Saat Tama ingin menjawab pertanyaan Baron, pintu rumah terbuka. Amanda muncul dari balik pintu. "Apa ada masalah?Kenapa datang malam-malam? " Amanda membuka pintu lebar-lebar supaya Tama masuk ke dalam rumah. Tama menoleh pada Amanda, lalu berkata, "Ya, memang ada yang ingin saya bicarakan denganmu, tapi besok saja, lebih baik sekarang kamu tidur lagi. Lagi pula ini tidak terlalu penting." "Aku belum tidur," jawab Amanda, "ayo, masuk dulu! Aku akan membuatkan kopi untukmu." Amanda yakin ada kabar penting yang ingin Tama sampaikan padanya. Ia sudah tahu kebiasaan lelaki itu yang tidak ingin menunda-nunda jika sedang ada masalah. "Tidak perlu, kamu tidur saja," kata Tama, "maaf, sudah mengganggumu." Baginya ini sangat penting, tapi tidak untuk Amanda. Tama juga ragu mengatakannya karena khawatir Amanda mengira kalau dirinya lebih berpihak kepada sang bos. Tapi, ia tidak tega melihat bosnya dan Alana yang terlihat sudah saling menyayangi. Baron tidak berkomentar apa pun. Ia hanya me
Read more