Seperti biasanya. Semenjak mendapatkan pekerjaan baru, Mila mulai jarang berada di rumah. Pergi pagi pulang malam, tidak jarang juga pergi malam secara diam-diam dan menjelang siang baru ia kembali pulang ke rumah.Saat Mila sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan dengan pria kencannya tanpa sengaja dari arah parkiran mobil matanya menangkap sosok yang sangat ia kenali sebelumnya.“Sayang kamu lagi lihatin apa?” tangan kekar yang melingkar di pundaknya tiba-tiba membuyarkan konsentrasinya.“Ngak, kok, Mas. Aku tadi cuma liatin orang yang sepertinya aku kenal.”“Siapa?” tanya pria berumur yang menjadi teman kencannya saat ini.“Perempuan yang pernah mencuri dan menjual surat rumah ibuku, Mas.”Pria itupun mengikuti arah kemana mata wanitanya itu mengarah.“Yang, mana mereka?” “Sepertinya mereka sudah pergi. Biar saja. Nanti kalau ketemu lagi tidak akan aku lepaskan perempuan b@jin@n itu,” geramnya.“Oke. Gak usah dipikirin. Kita senang-senang dulu saja sekarang. Nanti kita pikirkan
Read more