Semua Bab Gelora Asmara Ratu Berlian: Bab 91 - Bab 100

108 Bab

Suami yang Sangat Pencemburu

Sesampainya di kamar Four Season Resort, Mariana segera masuk ke kamar mandi karena merasa kulitnya lengket oleh air laut di Pantai La mer tadi, dia ingin mandi. Namun, Jovan yang bergabung di bawah shower tak sanggup menahan hasratnya lagi menatap kemolekan tubuh istrinya tanpa tertutupi selembar kain pun."Aaarrhh! Mass?" jerit Mariana terkesiap dipeluk erat oleh suaminya dari belakang dalam kondisi basah kuyup. Jovan menghujani leher dan bahu Mariana dengan kecupan panas bibirnya. Tangannya membelai lembut titik-titik sensitif istrinya hingga wanita itu tak tahan untuk tak mendesah pasrah dilanda gelombang gairah yang dahsyat."Marie, aku mau kamu di sini sekarang ... boleh ya?" ujar Jovan di tepi telinga Mariana. Sebuah anggukan pelan memulai sebuah keintiman yang dipimpin oleh hasrat jantan Jovan. Dia mendesak tubuh Mariana hingga punggung wanita itu menempel ke dinding lalu menyatukan inti gairah mereka yang sama-sama saling menginginkan. Kedua lengan Mariana ditalikan ke leh
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-08
Baca selengkapnya

Azab Sang Pejantan Liar

"Tunggu sebentar ya, Dokter Zayn. Ibu Maya Suratih sedang ada meeting dengan managemen rumah sakit," ujar sekretaris Dokter Maya yang menyambut Zayn pagi itu di depan ruangan kerja bosnya.Dengan senyum berkharisma, Zayn menjawabnya, "Nggakpapa kok, Mbak Rini. Biar saya tunggu saja di sini atau gimana?""Mari saya antar ke dalam saja, Dokter Zayn bisa duduk menunggu di sofa yang lebih nyaman!" Wanita berpakaian resmi dan rapi itu berjalan membukakan pintu ruang kerja presdir Rumah Sakit Wira Husada Medika tersebut lalu meninggalkan Zayn sendirian di dalam.Sembari menunggu Dokter Maya tiba, pria itu pun mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan berinterior mewah. Sungguh menarik! batin Zayn, dia berjalan menuju ke meja kerja presdir untuk melihat foto berbingkai yang diletakkan di atas meja kerja berkayu cokelat itu.Sepasang mata monolid pemuda tersebut melebar lalu Zayn mengambil salah satu bingkai foto yang menampakkan seorang wanita cantik. "Ini pasti Dokter Maya, dia nampak awet
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-09
Baca selengkapnya

Rencana Pembalasan Jorges D'Argentine

"Lea, Celine! Selamat datang kembali di Swiss," sambut Jorges D'Argentine memeluk hangat puteri serta cucu kesayangannya bergantian dengan istrinya."Kakek, lama kita tak jumpa. Celine rindu kakek nenek!" ucap Celine kecil dengan polos. Dia pun digendong oleh pria berusia kepala 6 itu.Jorges D'Argentine memiliki banyak pertanyaan untuk puterinya. Namun, dia menepikannya dalam benaknya dan memilih mencurahkan perhatiannya kepada Celine yang mungil di lengan kokohnya. "Kini kita akan selalu bersama, Celine. Nanti Kakek yang akan mengantarkanmu ke sekolah sekaligus mengantar mama bekerja, oke?" ujarnya membalas perkataan cucunya.Sementara itu Nyonya Eleanor D'Argentine yang mengikuti langkah suaminya dari belakang bersama Azalea berbincang dengan suara bervolume pelan. "Apa kamu sudah yakin bercerai dari Zayn, Nak?" tanya mama Azalea merangkul bahu puterinya."Ya. Tanpa keraguan, Ma. Aku akan menetap di Swiss seumur hidupku. Kesalahan di masa laluku tak akan terhapus, tetapi masa depan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-09
Baca selengkapnya

Kencan Si Janda Kembang

"Siapa yang masak menu makan malamnya, Maya?" tanya Zayn yang sudah mulai diizinkan memanggil bosnya itu hanya dengan nama saja."Koki rumahku, Zayn. Aku nggak sempat memasak karena kesibukanku di rumah sakit," jawab Dokter Maya Suratih yang duduk di seberang meja berhadapan dengan teman kencannya.Sambil menikmati steak tenderloin saus barbeque, Zayn menyahut, "Tentu saja, memasak sendiri hanya akan membuang waktu dan tenagamu yang berharga, Maya. Oya, besok aku akan berangkat ke Swiss untuk mengurus perceraianku di sana."'Wah, si Zayn duda dong sepulang dari Swiss! Apa dia benar-benar mau diajak serius berumah tangga bersamaku? Aku tak memiliki anak dari pernikahan singkatku dengan Himawan dulu,' batin Dokter Maya bimbang. Dia mulai menyukai Zayn, tetapi takut bila pemuda itu hanya ingin berteman saja dengannya."Ehm ... lagi mikirin apa, May?" tanya Zayn penasaran kenapa teman kencannya malah melamun saat sedang bersamanya, jangan sampai sedang memikirkan pria lain, pikirnya kesal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-10
Baca selengkapnya

Gadis Pilihan Tuan Muda Goldstone

"Jo, gue mau ketemu papa mama lo. Apa bisa dibuatkan janji?" ujar Richard di sambungan telepon pagi itu dengan Jovan Adira Lukmana.Pria di ujung telepon itu tertawa renyah, dia pun menjawab, "Bilang dulu tujuan ketemuan sama ortuku apa, Richie!"Richard Goldstone pun berdecak kesal sembari berjalan mondar-mandir di galeri perhiasan barunya proyek kolaborasi dengan Mariana Richermond. Dia berkata di telepon, "Mau lamar Airish lah. Gue serius sama adik lo, memangnya dia nggak bilang ke lo sepulang dari Dubai, Jo?""Nggak tuh, Airish sibuk bantu gue di kantor. Tadi kami berangkat bareng soalnya dia malas nyetir sendiri katanya Jakarta macet bikin capek di jalan," balas Jovan santai apa adanya. Dia terkekeh mendengar nada emosional dari Richard."Hmm ... pokoknya bikinin janji ketemuan sama ortu lo kalau bisa besok pas jam makan siang apa makan malam deh bebas. Hari ini gue sibuk ngurusin grand opening galeri perhisan Diamond Queen sama Marie. Bye, Jo!" cerocos Richard lalu memutus pangg
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-10
Baca selengkapnya

Sebuah Kata Impas Dari Jorges

Seperti yang direncanakan oleh Zayn, dia tiba di Swiss pada pagi hari beberapa jam sebelum persidangan perceraiannya dengan Azalea. Pria muda itu menaruh koper di hotel yang telah dipesannya kemarin dari aplikasi travelling online. Hanya hotel bintang 2 agar hemat biaya sekalipun uang saku dari papa Azalea lumayan banyak yang ditransfer ke rekeningnya. Dia sedang seret keuangannya.Pada pukul 08.30 waktu Genewa, Azalea ditemani Jorges dan Eleanor D'Argentine duduk menunggu persidangan dimulai di pengadilan negara. Dari pintu masuk ruang sidang, sosok yang absen di persidangan yang sebelumnya akhirnya hadir juga. Tatapan mata biru Azalea bertemu dengan Zayn, dia segera mengalihkan pandangannya menunduk ke tangan tanpa cincin pernikahan di pangkuannya. Hatinya serasa diremas-remas teringat akan kenangan awal mereka menjalin kasih di bangku kuliah. Paras tampan itu ternyata tidak berbanding lurus dengan sifat pria yang pernah dicintainya dulu.Hakim yang memimpin sidang perceraian pun m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-11
Baca selengkapnya

Tergulung Prahara Kehidupan

"Good job, Mister Hardin. Sisa pembayaran jasa Anda sudah saya transfer baru saja," ujar Jorges dengan senyum puas setelah melihat tayangan lidah api raksasa melahap sebuah rumah megah di Jakarta."Senang berbisnis dengan Anda, Mister Jorges. Video tadi hanya 1 kali tayang saja untuk melenyapkan jejak. Kalau kolega Anda membutuhkan jasa saya tolong direkomendasikan ya. Terima kasih!" jawab Hardin Purwoko dengan tawa menyeramkan khas penjahat. Setelah saling mengucap salam berpamitan panggilan internasional itu pun berakhir. Di ruang kerjanya Jorges D'Argentine menyulut cerutu Kuba favoritnya yang sebatang berharga 100 Euro untuk merayakan pembalasan dendamnya kepada keluarga mantan menantunya. Setidaknya pria yang tak punya hati nurani itu telah membusuk di neraka dan puteranya akan syok berat seperti anak ayam kehilangan induknya saat pulang ke tanah air. Di hadapannya Zayn boleh saja petentengan, tapi membalas dengan telak dan elegan itu lebih memuaskan. Azalea tak akan tahu hal t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-11
Baca selengkapnya

Kabar Gembira dan Sebuah Musibah

Pagi itu tiba-tiba Mariana merasa perutnya bergolak, dia segera berlari ke kamar mandi terdekat. Dia membungkukkan dirinya ke kloset dan memuntahkan semua yang ada dalam lambungnya. Badannya pun lemas berkeringat dingin karena merasa tak enak. Dia berkumur di wastafel setelahnya untuk menghilangkan rasa getir di mulutnya.Jovan yang awalnya masih terlelap pun bergegas bangun menyusul istrinya ke kamar mandi dan bertanya, "Marie, apa kamu sakit? Kita periksa ke dokter ya sebelum aku berangkat ke kantor!"Mariana pun mengangguk lemah dengan wajah pucat pasi. "Mas, kok kayak dulu waktu aku awal hamil Orion ya?" ujarnya tak yakin.Senyum bahagia terkembang di wajah Jovan. "Semoga kamu benar, Sayang! Itu kabar yang kutunggu-tunggu sejak kita pulang bulan madu. Pastinya aku sangat gembira menyambut kehadiran calon buah hati kita, Sayang! Mungkin memang gejala hamil muda nih ya. Yuk dikasi minyak kayu putih biar agak enakan perutnya," ajak Jovan ke tempat tidur lagi.Sekitar pukul 06.00 WIB,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-12
Baca selengkapnya

Mencari Golongan Darah Langka

Mobil ambulans yang membawa Orion dari sekolahnya ke rumah sakit telah tiba di depan pintu poli IGD. Para medis segera menurunkan brankar berisi bocah kecil yang berlumuran darah segar tersebut untuk dibawa masuk ke salah satu bilik IGD."Oriiii ... ini Mama, Ori!" seru Mariana saat mengikuti langkah cepat paramedis. Namun, dia dihentikan oleh perawat poli IGD dan diminta bersabar menunggu pasien diperiksa oleh dokter terlebih dahulu."Kita tunggu saja dulu, Marie. Sabar ya!" hibur Jovan merangkul bahu istrinya yang berurai air mata karena mencemaskan Orion.Sekitar 10 menit kemudian tirai bilik tempat Orion dirawat tersibak, Dokter Hardiantono pun menemui orang tua bocah tersebut dan berkata, "Bu Mariana, luka cederanya lebar dan harus dijahit segera. Selain itu saya butuh test MRI untuk memastikan kondisi secara keseluruhan tubuh Ananda Orion. Akan saya sudah menyuruh perawat melakukan uji golongan darah untuk minta transfusi.""Ohh ... apa Orion bisa sembuh, Dok?" tanya Mariana cem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-13
Baca selengkapnya

Penyuka Jalan Pintas

"Mas Zayn, maaf. Bukannya tidak bisa diurus hal warisnya, tapi butuh waktu yang tidak diprediksi lamanya karena semua berkas penting habis dilahap api dalam kebakaran rumah tempo hari," tutur Charles Hutapea, pengacara langganan keluarga Pradipta. Kemudian Zayn membalas, "Apa mendiang papa nggak membuat surat warisan semasa hidup dulu, Om?" Sebuah gelengan dengan raut wajah prihatin itu disertai jawaban, "Beliau tidak ingin berpikir cepat meninggal dunia waktu saya menyarankan dulu, Mas. Sayang sekali ketika jatuh sakit, saya tidak tahu karena memang sibuk dengan pekerjaan dan Pak Bram pun sama sekali tidak menghubungi saya lagi.""Ckkk ... payah sekali, lantas jalan keluar yang bisa saya tempuh apa dong, Om? Eman-eman sekali warisan ratusan milyar itu nilainya!" Zayn berdecak kesal dengan wajah tertekuk bersandar di sofa kantor pengacara kondang tersebut.Charles Hutapea beranjak berdiri lalu mengambil sebuah map berkas di rak dokumennya. Dia pun duduk kembali dan menyodorkan sebua
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status