Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 531 - Chapter 540

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 531 - Chapter 540

2722 Chapters

Bab 531

Istana yang seperti ini ....“Tu ... Tuan Wira, jangan bertindak gegabah. A ... aku hanyalah orang yang datang untuk menyampaikan pesan!” Saat merasakan ketajaman Pedang Treksha dan tatapan membunuh para prajurit tua dari Pasukan Zirah Hitam, Lasmana langsung ketakutan. Wajahnya juga menjadi pucat dan dia mulai berkeringat dingin.Tidak peduli apakah Wira benar-benar berjasa dalam mengalahkan bangsa Agrel atau tidak, dia sudah berhasil memusnahkan Desa Tiga Harimau di Kabupaten Uswal dan Wolfie di Kabupaten Hiloka, serta menjatuhkan Keluarga Silali dan Keluarga Sutedja yang merupakan dua keluarga kaya Kabupaten Uswal. Dia adalah tipe orang yang tidak ragu untuk mengambil tindakan ekstrem. Awalnya, Lasmana masih bersikap sopan. Namun, setelah membicarakan tentang Dirja, dia malah jadi lupa diri.“Kalau begitu, sampaikan pesanku pada orang itu. Aku orang yang nggak akan cari masalah duluan. Tapi, kalau ada yang cari masalah denganku, aku akan menghadapinya tanpa peduli apa statusnya. Se
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 532

Dirja sudah mengetahui garis besar latar belakang Wira dan tahu bahwa Wira memiliki andil dalam mengalahkan bangsa Agrel. Namun, dia tidak peduli. Berhubung tidak diberi penghargaan dari istana, itu berarti Raja tidak mengakuinya. Jika begitu, berjasa atau tidak sama sekali tidak penting.Awalnya, Dirja tidak ingin langsung menyerang Wira karena mendengar bahwa faksi Kemal lumayan menyukai Wira. Namun, dia tidak peduli lagi. Penurunan pangkatnya kali ini adalah usul Kemal. Jadi, dia akan menjatuhkan Wira, lalu meraup sejumlah kekayaan Wira dan menggunakannya untuk mendukung Ardi. Pada saat itu, dia pasti bisa naik pangkat dengan lebih mudah.“Ternyata anak itu memang sangat keras kepala!” Satria mendengus, “Pak, bagaimana kalau kita langsung menjebaknya? Kita suruh saja prajurit untuk menyelipkan baju zirah dan panah busur ke kereta kudanya, lalu menuduhnya dengan alasan memberontak. Dengan begitu, kita sudah bisa mengendalikan hidup dan matinya!”Satria sudah pernah menghancurkan bany
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 533

Wira mengambil teropong itu dan melihat situasinya. Di persimpangan jalan di depan, sekelompok prajurit yang mengenakan baju zirah dan memegang busur panah sedang memeriksa kereta barang yang keluar masuk kota.Biasanya, orang yang mendirikan barikade untuk inspeksi barang hanyalah 10-20 orang. Namun, jumlah orangnya saat ini malah ada lebih dari 200 orang dan semuanya juga bersenjata lengkap.Wira langsung berkata dengan ekspresi suram, “Putar balik. Coba kita lihat jalur satunya lagi!”Meskipun sudah melakukan persiapan untuk melawan, Wira tetap merasa lebih baik menghindar jika memungkinkan. Kelompok kereta kuda mereka pun berbalik dan berjalan selama dua jam sebelum sampai ke jalur satunya lagi.Danu melihat melalui teropong, lalu berkata dengan kening berkerut, “Kak Wira, jalan di sini juga dibarikade. Orang di sini malah lebih banyak dari yang sebelumnya, mungkin ada sekitar 300 orang dan semuanya juga bersenjata lengkap.”Wira menjawab, “Kalau begitu, ayo kita lihat apa mau mere
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 534

“Kamu Wira? Apa benar kamu yang menangkap Wolfie?” tanya Satria sambil mengamati Wira dengan ekspresi kurang percaya. Dia tidak percaya pria tampan di hadapannya berhasil mengalahkan Wolfie bersama dengan sekelompok orang desa. Sebagai letnan jenderal yang memimpin 3.000 prajurit, dia bahkan belum tentu mampu melakukannya.“Aku Wira, tapi yang menangkap Wolfie bukan aku, melainkan Zabran!” Wira melirik pria kekar itu, lalu melanjutkan, “Kalau nggak ada masalah lain lagi, sebaiknya Bapak biarkan aku lewat. Kami harus melanjutkan perjalanan kami!”“Sialan! Kamu masih berpikiran untuk melanjutkan perjalanan? Tangkap orang ini!” Satria yang sudah agak mabuk langsung murka dan memerintahkan bawahannya untuk menangkap Wira. Bagaimanapun juga, Wira sudah mengalahkan Wolfie dan menyebabkannya turun pangkat. Selain itu, Dirja sudah mengutus orang untuk meminta 100 juta pada Wira, tetapi Wira malah tidak bersedia memberikannya. Sekarang, Wira malah berniat untuk langsung pergi. Mana mungkin Sat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 535

Wira mengangguk dan menjawab, “Benar, tetapi isinya hanyalah bantal, selimut, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari. Teman-temanku juga duduk di dalam.”“Yang penting itu kereta kudamu!” Mata Satria langsung berbinar. Kemudian, dia melirik ke arah orang-orang kepercayaannya di belakang dan berkata, “Cepat geledah 10 kereta kuda itu! Lihat apakah mereka menyembunyikan barang terlarang di sana!”Sekelompok prajurit yang dibagi menjadi 10 tim pun bergegas mengepung 10 kereta kuda itu. Mereka langsung menarik turun orang yang ada di dalam kereta tanpa peduli pada kemarahan orang-orang itu. Setelah itu, mereka masuk ke dalam kereta kuda, lalu menaruh baju zirah dan panah busur ke dalam selimut serta pakaian sebelum pura-pura menggeledah.Para prajurit itu melakukan hal yang sama di 10 kereta kuda Wira dan bahkan tidak menyembunyikannya dari orang-orang yang mereka tarik keluar. Mereka merasa orang-orang ini akan segera tahu alasan mereka melakukan hal ini. Jadi, mereka tidak peduli meskipun or
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 536

“Artinya kamu bukan cuma bodoh, tapi juga buta dan nggak berotak!” kata seseorang yang diseret keluar dari kereta kuda dengan ekspresi murka.“Kalau dia masih berotak, dia nggak akan mungkin melakukan hal seperti ini!”“Dia itu cuma seorang jenderal yang memimpin prajurit. Wajar saja dia nggak punya otak!”“Para prajurit ini benar-benar jauh lebih licik daripada penjahat!”“Para penjahat biasanya hanya ingin memeras kekayaan orang. Tapi, kalian bukan hanya mau memfitnah orang, juga membunuh orang!”“Nggak ada gunanya bicara omong kosong dengan sekelompok orang rendahan ini!”Di bagian belakang kereta kuda, para pria yang diseret keluar dari kereta kuda pun memaki dengan penuh amarah, seolah-olah diseret keluar dari kereta kuda oleh sekelompok prajurit adalah hal yang sangat memalukan.“Lancang! Cuma sekelompok pedagang saja berani bersikap begitu nggak sopan terhadapku! Pengawal, tangkap mereka! Bunuh siapa pun yang berani melawan!” perintah Satria dengan marah sambil menunjuk ke arah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 537

Tidak peduli apakah Wira benar-benar berjasa dalam mengalahkan bangsa Agrel atau tidak, Wira sudah mengalahkan Wolfie dan membawa kedamaian bagi Kabupaten Hiloka. Namun, Satria malah cemburu dan ingin mencelakai Wira. Para sarjana provinsi yang masih belum terjun ke dunia pemerintahan ini pun murka.Terlebih lagi, puisi dan sajak yang diciptakan Wira sebelumnya sudah tersebar di kalangan pelajar sehingga dia memiliki reputasi yang cukup besar.“Ah! Ternyata memang Tuan Pramana dari Keluarga Sudarto! Aku pernah bertemu dengannya di Kediaman Sudarto!”“Kalau begitu, kenapa kamu nggak langsung bilang? Tadi, aku sudah menyeretnya keluar dengan kasar!”“Tadi, Tuan Pratama menutupi wajahnya. Aku mana tahu kalau itu dia!”“Sebelum tahun baru, ibu Tuan Wiryawan yang jadi pejabat di ibu kota itu baru saja meninggal. Jadi, dia pulang untuk menghormati ibunya. Kenapa dia bisa datang kemari?”Sekelompok prajurit langsung ketakutan. Orang yang sudah menarik turun kedua belas orang tersebut langsung
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 538

Japa juga bersuara, “Satria, guruku itu adalah Pancaka Winata, wakil jaksa agung di lembaga kejaksaan. Aku pasti akan memberi tahu lembaga kejaksaan mengenai tindakanmu ini!”...Sebelas orang itu melaporkan pendukung mereka dan terlihat seperti akan menyelidiki hal ini sampai tuntas.“Tuan-tuan sekalian, ini benar-benar adalah salah paham. Yang mengacau itu bawahanku, bukan aku!”Satria sudah ketakutan. Dia merenung sejenak sebelum berkata dengan bijak, “Aku memang kurang tegas dalam mendisiplinkan bawahanku. Kalian boleh melaporkan tentang masalah ini dan aku siap kehilangan jabatanku. Tapi, ini semua perintah Pak Dirja. Pak Dirja akan menyelidiki kenapa aku kehilangan jabatanku. Apa kalian ingin menghalangi rencana Pak Dirja demi seorang pedagang yang tidak akan dipekerjakan di istana?”Satria sudah tidak mampu menghadapi para sarjana ini. Jadi, dia mau tak mau harus menggunakan nama Dirja.Ada banyak sarjana provinsi yang mengerutkan kening. Mereka mengerti maksud ucapan Satria, Di
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 539

“Pak Dirja, kalau aku berani melawan mereka, para tokoh besar di istana akan menghabisiku!” ujar Satria dengan tampang sedih. Namun, dia malah merasa sangat lega.Dalam sejarah Nuala yang sudah berdiri selama 200 tahun, masih belum pernah terjadi hal di mana pejabat militer memukul pejabat sipil. Jika Satria berani bertindak, dapat dibayangkan konsekuensi yang akan diterimanya. Selain itu, dia memang sengaja membiarkan para pelajar itu memukulnya agar mereka tidak menggunakan koneksi mereka untuk mencari masalah dengannya lagi.Ternyata, tebakan Satria memang benar. Setelah memukulnya, sekelompok orang itu tidak mengancamnya lagi. Berhubung Wira juga tidak mencari masalah dengannya, dia pun membawa bawahannya dan kembali ke balai prefektur.Di sisi lain, Dirja masih terus memaki Satria, “Dasar pecundang! Mereka itu cuma sekelompok sarjana provinsi yang nggak punya jabatan resmi dan seorang pejabat tingkat kedelapan di Akademi Hanali! Tapi, mereka malah bisa membuatmu ketakutan hingga b
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 540

“Terima kasih, Tuan Wahyudi!” Setelah menerima bingkisan yang berat itu dan merasakan ada uang perak di dalamnya, Wiryawan pun merasa senang. Setelah itu, dia pun naik ke kereta kudanya dan meninggalkan tempat ini.Nohan juga berjalan maju dan berkata, “Tuan, istriku akan segera melahirkan. Jadi, aku juga pamit dulu ya!”“Ini juga merupakan hal besar. Kembalilah ke sisi istrimu!” Wira mengambil sebuah bingkisan, lalu menyerahkannya kepada Nohan dan mengatakan hal yang sama seperti tadi.Para pelajar sangat mementingkan harga diri. Jika langsung memberi mereka uang di hadapan umum, tidak akan ada yang menerimanya. Tindakan itu bahkan bisa membuat mereka menjadi musuh.Tidak lama kemudian, satu per satu sarjana provinsi berpamitan dengan Wira karena memiliki masalah keluarga yang berbeda-beda. Wira pun merasa menyesal dan memberikan bingkisan kepada mereka semua. Dalam sekejap, 11 orang itu pun sudah pergi semuanya.Pramana mengerutkan keningnya dan bergumam dalam hati, ‘Ternyata mereka
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
273
DMCA.com Protection Status