Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 671 - Bab 680

2722 Bab

Bab 671

"Tuan Wahyudi sangat berbakat. Kami merasa malu dengan diri kami sendiri. Kami mohon kepada Tuan Wahyudi untuk merencanakan strategi dan mencari jalan keluar bagi kami!""Harap Tuan Wahyudi merencanakan strategi dan mencari jalan keluar bagi kami!""Harap Tuan Wahyudi merencanakan strategi dan mencari jalan keluar bagi kami!"Mereka telah melihat kemampuan sejati Wira dan tentunya sudah yakin sepenuhnya sekarang. Wira pun melirik semua pasukan dengan tatapan dingin, lalu berbicara dengan tenang, "Aku berjanji akan mencari jalan keluar bagi semuanya. Aku pasti akan menepati janjiku. Apalagi, janjiku yang kemarin sudah ditepati. Selama kalian percaya padaku, Provinsi Jawali nggak akan jatuh!"Wira menimpali, "Pembangunan parit yang belum selesai kemarin akan diteruskan hari ini. Selain itu, aku memerintahkan bahwa di dalam Provinsi Jawali, nggak ada yang boleh berbicara tentang kekalahan untuk mematahkan semangat pasukan!"Kemudian, Wira mengancam, "Kalau aku mendengar ada para prajurit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 672

Saat Rendra merasa penasaran, panah-panah mulai ditembakkan langsung ke tenda perangnya. Setiap anak panah membawa sepucuk surat. Totalnya ada ribuan surat dalam serangan ini. Saat ini, semua orang dalam pasukan Kota Pusat Pemerintahan Roino telah menerima surat-surat itu!Rendra tentu juga melihatnya. Dia memegang surat itu, lalu berkata sambil tersenyum, "Trik kecil untuk memecah belah dan memengaruhi pikiran ... ini benar-benar menarik, tapi dia nggak tahu bahwa pasukan Kota Pusat Pemerintahan Roino adalah bawahanku. Selama bertahun-tahun, mereka adalah tangan kananku. Perkataan Wira nggak akan bisa memengaruhi mereka begitu saja."Rendra tidak terlalu menghiraukan surat-surat ini, tetapi banyak orang di pasukan Kota Pusat Pemerintahan Roino telah membacanya.Saat melihat surat-surat itu, jantung mereka berdetak kencang. Bagaimanapun, tindakan mereka merupakan pengkhianatan dan pembelotan nyata. Setelah peristiwa ini, mereka hanya memiliki dua pilihan, yaitu antara mati atau tetap s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 673

Sejujurnya, Raja Bakir sangat enggan mengutus Yudha untuk menghadapi situasi tersebut. Saat ini, Gatot bangkit dan berkata, "Yang Mulia, mohon izinkan Panglima Yudha untuk memimpin pasukan."Gatot bukan pendukung dari faksi penasihat kiri maupun kanan. Gatot adalah salah satu dari sedikit pejabat yang bersikap netral di istana. Dia selalu mempertimbangkan kepentingan nasional di atas segalanya.Meskipun Gatot tahu bahwa permintaannya mungkin tidak akan disetujui oleh Raja Bakir, dia tetap mengatakannya. Begitu mendengar hal ini, Raja Bakir sontak menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia mengangguk seraya berkata, "Aku akan mempertimbangkan permohonanmu. Sekarang, kalian semua sudah boleh meninggalkan tempat ini."Setelah para pejabat pergi, Raja Bakir kembali ke ruang kerja istana. Begitu masuk, permintaan pertamanya adalah untuk memanggil Yudha. Sementara itu, Yudha juga telah mendengar tentang situasi di Provinsi Jawali. Meskipun sangat khawatir, dia juga memiliki keyakinan besar dal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 674

Saat Yudha mendengar kata-kata ini, dia merasa makin sedih. Namun, dia tidak banyak bicara dan hanya mengikuti perintah. Dia memang mengkhawatirkan Provinsi Jawali, tetapi … Yudha hanya bisa memilih untuk memercayai Wira.Bagaimanapun, jika Yudha mengumpulkan dan memimpin pasukan ke sana sekarang, setidaknya itu akan memakan waktu tujuh hari sebelum dia mampu menyelamatkan Wira di Provinsi Jawali. Apabila Wira mampu bertahan, tujuh hari bukanlah masalah. Namun, jika Wira tidak mampu, semuanya tetap akan terlambat ketika Yudha tiba di sana.Saat ini, bantuan terbaik yang dapat Yudha berikan adalah segera menenangkan perbatasan. Begitu perbatasan stabil, Rendra akan bagaikan burung dalam sangkar. Bahkan ... Rendra mungkin akan melarikan diri tanpa melakukan pertempuran!"Tuan Wahyudi, tunggu aku. Aku akan mengendalikan perbatasan secepat mungkin dan memastikan kamu tetap aman!" Usai berkata demikian, Yudha segera mengumpulkan pasukan dan meninggalkan ibu kota kerajaan untuk menuju perbat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 675

"Nggak masalah. Dalam pertempuran ini, kita pasti akan kehilangan puluhan ribu pasukan. Sekarang baru beberapa ribu orang saja, itu bukan masalah besar. Aku ingin tahu, trik apa yang masih dimiliki oleh Wira!" ucap Rendra dengan acuh tak acuh.Pengorbanan besar memang diperlukan untuk menaklukkan kota dan benteng. Itu akan dibangun dari tumpukan mayat. Solomon pun mengangguk dan memperhatikan dengan cermat. Sementara itu, tembok apinya sudah mulai meredup. Kini, tembok tersebut bukan lagi merupakan ancaman besar. Rendra kembali memberi perintah, "Serang lagi!"Ribuan prajurit lagi-lagi dikerahkan untuk menyerang kota. Pada saat ini, Wira juga berkata, "Saatnya untuk berjuang mati-matian. Kalau bisa bertahan, kita akan menang!"Usai Wira berkata demikian, Danu dan Pasukan Zirah Hitam juga bergegas ke tembok kota. Masing-masing dari mereka membawa busur dan anak panah. Meskipun tidak sekuat busur zirah, panah-panah ini tetap tidak boleh diremehkan!Pasukan Rendra mulai menyerang gerbang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 676

Di atas tembok kota Provinsi Jawali, semua orang berjuang dengan berani. Namun, begitu mendengar bunyi terompet, semua orang sontak merasa lega. Itu adalah terompet penarikan pasukan!Pasukan Kota Pusat Pemerintahan Roino bisa-bisanya menarik diri. Itu adalah sesuatu yang tak pernah disangka oleh siapa pun. Melihat pasukan lawan yang menarik diri, Lukman, Noval dan para jenderal tampak tercengang. Mereka benar-benar berhasil bertahan. Ini adalah hal yang mustahil.Wira mengangguk sambil tersenyum, lalu turun dari tembok kota. Para jenderal memberikan penghormatan kepadanya saat dia pergi. Mereka tahu jelas, jika bukan karena Wira, mereka mungkin tidak akan bisa bertahan hingga sekarang. Meskipun mereka masih memiliki banyak keraguan, hasil akhirnya tetap positif.Wira pun kembali ke rumahnya. Sebelum masuk ke dalam rumah, dia mendapati Farrel yang menangkupkan tangan, lalu berkata sambil tersenyum, "Kak Wira, kamu memang luar biasa. Kamu bahkan berhasil mengatasi situasi seberat ini ..
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 677

Wira berucap, "Bukan memuji, tapi kenyataannya memang begitu. Selain itu, kamu mau merekrutku. Jadi, kamu pasti akan berusaha menyetujui persyaratan yang kuajukan."Farrel menjadi antusias setelah mendengar ucapan Wira. Dia menyahut, "Wira, berarti kamu berniat membantu Keluarga Barus?"Wira menarik napas dalam-dalam dan menimpali, "Aku bisa membantu Keluarga Barus, tapi ... kita bicarakan lagi nanti kalau aku bisa kembali hidup-hidup."Farrel dan gadis berpakaian ungu tercengang begitu mendengar ucapan Wira. Farrel bertanya, "Kembali hidup-hidup? Apa ... maksudnya?" Dia sangat terkejut karena tidak mengerti alasannya."Masalah ini ... kamu pasti akan langsung paham setelah aku memberitahumu," kata Wira. Dia meletakkan cangkir tehnya, lalu melanjutkan, "Mungkin, aku akan pergi ke Kerajaan Agrel beberapa hari lagi.""Apa?" seru Farrel yang seketika memelotot. Dia tampak tidak percaya. Kemudian, Farrel bertanya lagi, "Pergi ke Kerajaan Agrel? Apa maksudnya?"Farrel yang terkejut belum me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 678

Farrel mengangguk. Dia berkata setelah merenung sesaat, "Seharusnya ... Ibu Suri Kerajaan Agrel. Kalau informanku nggak salah, dia yang membuat strategi ini."Farrel memandang Wira dengan ekspresi gugup. Wira tersenyum dan menyahut, "Ibu Suri? Wanita tua ini benar-benar hebat."Farrel menggeleng dan menimpali, "Salah ... Ibu Suri ini bukan wanita tua, tapi masih muda. Kalau informasinya nggak salah, sekarang dia baru berusia 27 tahun."Wira tercengang setelah mendengar perkataan Farrel. Dia berseru, "Apa? Dia sudah menjadi Ibu Suri di usia 27 tahun? Mana mungkin?"Wira tidak mengerti. Wanita ini benar-benar hebat, bisa-bisanya dia menjadi Ibu Suri di usia yang begitu muda.Kemudian, Farrel menjelaskan, "Benar, 8 tahun yang lalu dia masuk ke istana dan menjadi Permaisuri. Tiga tahun kemudian, Kaisar meninggal dan Pangeran tertua baru berusia 5 tahun. Setelah Pangeran menjadi Kaisar, wanita ini pun menjadi Ibu Suri."Farrel melanjutkan, "Awalnya, aku mengira Kerajaan Agrel akan menjadi k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 679

Jika ingin melindungi diri sendiri dan keluarganya, Wira harus menjadi makin kuat. Wira tentu memahami hal ini sejak awal, tetapi dulu dia tidak terlalu terkenal sehingga tidak ada yang mengincarnya.Setelah mengalahkan Raja Tanuwi, sosok Wira makin menarik perhatian semua orang. Kebanyakan orang tidak memercayai hal ini, tetapi orang yang percaya tentu tahu kehebatan Wira. Kalaupun ingin menyembunyikan diri, sepertinya hal ini sangat sulit dilakukan. Jadi, sekarang Wira hanya bisa mulai bertindak sesuai kondisinya.Farrel langsung tersenyum begitu mendengar ucapan Wira. Dia berujar dengan antusias, "Wira, aku akan mengurus semuanya. Sepertinya, kamu ... juga perlu mengurus banyak hal. Jadi, aku nggak akan mengganggumu lagi."Kemudian, Farrel meninggalkan rumah Wira dengan perasaan gembira. Sesudah Farrel pergi, Wira menulis beberapa surat dan meletakkannya di meja.Kemudian, Wira memanggil Danu, Wulan, Fabrian, Pramana, dan Mandra. Mereka tidak tahu Wira mencari mereka karena urusan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 680

Wira pun menceritakan kejadian sebenarnya kepada mereka. Hanya saja, mereka makin khawatir setelah mendengar cerita Wira."Kak Wira, kalau Kerajaan Nuala benar-benar berbuat seperti ini, kami ... kami akan memberontak!""Benar. Sialan, beraninya mereka menindas orang!""Dusun Darmadi sangat kuat. Tanpa pasukan sebanyak puluhan ribu orang, siapa pun nggak akan mampu menyerang kita. Dusun kita begitu terpencil, Raja juga nggak bisa berbuat apa-apa kepada kita!"Semuanya merasa kesal dan tidak puas. Wira sangat bersyukur melihat sikap mereka.Wira berucap, "Sudahlah, nggak ada gunanya kalian marah-marah begini. Aku berbuat seperti ini juga demi kalian, aku nggak mau kalian ikut menderita. Lagi pula ... belum tentu aku akan kenapa-kenapa setelah pergi ke sana. Kalian hanya perlu mengikuti arahanku."Wira menambahkan, "Tenang saja, aku janji aku pasti akan kembali dengan selamat." Dia tersenyum untuk menenangkan mereka semua.Meskipun merasa tidak puas, Danu dan lainnya tetap mendengarkan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6667686970
...
273
DMCA.com Protection Status