Mendengar ini, Wulan merasa sangat bahagia. Dia berkata sambil tersenyum, "Sayang, kamu selalu baik padaku. Aku nggak pernah merasa diperlakukan dengan buruk."Setelah makan malam berakhir, matahari sudah hampir tenggelam. Dian dan Dewina kembali ke kamar mereka dengan pengertian. Meskipun mereka sangat merindukan Wira, mereka tidak mungkin merebut pria itu dari Wulan malam ini. Apalagi, mereka belum menikah. Jadi, mana mungkin mereka boleh meminta untuk tidur bersama Wira?Malam itu, Wulan berbaring di ranjang dengan wajah merona. Wira memandangi istrinya yang cantik dan merasakan kerinduan yang kuat."Sayang, aku siap ... kalau kamu mau, aku bersedia ...," lirih Wulan.Wira menarik napas dalam-dalam. Dia benar-benar ingin melakukannya, tetapi dia justru berkata, "Sayang, kurasa lebih baik kita tunggu sampai malam pengantin. Aku ingin memberimu pernikahan yang baru, jadi aku nggak masalah biarpun harus menunggu beberapa hari lagi!"Mendengar itu, Wulan merasa sangat tersentuh. Namun,
Last Updated : 2024-10-29 Read more