Semua Bab Gelora Asmara Ratu Berlian: Bab 71 - Bab 80

108 Bab

Seperti Berada Di Neraka Dunia

"Airish!" panggil Jovan ketika menyambut kepulangan adiknya di Bandara Soekarno-Hatta."Kakaakk—lama banget nggak ketemu, udah mau nikah aja!" sahut Airish dengan suaranya yang ringan ceria.Papi maminya pun tertawa mendengar celoteh puteri mereka lalu bergantian memeluk erat putera sulung mereka. Nyonya Srijita bertanya, "Gimana kabar kamu, Jo? Mami harap baik-baik saja selama Mami tinggal lama di Sydney.""Iya, Jovan baik kok, Mi. Udah ada yang merhatiin buat gantiin Mami ngurus Jovan!" jawab pemuda gagah berparas tampan tersebut.Pak Yudhi pun berkomentar, "Pantes dia buru-buru ngajak Mariana nikah, Mi. Rupanya sudah cocok. Papi berharap rumah tangga kalian langgeng, Jo!" "Pasti dong, Pi. Itu juga harapan Jovan, memang didikan Papi 'kan selalu jadi suami yang setia," jawab Jovan yang sedikit mencubit hati maminya secara tak sengaja.Airish pastinya belum tahu latar belakang dirinya yang bukan saudara seayah Jovan. Keluarga Adira Lukmana sengaja merahasiakan tentang hal tersebut. H
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-22
Baca selengkapnya

Seorang Wanita yang Mati Rasa

Azalea tak ubahnya bak boneka rusak yang tergolek tak berdaya di atas ranjang seusai dijadikan pelampiasan napsu papa mertuanya. Sementara Bram justru merasa sangat puas, dia sangat menyukai tubuh menantunya yang mulus terawat bak model bule. "Lea, kuharap kamu puas ya dengan keperkasaan, Papa!" ujar Bram sembari membelai sosok telanjang di sisinya yang terdiam dengan wajah basah oleh air mata tak kunjung berhenti mengalir."Jahat! Biarkan aku pergi, aku tak sudi lagi bertemu denganmu apalagi memanggilmu papa. Kau seperti iblis!" ucap Azalea dalam bahasa Inggris yang dimengerti oleh Bram dan membuat pria itu tertawa keras. Setelah mengumpulkan kekuatannya, Azalea mencoba bangkit dari ranjang untuk pergi dari kamar terkutuk itu. Namun, dia melihat pintu tertutup rapat dan kunci ada di tangan papa mertuanya. Dia pun menoleh dengan tatapan tajam. "Aku mau keluar sekarang!" tegasnya."Ohh ... siapa yang butuh anak kunci untuk membuka pintu itu ya? Memohonlah, Lea Cantik!" jawab Bramanty
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-22
Baca selengkapnya

Bukan Pahlawan Kesiangan

"Jangan pukul Lea!" Kata-kata bernada tegas itu membuat alis tebal Zayn tertaut di tengah.Dengan dengkusan kesal Zayn mengibaskan tangannya agar terlepas dari cengkeraman kolega istrinya di poli obsgyn. Dia tersenyum sinis menatap tajam ke pria bule berbaju sneli putih di hadapannya seraya berkata, "Apa kau ingin bertingkah seperti pahlawan kesiangan di sini?" "Aku hanya tak ingin melihat temanku disakiti. Jangan melakukan kekerasan pada wanita, dia istrimu bukan, Dokter Zayn?" jawab Dokter Patrick Olsen dengan tenang sekalipun sebenarnya dia emosi mendengar segala cerita Azalea dari ruang praktiknya tadi. "Iya, dia istriku. Jangan ikut campur urusan rumah tangga kami. Ini privasi antara aku dan Lea. Keluar dari ruang praktik istriku!" Zayn menunjuk ke pintu dengan tatapan keras kepada Patrick.Namun, pria bule Perancis itu enggan bergerak dari tempatnya berdiri. Alih-alih ia menoleh mengamati wajah Azalea yang sembab berair mata. Hatinya jatuh iba, pernikahan yang menyedihkan dita
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Jangan Kegeeran Deh, Om!

"Pa ... Papa!" panggil Zayn ketika dia sampai di kediaman Pradipta yang pencahayaannya remang-remang. Sudah lama semenjak kondisi finansial keluarganya goyang, rumah yang ditinggali Zayn sejak bayi itu berubah menjadi tak terurus. Pelayan banyak yang sudah resigned sehingga pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh mereka tak lagi terjamah. Pria bertubuh jangkung atletis itu melangkah menuju ke kamar papanya. Dia mencoba membuka gagang pintu yang ternyata tak terkunci. Namun, pemandangan tak senonoh antara papanya dengan wanita muda yang tak dia kenal di atas ranjang membuat Zayn terhenyak lalu buru-buru menutup kembali pintu tersebut."Papa cepet banget move on dari pernikahannya ya! Aku nggak nyangka setelah puluhan tahun berumah tangga sama mama—" ucap Zayn sendirian seraya menghempaskan tubuhnya di atas sofa ruang tengah. Di rumah itu entah masih ada berapa orang yang tinggal, jangan-jangan sudah tak ada lagi pelayan yang tersisa. Sejak dua bulan lalu dia memang berhenti membayar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-23
Baca selengkapnya

Mengubur Dendam Masa Lalu

Kedatangan Azalea di rumah duka siang itu menjadi perhatian khusus dari keluarga Pradipta. Berbagai tanggapan yang bermain di benak masing-masing orang anggota keluarga tersebut terhadap Azalea.Seperti biasa Azalea menitipkan Celine di daycare karena dia masih harus tetap bekerja sebelum ada kepastian dirinya kembali ke Swiss. Papanya memberikan waktu untuk Azalea berpikir matang sebelum benar-benar menceraikan suaminya di Jakarta. Toh pada akhirnya proses perceraiannya dengan Zayn harus dilakukan di Genewa sama seperti tempat pencatatan legal pernikahannya.Di sisinya ada Dokter Patrick Olsen yang menemani Azalea. Pria berdarah Perancis itu sekalipun bukan siapa-siapanya, tetapi peduli dan merasa perlu menjaga Azalea dari kemungkinan buruk yang timbul ketika bertemu kembali dengan keluarga Zayn.Pak Bramantyo menatap menantunya itu dengan kilatan mata berbahaya yang membuat hati Azalea serasa diremas. Jauh di lubuk hatinya, luka akibat trauma pemerkosaan itu seolah sulit untuk dihil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-24
Baca selengkapnya

Cinta Lama Telah Pudar

"Airish—tunggu!" seru Bram dari belakang gadis belia bergaun hitam dengan tubuh ramping setinggi 170 cm. Dia bergegas mendekati puteri biologisnya dengan napas terengah-engah lalu berkata, "kalau boleh, aku ingin minta nomor ponsel kamu. Ada beberapa hal yang harus kita bicarakan secara pribadi!"Alis yang melengkung cantik itu berkerut penasaran mengenai tujuan pria yang mengaku teman dekat maminya tersebut untuk 'bicara secara pribadi' dengannya. "Maaf, Om Bram ... benar ya?" tanya Airish memastikan nama pria di hadapannya.Bram menganggukkan kepalanya. "Benar, aku Bramantyo, bisa dipanggil Bram. Jadi berapa nomor ponselmu?" Dia menyiapkan phone book HP miliknya.Namun, Airish enggan menyebutkan nomor ponselnya karena itu privasinya. "Sebentar, apa bisa Om Bram katakan untuk apa kita berbicara berdua? Terus terang aku nggak biasa bicara dengan orang asing—""Mungkin sebelumnya, kamu menganggapku sebagai orang asing. Sayangnya pikiranmu salah, Airish. Aku papa kandungmu, bukan Yudhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-24
Baca selengkapnya

Dia yang Membawa Cinta Baru

"Waahh ... ketopraknya memang enak bingits deh, Om Zayn! Makasih ya sudah ditraktir," ujar Orion setelah dia menghabiskan sepiring menu pilihannya. Kemudian Zayn pun menjawab sembari bercerita, "Sama-sama, Ori. Dulu waktu masih remaja, Papa selalu bela-belain makan ketoprak di rumah makan ini. Itu menu favoritku juga dibanding gado-gadonya!" Mariana hanya bisa tersenyum lebar melihat putera semata wayangnya yang sudah bertambah besar mampu menghabiskan sepiring ketoprak sendirian. Dia bahkan belum selesai memakan gado-gado di piringnya. "Tungguin Mama ya, Ori. Kamu ngebut iihh makannya!" tukasnya."Tenang, aku pasti tungguin kamu, Sayang!" sahut Zayn yang membuat Mariana sontak memutar bola matanya. 'Bebal banget deh dia nih, masih aja panggil aku sayang. Udah kubilangin panjang lebar tadi di kuburan padahal!' batin Mariana tak menjawab perkataan Zayn dan memilih lekas menghabiskan gado-gadonya saja."Ma, apa sore ini jadi ke kantor Om Jovan? Kalian ada janji penting 'kan?" Orion m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-25
Baca selengkapnya

Pertemuan yang Menegangkan

"Halo, Bu Mariana. Apa Anda bisa ke rumah sakit sekarang?" ucap Dokter Emil, direktur pengelola jaringan rumah sakit keluarga Richermond di telepon.Mariana yang baru saja selesai sarapan pagi pun mengerutkan keningnya, tumben sekali Dokter Emil menghubunginya. Namun, dia pun segera menjawab, "Halo, Dok. Iya, saya akan berangkat ke rumah sakit sekarang.""Baik, saya tunggu di ruang meeting lantai 30 ya Bu!" ujar Dokter Emil Firmansyah sebelum mengakhiri teleponnya.Kakek Dylan yang mendengarkan percakapan telepon cucunya pun berpesan, "Hati-hati di jalan, Mariana. Jangan lupa client meeting pukul 14.00 siang nanti ya!""Oke, Kek. Aku pasti datang tepat waktu. Sampai jumpa di kantor ya," pamit Mariana seraya mengecup pipi kakek kesayangannya. Dia juga berpamitan kepada Orion dan berpesan jangan nakal di rumah.Dengan Lamborghini Huracan silver miliknya, wanita cantik yang mengenakan setelan blazer dan celana panjang putih gading itu berangkat ke Rumah Sakit Permata Indah Medika di teng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Diamond Queen

"Maaf, ada masalah apa antara keluarga Goldstone dengan Richermond, Kakek Dylan?" tanya Richard yang memang adalah keturunan kesembilan dari trahnya sehingga tak mengerti dendam masa lalu dari dua keluarga konglomerat bisnis logam mulia tersebut.Kakek Dylan memicingkan matanya,dia pun menjawab, "Hmm ... itu sudah puluhan tahun lalu jauh sebelum kamu lahir mungkin. Apa kakekmu, Dominico masih hidup?" "Beliau sudah tiada dua tahun lalu dan dimakamkan di Boston Garden Graveyard. Apa Anda bergaul karib dengan Kakek Dom?" tanya Richard berharap hubungan kakeknya dengan kakek Mariana terjalin baik.Namun, sebaliknya justru pria tua beruban itu mendengkus sinis sebagai balasannya. "Bisa jadi mendiang kakekmu itu penyebab kematian papa mama Mariana dulu dalam kecelakaan mobil!" Baik Richard maupun Mariana terkesiap dalam keterkejutan. Mereka pun saling bertukar pandang. Kali ini Mariana yang berbicara kepada kakeknya, "Apa maksud Kakek ... kakeknya Richie adalah tersangka penyebab kecelaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Calon Suami Idaman

Seminggu jelang pernikahannya dengan Jovan justru aktivitas harian Mariana semakin sibuk saja. Richard yang membuat segalanya kacau dengan membuat sang calon pengantin perempuan tersebut harus mengurusi program terbaru rumah sakit dan persiapan pembukaan galeri perhiasan mewah di mall Jakarta Barat.Sore itu H-1 dari hari pernikahannya Jovan mencoba menghubungi Mariana saat dia berada di lift untuk turun dari lantai teratas gedung kantornya menuju lantai lobi di mana sopirnya telah menunggu untuk mengantarkannya pulang ke rumah."Halo, Sayang. Kamu ada di mana sekarang? Apa sudah ke spa?" ujar Jovan menggoda Mariana seperti wajarnya calon pengantin wanita melakukan perawatan khusus sebelum pernikahan. Dia membayangkan malam pertama yang mendebarkan bersama Mariana.Namun, bayangan itu langsung memudar seiring jawaban calon istrinya. "Halo, Mas. Aduh—nggak sempat spa nih! Coba tebak aku lagi di mana sekarang?" Jovan menatap angka mesin lift yang berubah semakin turun seiring lantainya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status