Home / Rumah Tangga / Gelora Asmara Ratu Berlian / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Gelora Asmara Ratu Berlian: Chapter 11 - Chapter 20

108 Chapters

Mencari Pekerjaan Baru

"Intan, tolong datang ke kantor managemen restoran ya!" seru Bu Dyah yang menjadi manager restoran The Starlight."Siap, Bu Dyah," jawab Intan lalu membawa ember dan alat pel ke lemari penyimpanan alat kebersihan di belakang dapur. Dia mencuci tangannya dan mengeringkannya dengan serbet sebelum bergegas menghadap atasannya di kantor managemen."TOK TOK TOK.""Masuk!" sahut suara Bu Dyah dari dalam ruangan dan Intan pun membuka pintu untuk masuk ke sana."Silakan duduk dulu, Tan." Bu Dyah menunggu Intan duduk di seberang mejanya lalu mulai berbicara, "Sebelumnya aku mau minta maaf dulu karena harus menyampaikan berita buruk. Bos kita minta agar kamu dikeluarkan dari posisi karyawan restoran ini. Beliau tahu kalau kamu sedang hamil dan aturan untuk para karyawan memang sudah jelas dari awal, tidak boleh dalam kondisi hamil."Jantung Intan serasa dipukul keras. Dia baru bekerja 4 bulan di restoran The Starlight, gajinya pun baru bulan lalu dinaikkan 50% karena pekerjaannya bagus dan sang
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Suami Kamu Memang Dimana?

"Baik, Pak. Nanti saya akan datang untuk wawancara kerja di kantor managemen. Berkas-berkas persyaratan lamaran kerja akan saya bawakan juga, Pak Burhan. Terima kasih," jawab Intan di telepon ponselnya.Bunda Winda yang semalam telah mengetahui Intan terkena PHK dan sedang mencari pekerjaan baru pun paham dengan obrolan Intan di telepon. Dia menjelaskan ke Bunda Kartini bahwa Intan melamar pekerjaan baru."Apa kamu dapat panggilan wawancara kerja, Tan?" tanya Bunda Winda menebak-nebak."Iya, Bun. Jam 9 ada wawancara di Indomarch minimarket. Doakan ya biar lancar dan diterima kerja di sana. Gajinya lumayan dan shift durasi kerjanya bisa untuk tambahan pekerjaan lainnya," terang Intan sambil menyelesaikan sarapan paginya yang sempat tertunda.Bunda Kartini yang turut mendengarkan pembicaraan Intan dan Bunda Winda pun berkata, "Tan, kamu jangan terlalu memforsir tenagamu. Seandainya nanti tabungan buat biaya bersalin di klinik masih kurang. Bunda masih punya dana emergency, itu boleh kam
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Pria Tampan yang Pelupa

Sudah beberapa minggu Intan bekerja di minimarket Indomarch dan dia cukup menikmati pekerjaan barunya sekalipun melelahkan baginya. Menata barang dari gudang ke rak untuk restock. Dia membutuhkan tenaga ekstra karena banyak menggunakan kerja fisik dibanding pikiran.Untungnya selain kesulitan itu, rekan kerjanya semua baik dan tidak menambah beban untuknya. Seolah sesama karyawan di minimarket itu merasakan beratnya bekerja di tengah kondisi hamil besar. HPL janin di perut Intan hanya hitungan minggu saja. "Tan, kamu susun barang yang ringan-ringan aja ya. Kalo minuman sama makanan kaleng biar aku aja," tutur Retno yang bekerja di shift pagi yang sama seperti Intan. Dia sudah bekerja di minimarket itu selama setahun lebih.Mendengar perkataan Retno yang perhatian kepadanya, Intan pun merangkul bahu wanita berkaca mata dan berambut pendek lurus sedagu itu. "Perhatian banget deh sama aku, Mbak Retno nih!" goda Intan seraya senyum-senyum riang."Kasihan yang ada di perut kamu itu kalo m
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Melucuti Simpul Bikini

"Terima kasih sudah jemput aku, Zayn!" ucap Azalea dengan nada ceria saat duduk di sebelah Zayn yang mengemudikan sendiri mobil sedan sport miliknya."Sama-sama, Lea. Aku harusnya yang berterima kasih karena diajak berlibur ke villa tepi danau milik keluargamu. Oya, apa mereka ikut juga ke sana nanti?" balas Zayn sambil memacu mobilnya dengan penuh percaya diri di jalan ke luar kota Swiss.Memang Swiss tidak memiliki pantai alami jadi mereka menjadikan tepi danau seperti pantai untuk berlibur sun bathing, voli pantai, dan aktivitas air yang biasa dilakukan di pantai. Ada Danau Biel, Danau Lucerne, Danau Uri, Danau Jenewa, dan beberapa lagi lainnya. Semuanya memberikan sensasi liburan tepi pantai sekalipun itu tak lain adalah bentukan danau lebar bergaris tepi memanjang bagaikan pantai.Sesampainya Zayn dan Azalea di tempat tujuan mereka yaitu Danau Biel, mereka berdua pun turun dari mobil sambil membawa koper untuk dipindahkan ke dalam villa bermodel seperti rumah kaca milik keluarga
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Waduh Gantengnya!

Perut Intan terasa seperti teremas-remas saat sedang menata barang restock ke rak display minimarket tempatnya bekerja. Dia curiga apakah sudah waktunya dirinya melahirkan? HPL puteranya memang sudah lewat 2 hari yang lalu. Tiba-tiba dari bagian paha dalamnya terasa ada air hangat yang mengalir padahal dia tidak mengompol. Dan benar ... di lantai tempat dia berdiri ada cairan berwarna kemerahan. "Kok diem aja, Tan. Kamu nggak kenapa-kenapa 'kan? Astaga, ya Tuhan!" Retno terkesiap melihat cairan di lantai yang ada di bawah kaki Intan. Dia pun segera berlari ke Kevin yang berjaga di meja kasir."Kev, si Intan mau lahiran, gimana nih?!" seru Retno panik. Dengan segera Kevin mengambil ponselnya dan mencari di situs pencarian nomor ambulans rumah sakit terdekat. Dia menelepon nomor tersebut sembari berjalan mendekati Intan yang masih berdiri di lorong di antara rak display barang."Mbak Intan, aku panggilin ambulans buat nganterin ke rumah sakit ya!" ujar Kevin kepada Intan yang segera
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Merayakan Naik Pangkat

"Intan, kamu menghadap ke ruangan saya!" panggil Pak Roby, manager minimarket tempat kerja Intan dari ambang pintu gudang.Perempuan itu sedang sibuk mencatat stok opname barang yang ada di gudang, tetapi dia segera mengiyakan perintah bosnya lalu bergegas ke kantor managemen. Intan berjalan cepat lalu duduk di kursi seberang Pak Roby."Oke, jadi begini. Saya butuh orang untuk posisi kasir shift dua menggantikan Jeffri yang kemarin dipecat secara tidak hormat karena penggelapan uang kasir. Apa kamu mau kalau saya taruh di posisi kasir shift 2, Tan?" tutur Pak Roby lalu menunggu jawaban karyawatinya itu dengan tampang serius.Tawaran itu memang menggiurkan, tetapi Kevin dan Retno sudah memberi tahukan sisi negatifnya juga bila ada ketidakcocokan perhitungan komputer dan jumlah totalan uang riil. Karena Intan tak kunjung menjawab, Pak Roby pun menimpali, "Kenapa kok kayaknya serius mikir jawabannya, Tan? Ini gajinya lebih gede hampir dua kali lipat gaji kamu di posisi sekarang lho.""E
last updateLast Updated : 2023-05-16
Read more

Sebuah Dompet yang Tertinggal

"Total belanjaannya seratus dua puluh tiga ribu, Mbak!" ujar Intan usai menghitung belanjaan pembeli minimarket Indomarch.Perempuan muda yang berdiri di hadapan meja kasir itu pun mengulurkan selembar pecahan 100 ribu dan 50 ribu kepada Intan. Dengan cekatan Intan memberikan kembalian uang pembayaran tersebut seraya berkata, "Terima kasih, Mbak. Hati-hati di jalan!" Bel penanda pintu dibuka berbunyi dan Intan dengan penuh semangat menyambut, "Selamat datang, selamat berbelanja di Indomarch!" Suara riangnya membuat pria muda itu menoleh ke arahnya dan matanya melebar melihat Intan. "Ohh, masih kerja di sini rupanya. Intan 'kan nama kamu?" ujar Jovan dengan antusias. Dulu pegawai minimarket ini yang mengembalikan ponselnya yang tertinggal di rak display barang."Benar, Pak Jovan. Saya Intan, silakan berbelanja. Kalau ingin bertanya lokasi barang bisa menghubungi rekan kerja saya yang bertugas di lorong rak pajang," jawab Intan dengan sopan."Baiklah. Sekarang kamu pegang jabatan kasi
last updateLast Updated : 2023-05-16
Read more

Ajakan Sebagai Pendamping Pesta

"BRAAKKK!" Suara gebrakan keras di meja kasir membuat orang-orang yang berada di minimarket Indomarch melongokkan kepala mereka penasaran ke arah Intan yang sedang berhadapan dengan seorang wanita berpenampilan glamor khas konglomerat.Nyonya Selvi menunjuk-nunjuk wajah Intan dengan ekspresi sarat amarah. "Jaga ucapanmu! Anak haram itu tidak ada hubungannya dengan keluarga Pradipta. Cihh ... sungguh menjijikkan, jangan harap kamu bisa memanjat untuk naik status dari gembel jadi kalangan orang borjuis seperti kami ya!" hina mama Zayn dengan kejam."Cukup, Bu. Jangan menginjak harga diri saya lagi—" Intan mengangkat kedua telapak tangannya dengan defensif. Matanya berkaca-kaca dengan suara bergetar karena tak mampu menahan emosinya lagi."Sungguh sebuah kebebalan, orang yang tak tahu posisinya memang sudah sepantasnya diberi tahu bukan?!" Nyonya Selvi bersedekap mendengkus sinis melirik mantan kekasih puteranya itu.Intan merasa bahwa keributan yang ditimbulkan oleh mama Zayn itu akan m
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Menghilang Di Tengah Pesta

"Pak Jovan, saya sudah siap!" Suara perempuan yang merdu terdengar di ruang tengah itu membuat wajah Jovan terangkat dari iPad di tangannya. Lengkungan garis tawa itu terkembang di wajah pria tampan yang sedang duduk bertumpang tali di sofa."Sangat cantik partner pestaku malam ini!" Jovan menaruh iPad miliknya ke dalam tas kerjanya di sofa lalu beranjak menghampiri Intan. "Sudah waktunya kita berangkat, Intan. Ayo gandeng lenganku ya!" ujarnya.Dengan patuh Intan melingkarkan tangannya di lengan berotot kekar yang teraba di bawah pakaian tuxedo mahal warna hitam yang dikenakan oleh Jovan. Mereka berdua melangkah berdampingan menuju ke teras depan rumah megah tersebut."Silakan, Pak Jovan!" ucap sopir pribadinya membukakan pintu mobil."Terima kasih, Pak Sapto!" balas Jovan ramah lalu dia membantu Intan yang mengenakan gaun panjang yang menyapu lantai untuk masuk terlebih dahulu ke dalam mobil.Setelah pasangan pesta tersebut naik ke dalam mobil, sopir pun melajukan mobil Alphard war
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Lukisan yang Misterius

"Kemana sih Intan kok nggak ketemu juga sudah keliling taman ini, Prilly?" keluh Jovan yang lumayan kelelahan menyusuri taman bunga kediaman Richermond yang indah dan luas sekali. Rasanya mirip melewati padang golf saja, pikir Jordan sedikit kesal.Dia menduga Prilly telah membohonginya dengan berkata Intan tadi pergi ke taman. Sepertinya kepribadian perempuan itu tidak suka yang aneh-aneh. Pestanya indoor masa Intan malah pergi ke taman yang remang-remang sendirian?"Mungkin dia sudah kembali ke dalam ruang pesta, Mas Jovan. Emm ... sisi positifnya kita jadi bisa ngobrol santai berdua 'kan?" ujar Prilly riang bergelanyut di lengan Jovan. Sebaliknya dengan Jovan, dia merasa bosan berbincang omong kosong sedari tadi bersama Prilly. Dia pun mempercepat langkahnya masuk kembali ke ruang pesta hingga gadis itu terseok-seok menyamakan langkahnya di sebelah Jovan."Kita berpisah di sini ya, Prilly. Aku harus segera menemukan Intan karena hari semakin larut malam!" pamit Jovan lalu tanpa me
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status