Paling juga balik ke kota, Mak. Mana betah dia hidup susah.” Tiba-tiba seorang wanita datang dan bergabung dengan pembicaraan mereka. “Kamu nggak usah ngadi-adi, Fatimah. Menantuku nggak seperti itu. Berhari-hari dia mau bantu di warung dan nggak pernah mengeluh. Dia nggak kayak kamu. Dia itu gadis baik.” “Aku kurang baik apa sama Emak? Seharusnya Emak pilih aku buat jadi menantu. Apa bedanya dia sama aku? Dia juga korban perkosaan. Digerebek juga sama sepertiku waktu itu. Bedanya Syams mau bertanggung jawab, tetapi aku diceraikan suamiku.” Painem geleng-geleng kepala mendengar ucapan Fatimah. “Nah itu bedanya. Syams sama Starla sama-sama masih lajang, sedangkan kamu menikah dengan lelaki beristri. Emak nggak mau punya menantu janda. Yang ada nanti janda dapat menantu janda. Apa kata dunia?” “Seharusnya emak bangga kalau memiliki mantu janda kembang.” “Kembang bangkai?”
Baca selengkapnya

Janda bolong

Selama beberapa hari selanjutnya, Starla sibuk merawat bunga. Di depan rumah Syams sudah seperti taman bunga. Ketika Syams sudah bekerja, Starla merawat tanamannya. Setelah itu dia membantu Emak di warung. Dia akan pulang jika merasa sudah tidak kuat dengan panasnya udara di dalam warung yang membuat tubuhnya mengeluarkan keringat hingga bercucuran.Saat dia pulang, dia merasa ada yang mengikutinya, tetapi setiap dia menoleh tidak ada siapa pun di belakangnya. Kejadian itu berlalu hingga satu bulan. Entah mengapa Starla merasa ada yang selalu mengawasinya. Hingga suatu saat ketika dia di rumah sendirian, Fatimah datang bersama anaknya. “Assalamu’alaikum, Mak!” Fatimah mengetuk pintu rumah Syams yang terbuka. Starla segera keluar mendengar ada yang mengetuk pintu. Dia tidak heran jika Fatimah yang datang. Entah mengapa janda itu sikapnya mulai berubah beberapa hari ini. Dia tidak pernah menggoda Syams dan selalu membawakan Starla tanaman yang hargan
Baca selengkapnya

Asem-asem Daging

Pagi ini cuaca begitu cerah. Starla menjemur pakaian yang sudah dicuci tadi pagi. Dia dibantu suaminya karena akhir-akhir ini Starla merasa cepat lelah. Mungkin karena kesibukannya di rumah juga di warung membuatnya cepat kelelahan. “Hari ini aku libur. Mau jalan-jalan?” tanya Syams. Sekarang dia hanya memiliki dua hari libur, yaitu Sabtu dan Minggu.Di kecamatan, Syams mengurus banyak proyek. Untuk saat ini dia mengurusi bagian administrasi penerimaan bantuan dari pemerintah untuk masyarakat dampak kenaikan BBM. Kenaikan itu disebabkan keuangan negara yang tak lagi kuat menanggung beban subsidi akibat harga minyak dunia yang terus melambung tinggi. Untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM, pemerintah pun memutuskan untuk menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai. Namun sayang, bantuan tersebut tidak sesuai sasaran. Sekarang Syams tahu betapa bobroknya negara ini. “Aku malas jalan-jalan. Rasanya mau rebahan saja. Ngamar, yuk!” ajak Starla sambil bergelayut manja di lengan suaminy
Baca selengkapnya

Tertidur

“Kamu masih di sana?” tanyanya pada seseorang di telepon.“Tentu. Aku masih menunggu mereka sampai tertidur. Aku sudah lama menantikannya. Aku lelah berpura-pura menjadi baik.”Lelaki itu tersenyum tipis hingga membuat lesung pipinya tercetak jelas. “Awasi mereka. Kabari aku jika mereka sudah tidur.”“Tenang saja, Raja. Aku akan membantu menjemput ratumu kembali.”Mobil raja berhenti di warung Mbak Rin. Dari sana Raja bertemu dengan Fatimah. Dia seolah sedang bertamu di rumah Fatimah. Tidak ada yang curiga karena banyak sekali teman bisnis almarhum orang tuanya yang sering datang. Setelah itu Raja pergi mengantar Fatimah sampai perempatan supaya tidak ada yang curiga dan terkesan jalan kaki dari rumah. Kini Fatimah sedang menunggu obat tidur yang diberikan Raja bereaksi. Dia harus menunggu selama sepuluh menit sampai obat itu bekerja. Fatimah sampai digigit nyamuk dan semut karena bersembunyi di taman bunga milik Starla. Setelah dirasa cukup lama menunggu, Fatimah mendapatkan pesan
Baca selengkapnya

Adegan Ulang

Syams terbangun setelah tertidur kurang lebih selama satu jam. Dia mengeratkan pelukan terhadap wanita yang ada di depannya, tetapi sayang ternyata yang dipeluk bukanlah istrinya. “Starla, kenapa rambutmu harumnya berbeda?” tanya Syams sambil mengucek mata. Namun, betapa terkejutnya Syams ketika yang dipeluknya bukanlah Starla. “Astaghfirullah. Kenapa Fatimah tidur di sini?” Syams segera bangun dari tidurnya, tetapi dia terkejut karena tubuhnya tidak memakai kaos, pun celananya terbuka resletingnya. “Ya Allah .... Dosa apa hamba sampai bisa melakukan ini? Aku harus segera mencari Starla sebelum dia salah paham.”Fatimah yang pura-pura tertidur menggerutu karena diabaikan oleh Syams. Seharusnya Syams membangunkannya dan meminta maaf atau malah tergoda akan kemolekan tubuhnya dan berpaling padanya. Sial! Sepertinya dia tidak bisa mengambil hati Syams selamanya.Syams segera memakai kaos dan mencari Starla, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya di rumah maupun di kandang. Syams ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status