Home / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pendekar Rajawali Dari Andalas: Chapter 41 - Chapter 50

460 Chapters

Bab 41. Tumbal Joyo Kandis

Ratu Pantai Selatan tersenyum. “Ya sahabatku Ratu Pantai Utara, terima kasih kamu telah mengantarkan mereka ke sini untuk bertemu dengan saya. Hingga keterangan yang saya dapat dari Kakek Dewa Pandang tentang keberadaan pencuri mustika itu, dapat saya terangkan pada Arya dan Bidadari Selendang Biru moga saja mereka berdua berhasil merebut mustika itu kembali.” Mereka saling berpelukan kemudian Ratu Pantai Utara meninggalkan Nyi Roro Kidul dengan kereta kudanya menuju istana Kerajaan Pantai Utara, tak berselang lama Nyi Roro Kidul pun kembali ke istananya di Pantai Laut Selatan itu. ******* Joyo Kandis hari itu tidak ikut serta dengan para prajuritnya dalam melakukan kegiatan rutin mencari pemukiman penduduk serta padepokan-padepokan yang belum jatuh dalam daerah kekuasaan Kerajaan Bawah Tanah, ia nampak menuju kamar rahasia yang di sana terdapat sahabat-sahabatnya dari bangsa Jin dan Siluman. Tak ada yang mengetahui selain dirinya sendiri dan Nyi Centil akan keberadaan makhluk-ma
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Bab 42. Tiba Di Kerajaan Bawah Tanah

Pagi itu cuaca mendung, gerimis-gerimis kecil turun mengembun rerumputan dan daun pepohonan yang terdapat di sekitar lembah Gunung Semeru. Sepasang bayangan yang tadi berkelebat berlari kencang, tiba-tiba berhenti dibawah pohon yang paling besar di lembah Gunung Semeru itu. Suara petir yang menggelegar pun terdengar diiringi turunnya hujan lebat, seluruh kawasan lembah Gunung Semeru tampak basah kuyup terkecuali di bawah pohon tempat sepasang bayangan yang tadi berkelebat itu. “Pohon ini sudah sangat tepat untuk kita singgahi, Kintani. Buktinya hujan yang selebat ini mampu menghindari tubuh kita dari basah kuyup dengan berada di bawahnya.” Gadis cantik berpakaian biru dan memiliki lesung pipi itu tersenyum lalu menganggukan kepalanya. “Benar Arya karena selain besar pohon ini juga memiliki daun yang sangat rimbun, hingga mampu meneduhkan kita dari terpaan air hujan.” Arya memandang ke sekeliling kawasan dari bawah pohon rindang itu. “Sepertinya kita sudah tiba di kawasan lembah
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Bab 43. Pertarungan Dua Pasangan

Bidadari Selendang Biru hanya diam saja, sedangkan Arya cengengesan seraya mencibir. Joyo Kandis terlihat murka sekali, saat mengetahui para prajuritnya berpencaran dengan tubuh yang tergeletak dan sebagian lagi tertelungkup akibat hantaman Arya dan Bidadari Selendang Biru itu. Joyo Kandis kembali membentak Arya dan Bidadari Selendang Biru. “Kenapa kalian diam saja, Hah?!” Arya menanggapi dengan masih cengengesan dan garuk-garuk kepalanya. “He.. He.. He..! Saya hanya merasa tak penting saja mempekenalkan diri pada orang biadab sepertimu, Joyo Kandis!” Joyo Kandis semakin geram. “Kurang ajar! Kalian telah membuat keributan di istanaku, sekarang seenaknya meremehkan saya. Ayo, Dinda! Kita beri pelajaran kedua cecunguk ini!” Habis berucap keduanya segera bergerak ke depan, Nyi Centil berhadapan dengan Bidadari Selendang Biru, sementara Joyo Kandis berhadapan dengan Arya. Yang terlihat sengit adalah pertarungan antara Bidadari Selendang Biru dengan Nyi Centil, mereka terlibat sal
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 44. Munculnya Naga Biru

Arya yang saat itu telah dapat berdiri kembali meskipun dengan tertatih-tatih, terkejut melihat Bidadari Selendang Biru yang seperti terlempar sendiri tanpa ia lihat ada orang yang menyerang gadis cantik berlesung pipi itu. Namun tak beberapa lama Bidadari Selendang Biru yang terguling-guling di semak-semak kembali bangkit, ia segera meraih selendang berwarna biru yang terlilit di lehernya lalu selendang itu ia lempar ke udara seketika saja berubah menjadi sosok Naga berwarna biru. Naga itu beberapa kali berputar-putar di udara, lalu menyemburkan cahaya biru dari dalam mulutnya. “Deeeeeeeeeees...! Aaaaaargh!” Terdengar suara pekikan dari seorang perempuan kemudian tubuhnya yang tadi tidak tampak kini terlihat tengah tertelungkup dengan satu tangan mendekap lehernya, sosok itu tidak lain adalah Nyi Centil yang saat itu mengalami luka parah di bagian leher akibat semburan cahaya biru yang berasal dari mulut Naga. Sepertinya Naga Biru tak ingin memberi kesempatan pada Nyi Centil unt
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Bab 45. Tewasnya Joyo Kandis

“Deeeeeeeeees..!” Sebuah tendangan dilesatkan Bidadari Selendang Biru mengarah dada Joyo Kandis, setelah ia menyiramkan air kencingnya yang di bungkus dedaunan pada tubuh pimpinan Kerajaan Bawah Tanah itu. Melihat tubuh Joyo Kandis terhuyung sedemikian rupa Arya dengan cepat merentangkan kedua telapak tangannya ke samping, kedua telapak tangannya itu menghadap ke atas tiba-tiba cuaca di sekitar menjadi gelap berawan pekat. Lalu di atas langit terlihat petir yang alirannya menyatu dengan kedua telapak tangan sang pendekar, ini lah salah satu pukulan andalannya yang bernama Tapak Petir Gunung Sumbing. Bidadari Selendang Biru yang telah menjejak tanah kembali terkejut begitu pula dengan Dewa Pandang melihat hal itu, Kedua telapak tangan yang telah dipenuhi aliran petir itu diarahkan Arya ke tubuh Joyo Kandis yang masih terhuyung terkena tendangan Bidadari Selendang Biru dan aliran sinar petir pun menghantam telak. “Jegeeeer..! Jegeeeeer..!” Tubuh Joyo Kandis dibuat melambung bebera
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 46. Di Istana Pantai Selatan

Untuk beberapa saat, kembali Arya memandang kalung buaya putih yang ada di genggaman tanganya itu, dengan ilmu yang ia miliki berupa tenaga dalam bandul kepala buaya putih itu dapat ia bagi menjadi dua bagian. Kemudian dengan mencari akar kecil sang pendekar membuat sebagian bandul kepala buaya putih itu menjadi kalung, lalu sebagian lagi yang menggunakan kalung aslinya ia serahkan pada Bidadari Selendang Biru. “Kintani, bagian ini kamu pegang. Saya akan mencoba untuk masuk ke dalam lautan, jika dalam beberapa saat saya mampu bertahan dan pakaian yang saya kenakan tidak basah itu tandanya dengan hanya mengenakan sebagian bandul kepala buaya putih ini sebagai kalung kita bisa masuk dan bertahan di dalam lautan.” Gadis cantik berlesung pipi itu menganggukan kepala, lalu menerima sebagian kalung itu. Arya dengan segera melangkah menuju ombak kemudian masuk ke dalam laut, Untuk beberapa saat lamanya Arya belum menampakan diri dari lautan itu. Secara manusia normal tentu saja takan bis
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Bab 47. Kalung Mutiara Selatan

Arya menggaruk-garuk kepalanya, sementara Bidadari Selendang Biru hanya tersenyum. “Ceritanya panjang Ratu, namun intinya saat itu saya menolong para warga desa yang diculik lalu dijadikan pengikut oleh Ratu Siluman Buaya Putih yang membangun istana di dasar lubuk sebuah sungai. Dari situlah saya mendapatkan kalung buaya putih ini, jika dikenakan bisa bertahan hidup di dasar air dan ternyata juga bisa juga digunakan di dasar lautan.” Ratu Pantai Selatan mengangguk-anggukan kepalanya. “Hemmm, ya saya faham sekarang.” Bidadari Selendang Biru yang tadi hanya diam berdiri di samping Arya, kini mengeluarkan suara sembari mengeluarkan benda itu dari balik pakaiannya. “Apakah benar ini benda yang bernama Mutiara Laut Selatan itu, Ratu?” Ratu Pantai Selatan mengangguk senang dan lega, karena mutiara sakti itu telah berhasil direbut kedua pendekar di hadapannya dari Joyo Kandis dan Nyi Centil. “Ya benar, itu memang Mutiara Laut Selatan.” Bidadari Selendang Biru mengulurkan tangannya y
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 48. Hilangnya Putri Kerajaan

Bidadari Selendang Biru bertanya, Arya kembali garuk-garuk kepalanya. “Entahlah Kintani, yang jelas saya akan terus mengembara mengikuti kata hati untuk menentukan langkah selanjutnya.” Meskipun Bidadari Selendang Biru sangat berharap sang pendekar ikut bersamanya, namun sebagai seorang perempuan dia menyadari tak baik terlalu menunjukan keinginan itu terlebih sarat dengan perasaan. “Baiklah kalau begitu saya pamit ingin menemui sekaligus melapor pada Eyang Guru atas tugas yang berhasil kita laksanakan ini, moga suatu saat kita bertemu lagi Arya.” Arya tersenyum lalu menganggukan kepalanya. “Ya Kintani, moga suatu saat kita bertemu kembali. Hati-hati di jalan, sampaikan salam saya pada Eyang Gurumu.” Bidadari Selendang Biru anggukan kepalanya diiringi senyuman manis penuh arti, lalu ia pun berkelebat meninggalkan sang pendekar yang berjalan santai di pinggir pantai laut selatan itu. ******** Istana Kerajaan Singosari digemparkan akan hilangnya Putri Kerajaan bernama Sri Mahade
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 49. Ditangkap Prajurit Singosari

Arya nampak tersenyum setelah melewati hutan pandangan matanya tertuju pada pemukiman penduduk desa yang tak jauh dari tempat ia berdiri, namun saat ia melangkah ingin menuju pemukiman warga desa itu, ia dikejutkan akan beberapa orang berseragam lengkap dengan senjata tombak dan tameng yang tampak berlari ke arahnya. “Hei, apa-apaan ini? Kenapa kalian memperlakukan saya seperti ini?!” Seru Arya heran, saat beberapa orang berseragam itu tahu-tahu datang menghampiri lalu menyekap kedua tangannya. Namun orang-orang yang berseragam lengkap dan bersenjata tombak itu, tak mengacuhkannya. “Diam Kau orang asing! Kami mencurigai gerak-gerikmu semenjak kau ke luar dari hutan itu.” Salah seorang lelaki berseragam seperti layaknya prajurit Kerajaan itu berujar, sambil menunjuk ke arah hutan yang baru saja dilewati Arya. Sang Pendekar tentu saja makin bingung akan sikap para prajurit itu, Arya merasa tak ada kesalahan yang ia lakukan. “Kalian mencurigai gerak-gerik saya? Memangnya dari gerak-
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 50. Minta Bantuan Arya

“Saya tadi bertanya siapa kau adanya? Dan dari mana kau berasal?” Arya kembali menjawab. “Nama saya Arya Mandu yang mulia, saya berasal dari Gunung Sumbing.” Baginda Prabu pun terkejut mendengarnya, ia nampak termanggu beberapa saat seperti memikir dan mengingat sesuatu. “Arya Mandu? Hemmm, rasanya saya pernah mendengar nama itu. Ya saya ingat sekarang, nama itu sosok yang membuat geger karena telah berhasil menewaskan Joyo Kandis sekaligus meruntuhkan Kerajaan Bawah Tanah yang meresahkan dan bahkan akan mengancam Kerajaan-kerajaan di tanah Jawa ini. Apakah kau yang bergelar Pendekar Rajawali Dari Andalas itu?” Kali ini Arya yang terkejut. “Dari mana yang mulia Prabu mengetahui itu?” Baginda Prabu Kerajaan Singosari nampak tersenyum. “Berita tewasnya Joyo Kandis telah menyebar ke mana-mana, mengenai kamu saya juga diberi tahu oleh Kakek Dewa Pandang yang berkunjung ke istana ini beberapa hari yang lalu.” Makin terkejut Arya mendengarnya, karena dia merasa belum pernah memper
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
PREV
1
...
34567
...
46
DMCA.com Protection Status