Home / Rumah Tangga / Gelora Asmara Ratu Berlian / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Gelora Asmara Ratu Berlian: Chapter 21 - Chapter 30

108 Chapters

Terbiasa Menjamah Perawan

"Aarrhh ... Zayn. You're so strong!" desah parau wanita berambut pirang yang berserakan di atas bantal berada di bawah tindihan tubuh pemuda yang tengah menggenjotnya dengan penuh semangat."Tentu saja, Rowena. Aku harus memuaskanmu bukan? Kita bisa melakukannya lagi dan lagi sampai pagi tiba kalau kau mau," balas Zayn sembari menghunjam tubuh telanjang yang tertaut bersama badan kekarnya. Peluh mereka bercucuran seiring panasnya gairah yang tercipta.Wanita itu adalah Rowena Thompson, adik kelas Zayn di Fakultas Kedokteran Universitas Genewa. Pendekatannya sejak sebulan lalu membuahkan hasil sesuai dengan keinginannya. Memang Zayn paling tidak bisa melihat gadis cantik apalagi yang lugu belum tersentuh oleh napsu seorang pria. Pilihan mangsa terempuk baginya memang jenis perempuan seperti itu."Honey, apa kau tidak bosan bercinta denganku seperti ini hingga pagi?" tanya Rowena terkikik geli sembari menatap Zayn di balik deretan bulu matanya yang lentik bersaput maskara warna hitam le
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

Menguak Tabir Masa Lalu Intan yang Gelap

"Tempat tinggal saya yang pagarnya cokelat itu dan ada pohon sirsaknya, Pak Sapto!" ujar Intan memberikan arahan untuk sopir pribadi Jovan yang mengantarkannya pulang.Dengan sigap Pak Sapto menepikan mobil yang dikemudikan olehnya tepat di depan rumah yang dimaksud oleh Intan. Dia menunggu bosnya berpamitan dengan perempuan itu dan Intan turun dari mobil."Terima kasih sudah menemani aku ke pesta ya, Tan. Ini ada sedikit uang dariku, jangan ditolak karena aku sudah bikin kamu repot. Pulang kemaleman sampai jelang tengah malam begini!" tutur Jovan mengulurkan sebuah amplop putih yang cukup tebal ke tangan Intan."Ehh, kok begini sih, Pak. Saya nggak ngarep bayaran lho ... bener!" tolak Intan tak enak hati karena dia tadi juga makan mewah hingga kenyang di pesta keluarga Richermond.Namun, Jovan menatap Intan lurus-lurus hingga akhirnya perempuan itu mengalah tidak menolak pemberiannya. Lalu Intan pun berkata, "Saya yang terima kasih kalau begitu, Pak Jovan. Oya, tentang baju ini, saya
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Maling Mana Mau Ngaku!

"HAAHH?!" seru Bunda Kartini dengan mata terbelalak ketika melihat layar ATM bank tempat beliau menyimpan dana untuk panti asuhan binaannya.Saldo isi kartu ATM yang terpampang di layar monitor mesin tersebut senilai 105 juta sekian ratus ribu rupiah. Wanita berumur itu sampai mengucek-ngucek matanya mengira pandangan matanya yang kabur hingga digit angkanya bertambah banyak, pikirnya."Jeng Santi, coba masuk ke sini!" panggil Bunda Kartini ke rekannya yang menunggu di depan bilik ATM tak jauh dari lokasi panti asuhan binaan mereka.Tanpa memikirkan apa alasan ia dipanggil masuk ke dalam bilik ATM, Bunda Santi pun melenggang saja. "Ada apa, Jeng Kartini?" tanyanya."Tolong dibantu lihat saldo ATM panti asuhan kita itu berapa? Apa mata saya salah lihat ya?" ujar Bunda Kartini memasukkan kembali kartu ATM ke mesin dan memilih opsi cek saldo rekening tabungan. Bunda Santi pun membacakan jumlah saldo yang tertera di layar mesin ATM, "Jumlah saldo akhirnya seratus lima juta dua ratus lima
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Terpaksa Kehilangan Pekerjaan

"Siapa nama pemilik minimarket Indomarch ini, Pak?" tanya Nyonya Selvi kepada manager toko tersebut saat Intan mengambilkan barang belanjaan pengganti sama seperti yang terkena sabun cair tadi.Pak Robby pun menjawab dengan tatapan sedikit curiga, "Minimarket ini milik Pak Steven Bimantara, Bu. Ada apa ya?" "Ohh ... kebetulan saya kenal beliau. Hmm, terima kasih infonya, Pak," jawab mama Zayn girang. Dia berada di komunitas konglomerat yang sama dengan pemilik minimarket tempat kerja Intan. Sedikit campur tangan dari atas pastinya bisa membuat Intan kehilangan pekerjaannya, pikir wanita licik berhati tiran itu.Dengan langkah cepat Intan membawa keranjang belanja berisi beberapa barang yang sesuai pilihan Nyonya Selvi dan Prilly tadi. "Sudah semua barang belanjaan barunya, Pak Robby. Apa Anda yang akan memproses transaksinya?" ujar Intan dengan napas terengah-engah karena tergesa-gesa melangkah."Iya, aku aja, Tan. Kamu yang masukkan barang ke tas kreseknya saja," perintah Pak Robby
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

Gairah Tuan Besar Pradipta

Siang itu di sebuah presidential suite room Hotel Pullman Jakarta, seorang pria berusia setengah abad sedang mengumbar napsu kejantanannya di atas ranjang bersama dua orang perempuan muda. "Kriiiieett ... kriiieett ... kriiiieeett." Suara springbed yang berderit akibat aktivitas panas mereka bertiga di dalam ruang berpencahayaan remang-remang tersebut menggema di ruangan sunyi itu. AC ruangan sudah dipasang 16° celsius, tetapi masih saja tubuh mereka bermandikan peluh."Aaakkhh, Om Bram. Pelan sedikit ... sakiiitt!" rintih salah satu perempuan telanjang yang sedang digenjot kencang oleh pria berambut gondrong sebahu yang sudah tak muda lagi, tetapi berjiwa muda itu."HE-HE-HE-HEH! Kalo nggak kenceng nanti kamu nggak puas, Heny. Mas 'kan perkasa melayani kamu sama Lolita barusan. Tuh teman kamu masih pengin minta ronde berikutnya," ujar Pak Bramantyo Muis Pradipta.Lolita, salah satu wanita penghibur high class bertarif mahal itu pun terkikik geli mendengar komentar pelanggannya yang
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

Rindu yang Menyapa

"Kamu cuci pakaian kotor ini per pelanggan untuk satu kali pencucian mesin ya! Ingat, jangan dicampur karena bisa bingung nanti punya siapa aja pakaiannya," perintah dari Mbak Mira, pegawai senior laundry Be Fresh and Clean kepada Intan yang masih baru bekerja di sana hari ini."Siap, Mbak Mira. Saya kerjain laundry-nya sekarang," jawab Intan patuh. Dia lalu mulai membaca keterangan di tas kresek besar baju kotor yang berderet di ruang pencucian satu per satu. Ada 10 tas kresek penuh berukuran jumbo menunggu untuk dicuci.Ada tiga karyawati selain Intan di ruang pencucian. Mereka masing-masing bertanggung jawab untuk satu mesin cuci dengan jatah pakaian kotor yang berbeda pembagiannya dari supervisor laundry yaitu Mbak Mira."Hey, kamu pegawai baru ya?" seru salah satu wanita berambut keriting sebahu yang ekspresi wajahnya sinis.Intan yang sedang berlutut di depan mesin cuci memasukkan pakaian kotor ke sana pun hanya menoleh sekilas lalu menjawab singkat, "Iya, Mbak.""Huhh ... sombo
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Terpergok Bermesraan Di Perpustakaan

"Lea, temani aku tidur nanti malam ya!" bisik Zayn saat duduk bersebelahan dengan Azalea di ruang kuliah General Pathology Science.Perempuan itu menepuk lengan pacarnya dengan wajah tersipu melirik ke Zayn. "Kita sedang berkuliah, bisa-bisanya kamu mengatakan hal semacam itu, Zayn!" tegur Azalea."Kau jual mahal sekarang, sudah seminggu aku sendirian di rumah, Lea," protes Zayn memasang wajah cemberut yang bagi Azalea justru menambah ketampanan pria Asia itu di matanya.Akhirnya dia pun mengalah, sambil berdecak Azalea mengiyakan permintaan Zayn untuk menemaninya tidur bermalam di rumah mewah Zayn yang berlokasi di Rue Caroline.Ketika sedang berjalan menuju ke perpustakaan ponsel di saku jaket Zayn bergetar. Dia pun meraihnya lalu melihat pesan baru yang masuk. Matanya terbelalak membaca identitas pengirim pesan baru tersebut. 'Untuk apa lagi perempuan bodoh itu mengirimiku pesan?!' batin Zayn enggan membaca pesan dari Intan di whatsappnya.Namun, rasa penasarannya mengalahkan keeng
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Membujuk Intan

"Yanuar, antar aku ke Indomarch tempat kerja Intan. Aku perlu membeli sesuatu di sana," titah Jovan ke asisten pribadi merangkap sekretarisnya itu.Dengan sigap Yanuar mengiyakan dan sopirnya juga mendengar kehendak bosnya tersebut. Mobil AUDI A6 merah itu memasuki area parkir Indomarch.Pikir Jovan, dia akan bertemu dengan Intan. Namun, dia harus menelan kekecewaannya karena kasir yang berjaga bukanlah perempuan yang ia cari. Maka Jovan pun segera menuju ke rak display minuman dingin lalu mengambil sebotol air mineral 500 ml dan snack Pringles favoritnya. Pria itu membawa belanjaannya ke kasir untuk dibayar."Apa belanjaannya cukup ini saja, Pak? Ada promo beli 2 gratis 1 Indomie kuah ayam bawang untuk Pringlesnya, apa mau diambil promonya?" tawar kasir baru itu kepada Jovan."Nggak deh, Mbak. Satu kaleng aja Pringlesnya. Boleh tanya nggak? Kasir yang namanya Intan kok nggak masuk kerja sih siang ini?" ujar Jovan sembari menunggu nota belanjaannya diproses di komputer kasir.Petugas
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Kunjungan Mendadak Mami Jovan

"Silakan menikmati hidangannya!" seru riang waitress Pempek Garuda itu usai menghidangkan pesanan Intan dan Jovan di meja makan."Makasih, Mbak!" ucap kedua tamu itu kompak secara tak sengaja.Intan dan Jovan pun segera mencicipi pempek legendaris di Jalan Garuda itu. Kemudian Jovan pun bercanda, "Wah enak lho! Gimana nih ... jadi tiap sore kutemenin makan pempek di sini? HA-HA-HA!""Pak Jovan ada-ada aja deh. Besok ganti menu dong, ketoprak kek apa nasi goreng kambing kek biar nggak bosanlah!" sahut Intan tanpa maksud apa pun, tetapi yang diajak bicara justru kegeeran."Boleh-boleh deh, yuk besok mau makan apa sore sepulang kerja, Tan?" ujarnya seakan Intan mengajaknya kencan lagi besoknya.Sontak Intan pun tertawa melihat antusiasme pria di hadapannya. "Pak Jovan apa nggak sibuk sih kalau nemenin saya makan sore melulu?" balasnya."Nggak sibuk kok, kan sepulang jam kelar kerjaan kantor, Tan. Emm ... besok ke Gado-gado Boplo ya. Sudah lama deh aku nggak makan itu!" usul Jovan spontan
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Perasaan Antipati Jovan

"Jo, sini deh! Mami mau ngobrol sesuatu sama kamu," panggil Nyonya Srijita Adira Lukmana yang duduk bersandar di kepala ranjang putera sulungnya itu."Bentar, Mi. Jovan keringin rambut pake hairdryer dulu!" balas pria bertubuh six packs dan jangkung itu membawa celana boxer bersih dari walk in closetnya ke dalam kamar mandi.Bunyi dengungan hair dryer terdengar hingga ke kamar tidur luas itu. Dan Nyonya Srijita membaca ulang pesan yang dikirim oleh Nyonya Selvi Pradipta siang tadi kepadanya. Meresahkan sekali, dia tidak ingin putera kesayangannya salah memilih pasangan. Murahan, matre, licik, sifat perempuan yang dikatakan sedang dekat dengan Jovan. Dia pun menghela napas dengan berat, kepalanya mendadak pening.Akhirnya puteranya yang ganteng keluar dari kamar mandi lalu berbaring merebahkan kepalanya di pangkuan Nyonya Srijita. Dengan spontan maminya membelai rambut tebal di kepala Jovan. "Aku seneng deh kalo Mami sering nemenin Jovan di sini. Pulang kerja di rumah nggak ada orang,
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status