Sepucuk surat yang datang ke alamat kediaman Pradipta pagi itu membuat Zayn terhenyak. Pengadilan Negeri Genewa, Swiss melayangkan surat panggilan untuk pengajuan perceraian untuk dirinya dan Azalea. Di meja makan yang hanya terisi 3 orang yaitu Bram dan kedua putera puterinya, keheningan menggantung diselingi denting alat makan perak dan piring keramik. Bram yang mengamati Zayn sedari tadi menerima surat dari pelayan rumah mereka tak sabar lagi untuk bertanya, "Kenapa kok kamu murung habis baca isi surat itu, Zayn?""Hmmph ... si Lea minta cerai, Pa!" tukas pria muda itu mendengkus kesal lalu melanjutkan sarapan paginya seolah tak begitu ambil pusing.Bram pun terkejut mendengarnya. "HAHH?! Terus kamu setuju, Zayn?" Puteranya menganggukkan kepala dengan enggan. Zayn menjawab singkat, "Itu maunya Lea. Aku kabulkan saja!""Mau kawin lagi sama si dokter bule asal Swiss itu kali, Bang!" sahut Prilly menuduh kakak iparnya memiliki affair dengan Dokter Patrick Olsen."Bodo amat!" tukas Z
"Halo, Lea, aku sudah ada di depan pintu unitmu!" ucap Dokter Patrick Olsen yang sudah berdandan rapi dengan setelan jas resmi warna biru laut. Dia menelepon Azalea agar membukakan pintu untuknya, mereka bertetangga di apartment Green Emerald Townhouse."Okay, aku sedang berjalan ke pintu," jawab Azalea sembari berjalan lalu membuka kunci pintu masuk unitnya. Pintu bercat putih itu berayun terbuka dan nampak Patrick di hadapannya dengan senyum lebar serta tatapan kagum ke arahnya. Azalea pun merasa pipinya menghangat, dia bergeser dan mempersilakan Patrick untuk masuk ke dalam unitnya."Apa kamu sudah siap berangkat, Lea? Sepertinya ini akan menjadi setara dengan royal wedding mengingat publisitas acara pernikahan Madam Mariana dan Pak Jovan sangat santer akhir-akhir ini di media massa," ujar Patrick sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan sederhana yang tertata rapi dan fungsional tersebut.Azalea menyewa unit apartment tipe studio yang cukup ditinggali oleh wanita be
"Pak, Anda tidak diizinkan oleh tuan rumah pesta untuk masuk kembali ke dalam ya! Silakan pergi ke tempat lain saja," tutur petugas keamanan JCC Plenary Hall kepada Zayn yang masih berdiri bengong ditinggalkan oleh Bram dan Prilly di luar ruang resepsi.Dengan wajah sinis Zayn pun menjawab, "Cihh ... nggak sudi saya masuk lagi ke dalam, Pak. Jangan kuatir saya menyusup diam-diam!" "Ohh ... baguslah kalau begitu dari pada kalau tertangkap Bapak lebih malu lagi. Silakan!" Satpam itu memberi kode dengan tangannya ke arah pintu keluar gedung.Pria berpakaian tuxedo hitam yang necis itu pun menghentak-hentakkan kakinya keluar menuju ke pintu keluar dan meminta petugas vallet parking mengambilkan mobil Honda CRV putihnya. Dia pun mengendarai mobilnya keluar dari komplek perhelatan megah ibu kota itu usai diserahkan oleh petugas vallet parking."Sialaaan!" teriaknya kalap di dalam mobilnya yang melaju di jalan raya yang mulai lengang di malam hari. "Semua wanita sama saja—nggak Mariana ngg
Jelang tengah malam seluruh tamu pesta pernikahan Jovan dan Mariana baru pulang meninggalkan JCC Plenary Hall. Keluarga Richermond dan Adira Kusuma melepas pasangan pengantin baru tersebut di depan pintu masuk gedung. Sebuah mobil Maybach hitam seru terbaru dengan sopirnya telah menunggu Jovan dan Mariana untuk mengantar pengantin baru itu ke hotel berbintang 5."Hari telah larut malam, Jo—titip cucuku ya. Aku tak sabar lagi untuk menimang cicit keduaku!" pesan Kakek Dylan sembari tertawa penuh kebahagiaan. Dia menepuk-nepuk punggung pemuda yang sangat diseganinya tersebut.Nyonya Srijita pun menimpali, "Iya nih, papanya ganteng mamanya cuantik, pasti dedek bayinya keren, Om Dylan!"Orion yang mengantuk di gendongan asisten Arsyid pun berkata, "Memangnya kalau bikin adiknya Ori cepet ya, Nek? Apa besok sudah nongol?" Semua orang di situ pun tertawa mendengar pertanyaan Orion. Kemudian Mariana mengusap puncak kepala puteranya sembari menjawab, "Nggaklah Ori, Mama kalau hamil 9 bulan l
"Aaaarrrhhh! Tiidaaaakkk!" Jeritan histeris dari wanita yang baru saja tersadar dari tidur lelapnya pasca mabuk semalam membahana di dalam ruangan luas berfurnitur mewah yang didominasi warna pink putih.Zayn pun mau tak mau ikut terbangun dari tidur nyenyaknya yang nyaman. Semalam dia menikmati hubungan cinta satu malam bersama dokter cantik koleganya di poli pediatrik. Dia pun duduk memeluk Dokter Nadine untuk menenangkannya.Namun, Dokter Nadine menepis kedua lengan kokoh Zayn seraya menatap galak dengan riasan maskaranya yang luntur menambah efek seram emosi di wajahnya. "Katakan apa maksudmu meniduriku begini?!" serunya menunjuk batang hidung pria itu.Zayn menghela napas dalam-dalam, dia tak menyangka reaksi Dokter Nadine akan sekeras ini di pagi hari. "Maafkan aku—semalam kita sama-sama mabuk dan segalanya terjadi di luar kendali!" ujarnya membela diri dengan berkelit dari kenyataan yang sesungguhnya."Mana mungkin? Kau bisa masuk ke apartmentku dan berkendara ke mari. Hanya or
"Aahh ... Mass, apa nggak capek semalaman ML sama aku sih?" tanya Mariana yang lebih mirip rengekan agar suaminya menyudahi ritual bercinta semalamannya pada malam pertama mereka hingga mentari pagi menyapa.Jovan terkekeh sembari melumat bibir istrinya yang sudah nampak merah dan bengkak. Dia tak dapat menahan dirinya lagi setelah sudah dinyatakan sebagai pasangan sah bersama Mariana Jean Richermond. "Kamu yang sabar ya. Ini wujud hasratku yang terpendam selama ini setiap kali melihatmu, Sayang," jawab Jovan sambil mendorong tubuhnya penuh kekuatan seorang pria jantan di dalam labirin sempit istrinya.Mariana menggigit bibir bawahnya menahan sensasi intens yang membawanya untuk segera meledak di puncak gairahnya. Dia menjerit kencang ketika dunia serasa luruh di bawah kakinya. Jovan yang tahu bahwa wanita tercintanya baru saja mengalami orgasme membiarkan Mariana memeluknya erat. Dia juga menyemburkan inti sarinya begitu deras ke dalam rahim hangat istrinya.Badan kekar berotot itu
"Maksud lo pebinor, Jo?" tanya Richard sambil tergelak mendengar pertanyaan curiga kawan semasa SMA nya dulu."Hmm ... iya, kan pagi hits tuh!" sahut Jovan sambil menikmati makan siang yang diambilkan ke piringnya oleh istrinya.Airish hanya cekikikan melihat kakaknya yang nampaknya cemburu kepada Richard. Ternyata lucu juga, pikirnya. Kemudian teman kencan makan siangnya itu pun menjawab pertanyaan kakaknya, "Kagak lah, masih banyak ikan salmon di lautan kalo nggak dapet ikan tuna. HA-HA-HA!""Terus lo lagi pedekate adik gue gitu, Richie?" kejar Jovan penasaran.Richard pun mengangguk seraya berkata, "Mohon doa restu ya, Calon Kakak Ipar!" Mendengar perkataan rekan bisnisnya itu Marian pun menyahut, "Jangan dibuat mainan ya, Richie. Nanti kamu berhadapan juga sama aku kalo bikin Airish patah hati!""Siiaapp! Oya emang beneran kalian mau honeymoon ke Dubai?" tanya Richard kepada Jovan dan Mariana."Iya berangkat pesawat jam 5 sore pakai Emirates Airlines, sampai sekitar jam 10 malam
"Sebentar, Mas Jovan. Ada hal penting yang harus segera aku tangani!" sergah Mariana sesampainya mereka di bandara Uni Emirat Arab.Jovan yang tadinya menggandeng istrinya untuk berjalan bersamanya ke pintu keluar bandara pun terpaksa menghentikan langkahnya. Sedangkan, Richard dan Airish yang kakinya jenjang sudah mendahului mereka untuk memesan taksi bandara yang akan mengantar mereka ke Four Season Resort at Jumeirah."Ada masalah apa di Jakarta, Sayang?" tanya Jovan mengerutkan keningnya penasaran. Nampaknya ada hal emergency yang diketahui Mariana dari ponselnya."Salah satu dokter andalan di rumah sakitku mendadak resigned kata Dokter Emil. Kebetulan aku kenal secara pribadi dengan beliau, kurasa aku mau telepon Dokter Nadine Megawati sebentar, nggakpapa ya?" jawab Mariana merasa tak enak karena bulan madunya bersama Jovan terganggu begini."Nggakpapa, kita cari tempat duduk aja di cafe biar enak. Nanti kamu ketabrak orang lewat kalau berdiri di tengah-tengah lobi bandara, Marie
Dengan pikiran buntu dan hati yang panas Zayn berjalan kaki di trotoar setelah meninggalkan kediaman Richermond. Harapan terakhirnya pupus sudah. Semua gara-gara pria sialan keturunan Adira Lukmana itu! Zayn merutuki Jovan.Ketika sampai di sebuah halte bus, Zayn memilih untuk duduk sendiri bengong meratapi nasibnya yang naas. Dia seharusnya menjadi pewaris tunggal aset kekayaan mendiang papanya. Namun, semua tidak bisa diusut. Pengacara keluarga Pradipta malah tersandung kasus hukum hingga masuk bui. Dia sekarang luntang lantung hanya punya dompet dan HP saja. Entah barangnya di kost sudah dibuang ke mana oleh pengelola tempat tersebut atau pula disimpan kalau orangnya baik hati. Zayn belum sempat pulang ke kost. Sebuah mobil sedan Ferrari merah berhenti tak jauh dari halte bus tempat Zayn duduk bengong sendirian di sana. Seorang wanita dengan penampilan heboh dan riasan tebal mendekati Zayn."Hai, apa Mas lagi butuh pekerjaan? Kenalkan namaku Mami Rosa. Aku suka wajah dan perawaka
"Bebaskan saja dia dari tuntutan hukum, Pak Sondang Sirait. Saya lebih senang kalau Zayn menghidupi dirinya sendiri di luar penjara. Cabut laporan kasus saya dari kepolisian ya!" tutur Dokter Maya Suratih pasca sembuh dari cedera di kepalanya.Kepalanya memang bocor di sisi kiri akibat dipukul oleh mantan suaminya itu menggunakan trofi yang terbuat dari kaca. Sungguh tragis justru dia dilukai dengan trofi favorit kebanggaannya sebagai rumah sakit favorit konsumen 6 tahun yang lalu. Saat itu Rumah Sakit Permata Indah Medika masih dipegang managemen lama belum diakuisisi oleh grup Richermond, jadi rumah sakitnya menjadi pilihan utama pasien ibu kota.Usut punya usut, mantan suaminya pernah punya masa lalu hingga memiliki anak haram dengan komisaris utama rumah sakit tersebut. Namun, Dokter Maya menganggap rahasia kelam itu sebatas cukup tahu saja.Pengacara kepercayaan Dokter Maya pun menjawab disertai peringatan, "Baik kalau itu yang diinginkan oleh Bu Dokter Maya. Saya cabut berkas pe
Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB Mariana merasakan bagian paha dalamnya dialiri air hangat. Awalnya dia berpikir sedang bermimpi dan mengompol. Namun, ketika merabanya dan mendapati bahwa itu sepertinya air ketubannya ia segera menggoyang-goyang bahu suaminya."Mas Jovan, aku pecah ketuban!" ucapnya sedikit panik karena hampir melahirkan.Jovan yang tadinya masih mengantuk karena baru tidur beberapa jam setelah beberapa putaran bercinta dengan Mariana semalam segera bangun lalu duduk di ranjang. Dia bertanya, "Kuantar ke rumah sakit sekarang ya?""Iya, Mas. Ganti baju dulu. Panggil Pak Sapto buat anterin kita," jawab Mariana lalu perlahan bangkit dari tempat tidur dengan perutnya yang sangat besar. HPL memang besok sebetulnya, wajar lebih cepat sehari. Berat janin terakhir sudah 3.4 kilogram sudah cukup untuk dilahirkan kata Dokter Royce Adler. Mariana mengganti gaun tidurnya yang basah dengan daster batik berkancing depan agar mudah berganti baju pasien nanti di rumah sakit.Setela
"Permisi, Bu. Saya Zayn Alarik Pradipta, kliennya Om Charles. Apa beliau ada di tempat?" ujar Zayn berusaha menemui pengacaranya yang berjanji akan membantu mengurus masalah hak warisnya yang sulit diproses karena surat-surat habis terlahap api saat kediaman Pradipta kebakaran tempo hari.Wanita yang berjaga di bagian front desk kantor firma pengacara serta notaris Hutapea and Friends menghela napas mengulang kalimat yang sama untuk kesekian kalinya ke klien bosnya. "Maaf ya, Mas. Sepertinya saya nggak bisa memberi tahukan sampai kapan beliau tidak bisa memproses kasus hukum Anda. Pak Charles Hutapea tersandung kasus money laundry pejabat pemerintahan sehingga harus ditahan di Rutan Salemba untuk sementara," terang Bu Dyah Pertiwi, karyawati berusia setengah abad itu kepada Zayn yang mendadak bengong."Ta—tapi, perkara hak waris saya gimana dong, Bu? Mungkin rekan Om Charles bisa bantu?!" kejar Zayn, dia risau uang tabungannya tak mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya. "Bisa, sil
Jorges D'Argentine mengusap sudut matanya yang basah. Di sisinya, puteri kesayangannya mengenakan gaun putih sederhana dengan model sabrina mermaid dress memegang lekuk lengannya berjalan dalam langkah anggunnya menuju ke sebuah gazebo berhias mawar putih.Pagi yang sejuk tanpa tertutup lapisan salju di Danau Biel menjadi hari pernikahan sakral yang dinantikan oleh Patrick Olsen. Setelah perjuangan tanpa henti selama berbulan-bulan bolak-balik Jakarta-Genewa, segalanya terbayar lunas. Pada akhirnya Mariana melepaskan kepergian dokter spesialis obsgyn andalannya kembali ke Swiss untuk seterusnya. Dokter Royce Adler yang terikat kontrak menggantikan dirinya sebagai dokter praktik di poli obsgyn rumah sakit jaringan Richermond.Wanita pujaan hatinya yang mungkin adalah jawaban doanya untuk seorang kekasih yang baik hati itu melangkah di seberangnya bersama Tuan Jorges D'Argentine, papanya. Sama seperti calon papa mertuanya, Patrick pun menitikkan air mata haru yang membuat tamu undangan
Sudah beberapa bulan berlalu semenjak pernikahan resmi antara Zayn dan Dokter Maya. Rumah tangga mereka nampak harmonis tanpa ada pertengkaran yang berarti. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh jua.Memang Zayn sudah mendapat mobil baru untuk akomodasinya pulang pergi ke rumah sakit dan bepergian sendiri. Dokter Maya berangkat ke tempat kerjanya tanpa suaminya seusai sarapan pagi bersama. Dia tidak menaruh curiga sama sekali seperti apa kelakuan Zayn di balik punggungnya.Kehidupan seksual pasangan pengantin baru itu pun sangat aktif nyaris setiap malam mereka bermesraan. Itu pun Dokter Maya bukan hanya dihajar satu atau dua ronde di atas ranjang. Maka dari itu dia tidak pernah berpikir masih ada hasrat yang tak tersalurkan oleh suaminya. Akan tetapi, sesuatu yang tak pernah ia duga terjadi di bawah atap rumahnya.Pintu kamar tidur Zayn diketok tiga kali sebelum dibuka perlahan dari luar. Seorang perempuan berambut panjang hitam legam tergerai sepunggung masuk
Dokter Patrick Olsen mencoba mensiasati kesulitannya untuk resigned dari rumah sakit tempat bekerjanya saat ini dengan mengumpulkan jatah cutinya selama beberapa bulan terakhir. Memang mencari dokter spesialis yang bagus tidak mudah, biasanya dokter yang sudah berpengalaman terkontrak praktik di rumah sakit lain. Sedangkan, dokter yang baru lulus pendidikan spesialis masih butuh menimba pengalaman di meja praktik. Adik angkatan sealmamaternya yang diterima bekerja di rumah sakit jaringan Richermond masih di bawah pemantauannya dan dokter senior poli obsgyn lainnya. Kini dia harus berpesan dengan serius kepada Dokter Royce Adler selama mengambil cuti seminggu penuh."Dokter Royce, kuharap kau ingat semua tips dan trick praktik obsgyn yang sudah kuajarkan kepadamu. Ingat-ingat itu semua selama aku pergi seminggu ke Swiss, okay?" ujar Dokter Patrick duduk berhadapan di ruangan praktiknya bersama Dokter Royce Adler.Pria berambut model taper fade warna pirang itu menyeringai jenaka. "He
"Untuk apa perjanjian pranikah ini, Pak?!" bentak Zayn setelah membaca judul berkas yang disodorkan oleh notaris Dokter Maya Suratih kepadanya di ruang tunggu kantor dinas kependudukan Jakarta Pusat.Pak Rian Fantoni yang dipercaya oleh Dokter Maya mewakilinya sebagai pihak legal dalam setiap perjanjian hukum yang dia buat menjawab standar saja pertanyaan Zayn, "Ini sudah jadi keputusan klien saya, Pak. Zaman sekarang harus serba hati-hati terutama Bu Maya itu seorang wanita sukses dengan banyak harta. Kalau Anda menolak mungkin pernikahan ini tidak bisa terlaksana. Kami nantikan itikad baiknya untuk menanda tangani perjanjian pranikah tersebut!"Kening Zayn berkerut dalam, dia tak menyangka bahwa dalam dua pernikahan dia harus selalu diatur dengan perjanjian pranikah. Harta terpisah, tak ada gono gini setelah bercerai. Hatinya terasa dongkol, niatnya mendapat cipratan harta kekayaan Dokter Maya pun pupus sudah. Apa gunanya jadi suami kere setelah menikahi janda kaya raya itu? pikir Z
"Mas Zayn, maaf. Bukannya tidak bisa diurus hal warisnya, tapi butuh waktu yang tidak diprediksi lamanya karena semua berkas penting habis dilahap api dalam kebakaran rumah tempo hari," tutur Charles Hutapea, pengacara langganan keluarga Pradipta. Kemudian Zayn membalas, "Apa mendiang papa nggak membuat surat warisan semasa hidup dulu, Om?" Sebuah gelengan dengan raut wajah prihatin itu disertai jawaban, "Beliau tidak ingin berpikir cepat meninggal dunia waktu saya menyarankan dulu, Mas. Sayang sekali ketika jatuh sakit, saya tidak tahu karena memang sibuk dengan pekerjaan dan Pak Bram pun sama sekali tidak menghubungi saya lagi.""Ckkk ... payah sekali, lantas jalan keluar yang bisa saya tempuh apa dong, Om? Eman-eman sekali warisan ratusan milyar itu nilainya!" Zayn berdecak kesal dengan wajah tertekuk bersandar di sofa kantor pengacara kondang tersebut.Charles Hutapea beranjak berdiri lalu mengambil sebuah map berkas di rak dokumennya. Dia pun duduk kembali dan menyodorkan sebua