Ini pertama kalinya Pandu membentak dan menantang sang ibu, karena sudah mulai lelah hidup diatur seperti boneka. Wanita yang selalu tampil cantik dan glamor itu membanting pintu ruang kerja anaknya dengan sangat keras sampai Pandu terkejut karena suaranya. Lelaki itu beranjak dari tempat duduk, berjalan ke arah jendela kaca di dalam ruangannya. Selama ini Pandu selalu mengiyakan perintah ibunya, apa pun, kapan pun, ia tidak bisa membantahnya. Namun kali ini tidak lagi, Pandu sadar, sudah saatnya memilih jalan hidupnya sendiri. “Maafkan aku, Bu, ketika bertemu Amanda setelah berpisah hampir enam tahun lamanya, ternyata cintaku tidak berubah padanya. Hanya dia wanita yang aku cintai,” gumam Pandu, lalu mengembuskan napasnya dengan kasar.Mengenai Sonya, Pandu sama sekali tidak tertarik pada wanita itu, apalagi kalau harus berkomitmen dengan sebuah pernikahan. Setelah pernikahannya bersama Amanda kandas, Pandu membutuhkan waktu untuk mengobati lukanya. Dan kehadiran Sonya, sama seka
Read more