Home / Pernikahan / CHAYYARA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of CHAYYARA: Chapter 71 - Chapter 80

91 Chapters

Chapter 71 – Maternity Shoot

Armor mengangkat tangannya, merapihkan poni Chayyara dan menyampirkannya di telinga Chayyara. "Kamu bukan hanya baik, Chayyara," ujar Armor, "Kamu sempurna," ungkap Armor, menatap Chayyara dalam.Armor tidak main-main ketika mengatakan itu kepada Chayyara. Istri kecilnya itu sudah sangat sempurna dimatanya. Kisah mereka yang di mulai dari peristiwa kelam saat pertemuan pertama mereka hingga sampai di hari ini, Armor telah menyadari sepenuhnya bahwa Chayyara memang sempurna.Armor banyak merenungi semua hal yang terjadi dalam hidupnya, terlebih mengenai Chayyara. Istri kecilnya yang selalu ada untuknya, melayaninya dengan sangat baik, Chayyara juga cantik dan sangat manis di setiap harinya. Sikap lugunya dan senyuman manisnya selalu membuat Armor merasa gemas dan berhasrat dalam waktu yang bersamaan.Chayyara, hanya pemilik nama itu yang seringkali membuatnya merasa dihargai sebagai seorang pria dan nama itu pula yang selalu mengisi pikirannya.Armor tidak
Read more

Chapter 72 – Penculikan

"Kak Armor… " Chayyara menghampiri Armor dengan dirinya yang sudah siap dengan pakaian toga wisudanya.Armor yang merasa terpanggil pun menoleh, lantas ia menghampiri Chayyara yang tengah berjalan lambat ke arahnya, mungkin dikarenakan perut Chayyara yang membuat istri kecilnya itu mulai kesulitan untuk berjalan.Armor mengecup pelipis Chayyara, "Sudah siap?" tanyanya.Chayyara mengangguk, "Siap!"Armor tersenyum tipis, setelah itu ia menuntun Chayyara ke ruangan yang sudah anak buahnya desain semewah mungkin hanya untuk kelulusan Chayyara yang kebetulan diadakan secara online.Ya. Chayyara dinyatakan lulus. Setelah banyak rintangan dan ujian yang perempuan itu hadapi, akhirnya keinginannya terwujud, ia lulus tepat waktu dengan nilai yang cukup baik. Chayyara tengah mengadakan hari wisudanya dengan pakaian toga kebesaran yang menutupi perut buncitnya dan hal itu yang disyukuri Chayyara karena ia tidak perlu menunjukan dirinya y
Read more

Chapter 73 – Burn

Mendengar hal itu membuat Chayyara mengangguk, meski ia masih cemas tetapi sebisa mungkin ia menghilangkan perasaan itu.Mereka pun menghabiskan waktu di mall dengan canda dan tawa, Feranda yang merasa antusias dengan hari kelahiran bayi Chayyara memutuskan untuk mencari-cari hadiah di baby store.Saat Feranda menemukan hadiah yang dirasa cocok untuk calon bayi dari adik sepupunya itu, ia memutuskan untuk menghampiri Chayyara, namun dari kejauhan ia bisa melihat seseorang dengan pakaian serba hitam tengah berdiri di belakang adiknya yang sibuk melihat-lihat pakaian bayi.Feranda ingin berteriak kepada Chayyara, namun terlambat, lampu toko tiba-tiba mati, lalu kembali menyala.  Chayyara tiba-tiba menghilang dari jangkauannya. Kemudian lampu toko mati dan di situlah ia mulai kehilangan kesadarannya.***Chayyara mendengar suara gelak tawa dan cekikikan orang-orang di sekitarnya. Chayyara membuka matanya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke
Read more

Chapter 74 – Kemarahan

"Anak-anak yang lain kemana?" tanya Fredy yang tengah menuruni tangga itu, diikuti dengan Armor dan seorang pria lain di belakangnya."Anak-anak pada beli makan dulu," jawab pria itu.Armor dan Fredy mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. "Bagaimana bisa?" Armor melihat semua komputer yang berjejer itu hanya menunjukan layar hitam."Jaringan perangkat gue diretas, Bos.""Terus soft file nya gimana, Jay?" tanya Fredy kepada pria bertubuh tambun itu.Pria yang dipanggil Jay itu sempat terdiam, reaksi itu membuat Fredy dan Armor menatap cemas. Apa mereka gagal menemukan file rahasia itu? Berarti file itu hilang bersama dengan perangkat lainnya yang berhasil diretas?Beberapa detik setelahnya, Jay menyeringai, ia mengangkat tangannya dan membuka telapak tangannya yang terkepal, "Sebelum perangkat gue diretas, gue berhasil pindahin semuanya ke sini," ujarnya santai. Hal itu membuat Armor dan Fredy menghembuskan nafas lega.
Read more

Chapter 75 – Dimana Chayyara?!

"Lepaskan tangan anda darinya," ujar seseorang yang sangat perempuan itu kenali. "Bukankah yang anda cari adalah saya, Tuan Dirga?" tanya pria yang tak lain tak bukan adalah Armor, pria itu bertanya dengan alis terangkat, tidak lupa dengan seringaiannya yang tak kalah menyeramkan.Armor sengaja menghindari dirinya untuk tidak melihat keadaan perempuan di sebelah pria yang kini tengah menengok ke arahnya. Armor tidak ingin hal ini membuatnya terlihat lemah di hadapan lawan, hanya karena ia menunjukan sorot khawatirnya.Meski pada kenyataannya Armor juga mengkhawatirkan perempuan itu, sebisa mungkin ia mencoba untuk menyembunyikannya karena lawan di hadapannya sangat mudah membaca ekspresi orang-orang sekitar.Pria yang semula menampar dan menjambak rambut perempuan itu kini berbalik sepenuhnya, melihat pemilik suara yang telah membuatnya menunggu itu, kini terlihat tak jauh dari tempatnya berdiri."Ah, rupanya kamu sudah datang."Armor mengangguk, b
Read more

Chapter 76 – Terkuak

"Kak Armor?" lirih ChayyaraChayyara kembali menangis setelah akhirnya ia dapat melihat wajah Armor."No no no no… hei hei sayang… saya di sini… Chayyara… jangan tutup matamu dulu… " Armor berusaha melepaskan ikatan yang membelit tangan dan kaki Chayyara."Kak Armor… " lirih Chayyara."Hm?" Armor langsung mengangkat tubuh Chayyara dan membawanya keluar dari ruangan yang hampir terbakar seluruhnya itu."Baby-baby Kay… ""Mereka akan baik-baik saja, begitu pun dengan kamu, Chayyara… " Armor berusaha menenangkan Chayyara meski pada kenyataannya ia maupun Chayyara tengah berada di keadaan yang berbahaya. Ya. Armor dan Chayyara terjebak digedung yang terbakar."Kak Armor… Kak Feranda… ""Diam, Chayyara… kita harus cepat keluar dari tempat ini," ujar Armor yang masih berusaha tenang.Pria itu berjalan menuruni tangga darurat, ledakan
Read more

Chapter 77 – Dear Kak Armor,

Armor tengah merenung di ruang kerjanya, memandang taman yang berada dibelakang mansion milik keluarganya. Armor memutar kursinya menghadap meja, entah dorongan dari mana, pria itu tiba-tiba menarik laci meja kerjanya. Terlihat amplop cokelat besar di sana, Armor pun membukanya dan ia baru mengingatnya bahwa dirinya memang sempat membuat surat perceraian untuk dirinya dan Chayyara.Armor menarik surat itu lalu mengerutkan keningnya ketika menyadari bahwa terdapat tanda tangan Chayyara di sana. Pria itu bertanya-tanya dalam benaknya, bagaimana bisa Chayyara menandatangi surat ini?! Armor langsung merobek surat perceraian itu lalu mengepalkannya hingga tak berbentuk, setelah itu melemparkannya ke tempat sampah.Saat Armor ingin membuang amplop coklat itu, tiba-tiba ia melihat sesuatu yang berjatuhan dari dalam. Ternyata itu sebuah amplop kecil, dimana masing-masing amplopnya terdapat angka. Seperti menginstruksikan dirinya untuk membuka amplop itu secara tersusun.
Read more

Chapter 78 – Dear Kak Armor 2

Surat 8Dear Kak Armor,Kak Armor, Kay tidak berani menceritakan ini, tapi semoga Kak Armor mengerti setelah membaca surat Kay yang ke delapan.Kay tidak ingin menceritakan ini, tetapi setelah Kay pikir-pikir, mungkin inilah saat yang tepat Kay terbuka sepenuhnya kepada Kak Armor… sebenarnya, Kay terlahir dari keluarga yang bisa di bilang bukan keluarga yang utuh. Papa dan Mama sering tidak bersama… Kay selalu ditinggal Papa dan hanya tinggal bersama Mama, Kay yang tidak terlalu senang berbaur dengan teman-teman saat itu hanya memiliki Mama yang selalu ada untuk Kay… Mama Kay mengajarkan banyak hal, termasuk memperkenalkan Kay dengan buku novel yang akhirnya membuat Kay merasa memiliki teman.Apa Kay merasa kesepian? Bisa dibilang begitu, tapi Kay selalu sadar setelahnya kalau Kay masih memiliki Mama… Kay sayang M
Read more

Chapter 79 – Diary Chayyara

Diary Chayyara,Hari ini Kay sedang sakit, Kay juga muntah-muntah terus, Kay capek sekali, Kay tidak suka hamil☹ Kay juga kesal sekaligus sedih saat tadi Kak Armor memaksa Kay untuk memakan bubur☹ Kay kan tidak suka bubur☹ Jangan paksa Kay☹ Tapi Kak Armor membuat Kay takut, jadi Kay terpaksa makan buburnya, terus Kay muntah lagi☹ Kay sedih, tapi habis itu Kay merasa senang karena Kak Armor tiba-tiba membelikan Kay spicy chicken, Kay sangat senang sekali! Terima kasih ya Kak Armor>,<***Diary Chayyara,Kay sedih☹ Kak Armor bi
Read more

Chapter 80 – Diary Chayyara 2

Diary Chayyara,Kay senang akhirnya bisa pulang, bertemu Oma, dan Mama Silva, tapi Kay juga sedih karena Kak Armor sepertinya masih marah pada Kay, Hufttt☹***Diary Chayyara,Kay terbangun lagi, Kay tidak bisa tidur, Kay ingin tidur bersama Kak Armor☹ tapi Kay malu mengatakannya, tapi Kay ingin☹ Kay harus bagaimana? Kak Armor masih marah, tapi Kay tidak bisa menahan keinginan Kay untuk tidur bersama Kak Armor☹Hufttt baiklah, sepertinya Kay harus memberanikan diri☹ Kay akan berterus terang kalau Kay ingin tidur bersama Kak Armor, benar, ya… Kay harus berani! Doakan Mama ya baby-b
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status