Share

73

"Buktikan, mbak. Jangan cuma mengancam atau omdo alias ngomong doang," cibirku tak mau kalah.

Amit- amit semoga anakku tidak meniru kelakuan atau watak dari keluarga ayahnya.

Mungkin juga ini kart bawaan bayiku. Entah sedari awal hamil, ingin saja diri ini untuk melawan perlakuan buruk mereka . Namun aku masih sebisa mungkin menahannya. Tapi tidak untuk sekarang ini dan seterusnya.

Jadi keputusan ku untuk segera keluar dari rumah ini semakin kuat. Malu juga numpang hidup di rumah orang apalagi karena belas kasihan. Meskipun aku bukan orang kaya, sebisa mungkin diri ini berusaha untuk tidak merendahkan diri dihadapan orang.

Sepertinya lapar, sehingga saudari iparku tidak lagi menanggapi omonganku. Dia berlalu begitu saja. Masa bodoh. Yang penting aku sudah makan. Urusan perutnya itu urusannya sendiri.

Selesai mencuci peralatan masak dan makan. Aku melanjutkan untuk mencuci baju di belakang rumah. Di rumah ini memang belum mempunyai mesin cuci. Jadi untuk mencuci baju aku biasanya manu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status