Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 271 - Bab 280

2714 Bab

Bab 271

Berita mengenai Yudha yang diangkat menjadi panglima tertinggi, memiliki plakat emas, dan menjatuhkan Chandika sudah tersebar di seluruh kemah militer.Pada saat ini, ada sebagian jenderal yang merasa gembira, tetapi ada juga sebagian yang terlihat tidak senang. Orang-orang yang merasa tidak senang adalah pejabat militer yang diangkat oleh Keluarga Susilo. Mereka juga termasuk bagian dari keluarga bangsawan.“Kalian nggak perlu begitu sungkan.” Yudha menunjuk ke arah Wira, lalu berkata, “Ini adalah Tuan Wahyudi, penasihat militer yang kuundang. Kelak, apa yang diperintahkannya juga merupakan perintahku!”“Penasihat militer?” Ada banyak orang yang mengamati Wira dengan penasaran. Orang yang diundang Panglima Yudha sebagai penasihat militer pasti memiliki bakat yang luar biasa.“Panglima Yudha, setahuku, Tuan Wahyudi hanyalah seorang pelajar yang belum pernah berperang. Mana mungkin dia bisa memerintah kami? Kalau kami menurutinya dan kalah dalam perang ini, siapa yang akan bertanggung j
Baca selengkapnya

Bab 272

Wira menunjuk ke arah dua jenderal batalion. Sebab, kedua orang ini tidak mampu menahan kesenangan mereka saat melihat Herdian berlutut dan mendengar tentang penyitaan uang Chandika.“Baik!” Kedua jenderal batalion itu menangkupkan tangan, lalu pergi ke kediaman Chandika bersama dengan Herdian.Pada saat ini, sekelompok jenderal menatap Wira dengan ketakutan. Di sisi lain, Yudha hanya tertawa ringan. Para jenderal militer hanya takut pada otoritas. Jadi, mereka harus diintimidasi supaya bisa diatur dengan mudah.Wira bertanya, “Siapa yang masih punya pertanyaan?”Seorang letnan jenderal bernama Aksa berjalan maju dan berkata sambil menangkupkan tangannya, “Tuan Wahyudi, saat ini, moral prajurit sangat rendah. Mereka merasa Nuala pasti akan kalah dalam pertempuran ini. Meskipun digaji, para prajurit juga nggak akan punya semangat tempur. Kita harus bisa memenangkan peperangan untuk meningkatkan moral mereka. Bagaimana Tuan Wahyudi bisa memimpin kami untuk meraih kemenangan?”Para jender
Baca selengkapnya

Bab 273

Di Kediaman Gumilar. “Haha! Wira benar-benar bernyali dan selalu melakukan hal-hal yang berada di luar dugaan!” Setelah mendapat kabar dari kemah militer, Putro pun tertawa terbahak-bahak.Fabrian bertanya dengan heran, “Paman, bukannya Paman Wira hanya menyuruh orang untuk menyampaikan pesan? Apanya yang istimewa?”Putro berdesah pelan, “Di dunia ini, sebagian besar orang itu bodoh dan akan percaya pada apa saja yang dikatakan orang lain. Kali ini, pesan yang disampaikan Wira ada yang benar dan ada juga yang palsu. Tapi, nggak peduli benar atau palsu, asalkan diucapkan berulang kali, semua penduduk dan prajurit akan percaya. Begitu percaya, mereka akan punya semangat juang. Dengan begitu, melindungi kota nggak akan jadi masalah lagi.”Fabrian bertanya dengan khawatir, “Paman, apa menurutmu Paman Wira bisa membantu Yudha memenangkan perang ini?”Putro tersenyum pelan, lalu menjawab, “Awalnya, aku sedikit khawatir. Tapi setelah melihat tindakannya yang berani ini, aku rasa dia bersedia
Baca selengkapnya

Bab 274

Pasokan militer yang sebelumnya sangat sedikit pun langsung menjadi melimpah. Setelah menukar uang emas menjadi uang perak dan koin tembaga, Wira dan Yudha pun pergi ke perkemahan militer.Para prajurit berbaris menurut tingkatan dari tinggi, menengah hingga rendah. Kemudian, Wira dan Yudha membagikan gaji mereka satu per satu.Gaji prajurit sangat sedikit, prajurit tingkat tinggi hanya mendapat gaji 1.000 gabak per bulan, sedangkan prajurit tingkat menengah mendapatkan 700 gabak per bulan dan prajurit tingkat rendah mendapatkan 500 gabak per bulan.Proses pembagian gaji ini sangat merepotkan. Yudha awalnya ingin menugaskan pejabat militer untuk melakukannya, tetapi malah dicegah Wira. Saat membagi gaji, mereka berdua memanggil nama prajurit, lalu menyemangati mereka. Meskipun melakukannya berdua, seluruh proses pembagian gaji berlangsung selama delapan jam. Saat semuanya selesai, langit sudah gelap.Para prajurit yang sudah mendapatkan gaji merasa sangat terharu dan berterima kasih ke
Baca selengkapnya

Bab 275

“Pasukan Zirah Hitam dibimbing ayahku sendiri. Para prajurit sangat terampil dalam seni bela diri, juga dilengkapi baju zirah hitam dan golok hitam. Moral prajurit sangat tinggi dan mereka bisa mengendalikan berbagai formasi militer dengan sangat mudah. Jadi, nggak ada orang yang takut pada pasukan berkuda bangsa Agrel.”Yudha tersenyum getir dan melanjutkan, “Tapi, prajurit di Jagabu memiliki keterampilan yang biasa-biasa saja. Meskipun moral prajurit sudah meningkat, mereka juga hanya bisa melindungi kota. Begitu diharuskan untuk berperang melawan pasukan besar bangsa Agrel, semangat mereka pasti akan langsung padam.”Wira bertanya dengan penuh harapan, “Apa ada kemungkinan untuk mengumpulkan kembali Pasukan Zirah Hitam?”“Ayah menghabiskan upaya selama 10 tahun untuk menghasilkan Pasukan Zirah Hitam yang terdiri dari 10 ribu pasukan. Dalam pertarungan membela seluruh negeri selama 10 tahun, sebagian besar prajurit sudah gugur. Dalam insiden lima tahun lalu, ada lagi 2.000 prajurit y
Baca selengkapnya

Bab 276

Begitu Wira kembali ke rumah, para penduduk Dusun Darmadi dan Dusun Lofita langsung mengelilinginya.Awalnya, Wisnu sudah membawa para penduduk Dusun Lofita untuk bersembunyi di sebuah kuil bobrok di kota. Namun, Sony malah menemukan mereka dan membawa mereka kembali ke rumah Wira. Rumah ini sangat besar dan mampu menampung semua orang. Bahan pangan juga sudah disediakan sehingga mereka tidak kekurangan makanan. Kehidupan mereka di sini malah lebih bagus daripada saat masih tinggal di Dusun Lofita.“Kak Wira, apa menjadi penasihat militer sangat bergengsi? Apa semua prajurit mematuhi perintahmu?”“Kak Wira, apa jabatan penasihat militer lebih tinggi dari jenderal?”“Tentu saja, penasihat militer itu guru yang memimpin militer. Posisinya tentu saja lebih tinggi!”“Selamat, Tuan Wira!”“Tuan Wira, apa Panglima Yudha benar-benar begitu hebat? Kita benar-benar mampu mengalahkan bangsa Agrel?”“Kak Wira, bagaimana bentuk plakat emas? Boleh tunjukkan kepadaku nggak?”Para pemuda dari Dusun D
Baca selengkapnya

Bab 277

Melihat gadis cantik yang begitu berani itu, Wira pun terkejut. Setelah merenung sejenak, dia berkata, “Oke! Mari kita bertaruh!”Dian menggenggam tiga lembar uang kertas dengan hati yang terasa hangat. Wira bukan hanya bernyali, tetapi juga memercayainya. Perasaan ini membuatnya sangat gembira....“Tuan Wahyudi, gawat! Sudah terjadi masalah besar! Panglima Yudha menyuruhmu untuk menemuinya!”Keesokan paginya, Wira sedang berlatih Wing Chun ketika seorang prajurit pengirim kabar berlari menghampirinya. Wira pun bergegas ke tembok kota dengan membawa Doddy dan yang lain.Saat ini, Yudha, empat letnan jenderal yang bernama Herdian, Aksa, Basuki, dan Chandra sedang berkumpul di atas tembok kota bersama sekelompok jenderal pendamping dan jenderal batalion. Mereka semua terlihat khawatir. Di sisi lain, para prajurit yang kemarin sudah bersemangat pun menunduk dengan putus asa. Pandangan semua orang tertuju pada Wira, tetapi tatapan penuh kekaguman kemarin sudah digantikan dengan keluhan.
Baca selengkapnya

Bab 278

Para prajurit yang mendengar ucapan itu merasa sangat tergoda. Sementara itu, Yudha, sekelompok letnan jenderal, jenderal pendamping, dan jenderal batalion hanya bisa memandang tanpa daya.Pasukan bangsa Agrel itu berdiri sejauh 550 meter dan juga memegang perisai raksasa. Meskipun menggunakan misil tiga busur untuk menyerang mereka, mereka juga tidak akan terluka.Herdian mendengus, “Tuan Wahyudi, apa yang harus kita lakukan sekarang? Raja Tanuwi sudah menggunakan taktikmu untuk menghadapi kita. Sekarang, moral prajurit malah lebih rendah lagi dari kemarin!”Aksa berkata dengan sombong, “Kalau bukan karena Tuan Wahyudi menggunakan taktik ini, belum tentu Raja Tanuwi bisa terpikirkan untuk menggunakan cara ini. Bagaimana ini? Moral prajurit sudah menjadi semakin rendah. Kalau mereka lanjut berteriak selama beberapa hari lagi, para prajurit mungkin akan langsung menyerah tanpa perlu berperang lagi!”Sekelompok jenderal menatap Wira. Saat ini, kekaguman yang mereka rasakan untuk Wira sud
Baca selengkapnya

Bab 279

Begitu mendengar ucapan Wira, semua jenderal langsung mematung di tempat bagaikan sudah disambar petir. Bertarung dengan Raja Tanuwi dalam waktu setengah bulan lagi? Bukannya ini namanya menggali lubang kubur sendiri? Ternyata seorang pelajar memang tidak bisa dibiarkan untuk memerintah pasukan. Dia hanya akan mencelakai negara dan rakyat.“Aku nggak setuju!” Herdian adalah orang pertama yang maju dan membantah, “Kita nggak mungkin bisa menang melawan pasukan berkuda bangsa Agrel dalam pertarungan langsung. Bertarung dengannya nggak ada bedanya dengan mencari mati!”Aksa juga berkata, “Tuan Wahyudi, kamu nggak tahu seberapa hebat pasukan berkuda bangsa Agrel! Kamu sedang mempertaruhkan nyawa seluruh pasukan!”Mereka berdua adalah jenderal yang diangkat Keluarga Susilo. Berhubung merasa memiliki argumen yang kuat, mereka pun membantah dengan tegas.Basuki juga bersuara, “Tuan Wahyudi, kamu harus pertimbangkan baik-baik sebelum bertindak. Kalau sudah membuat janji, tapi mengingkari janji
Baca selengkapnya

Bab 280

Prajurit pengirim pesan bangsa Agrel pun pergi untuk menyampaikan pesan itu.Raja Tanuwi melambaikan tangannya untuk membubarkan sekelompok jenderal, lalu menatap putranya sambil berkata, “Giandra, beri tahu Pasukan Elang Hitam untuk membiarkan para prajurit yang sudah menyerah itu kembali ke pasukan mereka secepat mungkin. Selain itu, suruh mereka untuk selidiki latar belakang penasihat militer itu!”Giandra bertanya dengan heran, “Ayah, apa kamu khawatir penasihat militer itu akan memakai trik-trik kotor dalam perang ini?”Raja Tanuwi tersenyum tipis, lalu menjawab, “Giandra, kamu harus ingat. Di bawah kekuatan mutlak, semua konspirasi dan tipu muslihat nggak akan berguna. Dia hanya sedang berjuang untuk mengulur waktu pada saat-saat terakhir. Kalau setengah bulan lagi dia nggak keluar untuk bertempur, moral seluruh prajurit kota akan mencapai titik terendah.”“Pada saat itu, kita bisa dengan mudah menaklukkan Jagabu dengan serangan gencar dan ditambah dengan bantuan prajurit yang su
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
272
DMCA.com Protection Status