"Malu, Mas." Lara mendelik. Istimewa Pak Zulkifli, Aris dan beberapa pekerja lainnya menghampiri. Mereka pasti haus dan ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pekerjaan. "Waduh, dunia milik berdua ini sepertinya," goda Aris sambil menghempaskan pinggulnya ke kursi panjang."Nanti kamu juga mengalaminya kok, Ris. Sekarang biarkan Mas Bagas menikmati kebahagiaannya." Alih-alih Bagas, Pak Zulkifli lah yang menimpali godaan Aris."Tuh, Pak Zulkifli saja mengerti karena pernah muda." Bagas menanggapi godaan Aris santai."Pak Mahdi, sini. Istirahat dulu." Bagas meneriaki Pak Mahdi yang masih sibuk mengangkati karung-karung teh ke mobil. Sementara para pekerja lainnya sudah beristirahat dan menikmati berbagai penganan."Iya, sebentar, Mas Bagas. Tanggung ini. Biar mobilnya jalan dulu." Pak Mahdi balas berteriak."Seharusnya Pak Mahdi tidak perlu lagi mengangkat-angkut teh begini, Mas. Kasihan, beliau sudah tua." Lara tidak tega melihat Pak Mahdi memikul karung yang berisi teh ke ata
Last Updated : 2023-05-30 Read more