"Bik Onah, Mbak Imah!" terdengar suara seruan yang tidak asing lagi, suara mama."Mama," Aku berlari menyambut dan segera memeluk wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini. "Mama tumben tiba-tiba saja pulangnya, terus...," ucapanku terjedah, aku mengedarkan pandangan namun orang yang semula pergi bersama dengan mama kenapa tidak terlihat dan kenapa mama pulangnya sendirian saja."Urusan mama sudah selesai sayang. Sedangkan ayahmu masih di luar kota mengurusi cabang-cabang minimarket kita yang lain." Mama membalas pelukanku seraya menciumi keningku."Sini Ma, biar Marta yang bawain tasnya mama." Aku mengambil alih tas yang ada di tangan mamaku.Kemudian kami berjalan beriringan untuk masuk ke dalam rumah, seusai kami melepas rindu.Mama berjingkat kaget ketika melintasi ruang keluarga rumah kami. Bagaimana tidak rumah yang biasanya bersih dan juga tertata rapi. Namun semenjak kehadiran para parasit yang di tolong oleh mamaku. Rumah kami ini berasa seperti rumah penampungan dan kumuh.
Read more