Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 841 - Bab 850

2726 Bab

Bab 841

Raja Bakir merasa sekujur tubuhnya terasa lemah, dia bertanya, "Apa yang terjadi padaku?"Dengan mata memerah, Jihan menjelaskan, "Yang Mulia terlalu mengkhawatirkan urusan negara belakangan ini. Tabib kerajaan mengatakan kalau Yang Mulia terlalu kelelahan, tapi ini bukan penyakit serius. Yang Mulia hanya perlu beristirahat yang cukup. Aku sudah membuatkan sup tonik, minumlah saat Yang Mulia sudah merasa lebih baik."Raja Bakir menarik napas dalam-dalam, merasakan tubuhnya masih terasa sedikit lesu. Dia sebenarnya curiga, mengapa dia bisa tiba-tiba jatuh sakit. "Panggil tabib kerajaan, aku mau menanyakan kondisiku," ujarnya.Tanpa ragu, Jihan pun langsung memanggil semua tabib kerajaan yang berjumlah sekitar delapan orang. Mereka semua segera menghadap Raja Bakir. Setelah memeriksa denyut nadi sang Raja, mereka tidak menemukan permasalahan apa pun. Sepertinya Raja Bakir hanya terlalu kelelahan."Yang Mulia, kemungkinan Anda jatuh sakit karena kelelahan atau stres berlebihan. Ini bukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 842

Alina mengernyit mendengar laporan tabib. Jadi, Raja benar-benar jatuh sakti? Dia lantas bertanya "Aku ingin tahu, tubuh Yang Mulia selalu dalam kondisi prima, kenapa dia tiba-tiba ...?"Kedua tabib kerajaan itu mengulum senyum dan menjawab, "Selir Agung tenang saja. Gejala stres memang seperti ini. Kalau stres dibiarkan saja, kesehatan pun akan menurun. Walaupun tubuh Yang Mulia masih sedikit lemah, itu bukan masalah besar. Mohon jangan khawatir, kami pasti akan merawat Yang Mulia dengan baik."Kedua tabib kerajaan itu mengira bahwa Alina benar-benar mengkhawatirkan kondisi Raja Bakir. Padahal, Alina hanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."Baiklah, terima kasih," ujar Alina. Lantaran tabib kerajaan sudah berkata demikian, dia hanya bisa menerima bahwa Raja memang jatuh sakit karena terlalu kelelahan.Saat Raja Bakir baru saja tertidur, situasi di pemerintahan sedang tegang. Kerajaan Monoma terus mengincar Kerajaan Nuala dan belum ada keputusan yang jelas soal ini. Baik pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 843

Jihan menggeleng dan berkata, "Aku hanya seorang wanita. Tuan-Tuan, apakah ada yang ingin kalian laporkan? Kalau ada, katakan saja. Kalau nggak ada, kalian sudah bisa pergi."Setelah mendengar itu, Kemal menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Ratu, hal-hal lainnya tidak menjadi masalah, tapi soal Kerajaan Monoma ....""Yang Mulia terus memikirkan siapa yang harus diutus dalam misi ini. Sayangnya, kini kondisi Yang Mulia tidak memungkinkan untuk menurunkan keputusan. Kalau hal ini tidak segera diputuskan, takutnya Kerajaan Monoma akan menggunakan kesempatan ini untuk menyerang perbatasan Kerajaan Nuala!" sambung Kemal.Jihan tertawa di dalam hati. Benar saja, ucapan Farrel tepat sekali. Meskipun dia tidak mengungkitnya, mereka akan membahas masalah ini dengan sendirinya."Tuan-Tuan, aku telah mendengar masalah ini. Karena Yang Mulia belum membuat keputusan, saat ini aku terpaksa menggantikannya mengambil keputusan. Mari kita diskusikan siapa yang harus kita utus ke Kerajaan Monoma! Sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 844

Setelah mendengar keputusan Ratu, Kemal menghela napas frustrasi. Dekret kerajaan langsung dikeluarkan yang menyatakan bahwa Wira diutus ke Kerajaan Monoma. Alina juga segera mengetahui masalah ini dan segera meminta Kumar memasuki istana secara diam-diam."Wira diutus ke Kerajaan Monoma?" tanya Kumar sambil mengernyit. Dia tentu saja pernah mendengar tentang Wira. Namun, dia tidak menyangka Ratu akan mengutusnya ke Kerajaan Monoma. Mungkinkah Wira ini orang Keluarga Barus?"Iya, Kak. Masalah ini …." Alina mengangguk mengiakan. Dia juga merasa masalah ini agak ganjil."Mungkinkah ini tujuan utama Keluarga Barus? Mereka ingin memutuskan pengaruh kita di antara orang Kerajaan Monoma?" ujar Kumar sambil mendengus.Jika memang demikian, langkah Keluarga Barus ini benar-benar konyol! Meskipun Keluarga Juwanto tidak memiliki kekuasaan absolut di Kerajaan Monoma, mereka cukup punya pengaruh. Asal tahu saja, Raja Monoma yang baru ini berhasil naik takhta karena didukung oleh Keluarga Juwanto.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 845

Wira sudah merencanakan segala sesuatu dengan matang. Jika tidak, mana mungkin dia setuju untuk pergi ke Kerajaan Monoma?"Kami juga ikut?" tanya Wulan. Dia tertegun sejenak, tidak mengerti maksud Wira."Kali ini, kita akan melewati Provinsi Yolas dan Provinsi Suntra. Kedua provinsi ini sangat makmur, kita bisa sekalian mengembangkan bisnis di sana," ujar Wira sambil tersenyum. Ucapannya ini membuat ketiga wanita itu tercengang."Sayang, di waktu seperti ini, kamu masih sempat memikirkan bisnis?" kata Wulan dengan nada kesal."Hahaha! Aku menyetujui rencana Keluarga Barus ini karena aku ingin berbisnis. Kalau itu nggak menguntungkanku, untuk apa aku pergi?" kata Wira.Mendengar ini, Dian tiba-tiba berseru, "Tuan, maksudmu ... ini adalah rencanamu sejak awal? Tapi, pasti ada banyak bahaya di jalan. Gimana kita bisa berbisnis dengan lancar?"Siapa pun yang bisa memutar logikanya akan sependapat. Keluarga Juwanto tidak mungkin membiarkan Wira pergi ke Kerajaan Monoma. Jadi, mereka pasti a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 846

Wulan, Dian, dan Dewina tertawa usai mendengar ucapan Wira. Selama mereka bisa bersama Wira, mereka tidak akan merasakan susah. Apalagi, mereka memang ingin ikut dengan Wira.Daripada menunggu dengan hati was-was di Dusun Darmadi, mereka lebih memilih ikut bersama Wira. Mereka tidak peduli situasi apa yang akan mereka hadapi, segalanya baik-baik saja jika bisa bersama dengan sang suami.Lantaran mau bertolak ke Kerajaan Monoma, Wira harus membuat beberapa persiapan. Sepanjang perjalanan, dia ingin berbisnis. Jadi, alih-alih membawa barang murah, dia malah membawa satu kereta penuh berisi gelas kristal. Barang ini mahal dan disukai orang-orang kaya.Wira juga mengambil beberapa produk dagangannya yang lain. Dia belum tentu akan membangun bisnisnya di tempat-tempat yang mereka lewati. Sebaliknya, dia bisa mencari beberapa pedagang yang mungkin tertarik dengan produk-produk itu. Jika mereka tertarik, mereka bisa meminta stok dari Provinsi Lowala. Wira berencana untuk menjadikan Provinsi L
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 847

Meski kata-kata itu keluar dari mulut Suryadi, dia sendiri juga tampak terkejut. Bagaimanapun, senapan ini dibuat berdasarkan sketsa yang digambar Wira. Awalnya, Suryadi dan Emran bahkan tidak percaya benda seperti itu bisa dibuat.Hati Wira sangat gembira. Sekarang, dia ingin mengajari orang-orang cara menggunakan senapan baru itu. Wira memanggil ketiga istrinya dan Danu. Kali ini, dia tidak berencana membawa terlalu banyak orang ke Kerajaan Monoma. Dia memilih sepuluh orang kuat dari antara Pasukan Zirah Hitam. Totalnya, ada belasan orang dalam tim ini.Setiap orang diberi senapan yang telah dimodifikasi. Setelah diajari cara menggunakannya oleh Wira, tim yang terdiri dari belasan orang ini siap untuk berangkat. Dengan persiapan lengkap, mereka tidak perlu takut meski bertemu dengan beberapa bandit di tengah jalan.Dengan dibekali status sebagai duta, Wira yakin Keluarga Juwanto tidak akan mengerahkan pasukan untuk menyingkirkannya. Terlebih lagi, ada Keluarga Barus yang melindunginy
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 848

Wira tentu tahu bahwa Keluarga Juwanto memiliki kekuatan yang cukup untuk menjalin kesepakatan dengan Kerajaan Monoma dan keluarga kerajaan. Ancaman sebenarnya bukan terletak pada Kerajaan Nuala, melainkan Kerajaan Monoma. Bagi kebanyakan orang, mungkin benar seperti itu, tetapi bagi Wira, hal ini tidak begitu sederhana.Kerajaan Monoma .... Hmph! Apakah mereka benar-benar berpikir bahwa berurusan dengan Keluarga Juwanto akan mempertahankan perdamaian mereka? Itu benar-benar pemikiran yang lucu!"Kak Wira, ini adalah salah satu pendekar dari Keluarga Barus, namanya Rumi. Dia sangat terampil dalam bela diri. Pasukannya akan mengawalmu melewati Kerajaan Nuala. Banyak orang telah membelot ke Kerajaan Monoma. Kekuatan tempur kita telah berkurang drastis, jadi harap berhati-hatilah!"Usai mengucapkan kata-kata itu, Farrel menatap ke arah Rumi sembari berkata, "Rumi, ayo beri salam pada Tuan Wahyudi."Pria bernama Rumi ini segera mengangguk. Dia membungkuk dalam kepada Wira seraya berkata d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 849

Mereka tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, bahkan mungkin akan ada bahaya yang menanti di depan. Akan tetapi, selama bisa bersama Wira, kalaupun itu berarti berakhir dengan kematian, Wulan, Dewina, dan Dian tetap akan menerima hasil tersebut dengan senang hati.Keesokan paginya, setelah menyiapkan perlengkapan, mereka segera berangkat dari Dusun Darmadi. Mereka pun menempuh perjalanan selama satu hari. Meskipun naik kereta kuda, ketiga wanita itu tetap merasa lelah.Saat ini, Wira melihat ketiga wanita itu dan bertanya dengan perhatian, "Apa kalian mau minum air?""Terima kasih, Sayang," ucap Wulan. Dia menerima air dari Wira, lalu meminumnya.Tak lama kemudian, Dewina menunjuk ke arah yang jauh dengan antusias seraya berkata, "Tuan Wira, ada sebuah stasiun pos kuda di kejauhan!"Wira segera melihat ke arah yang ditunjuk dan mengangguk setuju. Dia berbalik untuk melihat pasukannya, lalu berkata dengan lembut sambil tersenyum, "Kita sudah melakukan perjalanan sejauh ini. Aku yak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 850

Saat ini, Wulan dan Dewina tengah sibuk mengoleskan saus pada sate. Sementara itu, Dian meracik sesuatu berdasarkan resep rahasia yang barusan diberikan oleh Wira."Dua sendok pasta wijen, satu sendok cuka .... Semua bahan sudah disiapkan sesuai dengan petunjuk. Tuan Wira, kamu bisa memeriksanya!" ucap Dian. Wira menerima racikan bahan-bahan dari Dian. Kini, raut wajahnya tampak sangat bersemangat, seolah-olah dia sudah tidak sabar ingin mencicipinya."Hehe, bagus. Selama kamu mengikuti petunjuk yang kuberikan dengan benar, pasti nggak akan ada masalah!" ujar Wira seraya mencicipi sedikit racikan tersebut. Rasanya benar-benar lezat.Usai memanggang semuanya, Wira langsung mengeluarkannya dari dapur dan meletakkannya di atas meja makan. Kemudian, dia berkata pada semua orang, "Ayo, coba kalian cicipi. Apakah rasanya enak?"Saat mendengar ini, mereka bergegas mendekat dengan ekspresi tidak sabar. Masing-masing dari mereka mengambil satu tusuk sate dan mencicipinya perlahan. Kemudian, Dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8384858687
...
273
DMCA.com Protection Status