Wira menatap Biantara lekat-lekat dan tersenyum, lalu berucap, "Tuan Biantara, maaf aku membuatmu kecewa. Aku memang nggak berniat untuk membunuhmu. Tapi, Tuan Biantara, aku penasaran, apa ... kamu nggak takut mati?"Biantara tertawa mendengar pertanyaan Wira dan menjawab, "Untuk apa takut mati? Kalau nyawaku bisa ditukar dengan nyawa Tuan Wahyudi, ini benar-benar sepadan. Bagaimanapun ... kalau penilaianku nggak salah, kamu akan menjadi musuh terbesar Kerajaan Agrel."Selesai bicara, Biantara tersenyum kepada Wira, lalu menunggangi kudanya dan pergi. Melihat sosok Biantara yang menjauh, Wira merasa gelisah. Orang ini harus segera disingkirkan! Biantara terlalu cerdik!Setelah kembali ke penginapan, Wira melihat Danu dan Mandra yang gugup. Danu bertanya, "Kak Wira, kamu nggak apa-apa, 'kan?"Wira tersenyum dan menjawab, "Aku nggak apa-apa." Kemudian, mereka berjalan masuk, lalu Danu segera menyeduh teh untuk Wira. Danu bertanya lagi, "Kak Wira, apa kamu sudah bertemu Ibu Suri? Apa yang
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya