*****“Hallo!” sapaku begitu panggilan telepon tersambung.“Bentar, ih, suamiku nelpon, nih!”Deg!Ninda bicara dengan siapa? Kenapa nadanya seperti menahan geli seperti itu. Siapa yang ada di rumah sekarang. Bukankah dia cuma berdua bayi kami? Masa dia berbicara seperti itu kepada anak umur empat bulan.“Halo, Bang! Ada apa?”Suara lembut dan manjanya berubah ketus. Hatiku tidak sakit mendengarnya. Sudah biasa. Dia tak pernah lembut kalau berbicara padaku. Aku sangat maklum, sadar kalau aku bukan suami yang bisa membuat dia bahagia. Itu sebab aku ingin melakukan sesuatu hari ini. Semoga dia suka.“Sayang, ukuran baju kamu apa, L, M, XL, atau dabel L?” tanyaku tetap lembut, seperti biasa.“Ha, buat apa? Mau beliin aku baju? Mau nge-prank? Enggak lucu! Aku tahu, Abang enggak akan sanggup beliin aku baju! Udah, ah, ganggu aja, aku sibuk, nih! Anakmu rewel, udah, ya!”Telpon langsung ditutup. Wajar, Ninda pasti tak percaya aku menanyakan ukuran bajunya. Dia pasti merasa terganggu karen
Last Updated : 2023-03-28 Read more