Home / Romansa / CEO Dingin Itu Ayah Anakku / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Anakku: Chapter 281 - Chapter 290

405 Chapters

Kehamilan Yang Payah

Aku sudah bilang untuk kamu bedrest. Kamu sih enggak nurut apa kata suami."Jonathan mengomel saat pulang dan menemukan sang istri yang sedang di infus. “Jo, aku hanya mual-mual. Bukannya aku pendarahan atau flek.” Berlian mencoba untuk membela dirinya. “Sama saja.”Jonathan tak mau ada sesuatu dengan sang istri. Mereka sudah pindah ke rumah sendiri, Nenek Lastri pun ikut untuk mengawasi Berlian dan Cinta. Nenek Lastri juga sudah mengatakan untuk tidak bekerja lagi karena rentan dengan kehamilan keduanya. Namun, Berlian belum mau vakum karena ia masih ingin bekerja. Hari ini Berlian mengalami muntah-muntah hebat dan lemas. Bahkan masuk air putih saja dia muntah. Akhirnya Jonathan mengirim dokter pribadi ke rumah untuk memeriksa sang istri. “Lemas bisa dari magh, jangan pedas, asam dan yang berhubungan sama yang santan." Dokter menjelaskan pada Jonathan. Jonathan mengantar Dokter untuk pulang, ia berterima kasih karena sudah mau datang. Dokter Nilam pun mengatakan jika sudah kewaji
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Keras Kepala

Berlian terdiam saat ibunya mengatakan untuk dirinya beristirahat lebih banyak di rumah. Sebab kehamilannya kali ini sangat rentan, buktinya Berlian kini sudah hampir tiga kali di infus di rumah dengan keluhan yang sama. Jonathan menunggu jawaban Berlian, sama halnya dengan sang ibu yang sejak tadi memang sudah ingin bicara hal itu. Demi kesehatan dan keselamatan bayi yang sedang dikandungnya, Bu Shafira langsung bicara saja pada Berlian."Aku bosan di rumah nanti, bagaimana pun biarkan saja aku bekerja. Aku janji enggak banyak gerak." "Walau berjanji seperti itu, tetap saja kamu pasti memegang banyak kerjaan. Mana bisa diam saja atau tidur." Jonathan menambahinya. Berlian masam, sebelumnya memang sang suami sudah bilang dan melarangnya datang ke restoran. Akan tetapi, tidak tahu mengapa malah sang ibu pun ikutan melarangnya. Bukan melarang, tapi Jonathan lebih ke rasa ketakutan jika istrinya terlalu lelah dalam bekerja. Ia hanya ingin ibu dan anaknya sehat sampai persalinan nanti
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Merasa bersalah

Rasanya Jonathan ikut merasakan apa yang di rasakan sang kakak. Sebuah ketakutan yang menghampiri Arnold adalah ketika sang istri tahu dan semua akan kacau. Hal yang akan dia lakukan Pertama kali adalah membungkam mulut wanita itu. "Kalian pernah bertemu tidak setelah dulu berpisah?" "Aku dan Rania?" tanya Arnold."Iya, kau dan dia."Seingat Arnold sama sekali tak pernah bertemu dengan Rania lagi kecuali awal kerja sama mereka yang tak ia ketahui jika perusahaan yang akan menjadi partner bisnis mereka.Arnold masih sangat kacau, sampai pada akhirnya ia terduduk lemas"Aku enggak tahu bagaimana nasib pernikahan kami. Aku yakin Rara pasti marah dan tak mau memaafkan aku.""Kita cari solusi yang terbaik."Kali ini terbalik, Jonathan berada di garda depan melindungi sang kakak yang sedang terkena masalah. Jonathan meminta untuk Arnold kembali ke rumah dan bersama Rara. Arnold pun setuju, ia gegas pulang ke rumah menemui sang istri. Sementara, Jonathan menemani Berlian kembali di kamarn
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Mantan Kekasih

"Kamu baik-baik saja kan, Cantika?" Alva gegas melihat kondisi istrinya yang sedang hamil. Walau benturan itu begitu keras, tapi mereka berdua tidak ada sesuatu yang bahaya. tapi, Alva takut terjadi sesuatu dengan istrinya. "Aku enggak apa-apa, tapi rasanya badanku sakit. Perut juga rasanya nyeri," ujar Cantika.Alva mengelus perut sang istri, lalu sedikit menunduk. "Sayang, maafkan papa ya. Kita cek ke rumah sakit."Gegas Alva menuju rumah sakit, untuk kondisi mobil pun tidak masalah. Ia takut terjadi sesuatu dengan anak dan istrinya. Sembari mengemudi, ia terus memegangi perutnya Cantika dan meminta maaf padanya. "Aku minta maaf, Sayang. Sedikit oleng tadi."*Enggak masalah."Perjalanan ke rumah sakit cukup cepat karena tidak macet, ia pun gegas turun menuntun Cantika dan mengambil kursi roda saat mereka sampai di rumah sakit. "Aku tadi takut terjadi sesuatu dengan kamu." Alva menggenggam tangan Cantika dengan erat, sejak menikahi gadis itu beberapa bulan lalu, pria yang lebih m
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Ancaman Rania

"Enggak ada apa-apa mah, biasa Cantika sensitif." Vera mencoba mengabaikan apa yang ditanyakan oleh Cantika. Ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan jika dirinya sedang mengandung anak dari pria bernama Raymond. Namun, satu hal yang ia ingin ketahui adalah bagaimana bisa Cantika mengenal kekasihnya itu dan tahu jika dirinya hamil anak pria itu.Cantika menarik nafas lalu ia mengambil air minum dan gegas menarik Alva. Tatapannya masih begitu sengit melihat Vera yang sejak tadi membuatnya emosi. "Ada, apa?" tanya Alva.Alva melihat wajah sang istri yang begitu serius. iya yakin ada sesuatu terjadi dengan Vera dan Cantika di dapur tadi. Alva kembali bertanya, tapi Cantika masih saja bungkam dengan amarahnya. "Sayang, apa ada? Jangan di pendam sendiri. Kamu sedang hamil," ungkap Alva. Alva mengelus rambut Cantika dengan lembut. Sementara Cantika berpikir memang seharusnya dia bercerita pada Alva. "Kamu ingat kan tadi aku bilang ada Vera di rumah sakit?""Iya. Kenapa?""Tadi aku m
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Obsesi bukan Cinta

Jonathan langsung bangkit saat melihat Arnold datang menghampirinya. Wajah masam dan kusut Arnold begitu jelas terlihat saat ini. Arnold mengacak-acak rambutnya, biasanya yang memiliki masalah adalah sang adik, tapi kini malah dirinya yang begitu besar menanggung beban. "Aku enggak tahu, benar atau tidak dia akan mengirimkan gambar pada Rara atau tidak. Tapi yang jelas, aku tidak akan menikahi Rania walau dia hamil sekalipun." Arnold berbicara dengan tegas. Jonathan paham benar jika sang kakak sangat setia pada Rara. Saat ini mungkin dirinya sudah memikirkan hal terburuk jika benar Rania nekad memberi tahu Rara. "Biar saja Rara tahu, masalah dia marah atau langsung menjatuhkan talak itu urusan belakangan. Aku enggak suka di ancam, apalagi dengan ancaman kampungan seperti itu!" Rona merah terlihat jelas di wajah Arnold. Kali ini dia murka dengan kelakuan mantan kekasihnya yang mungkin saja terobsesi dengannya. Mereka sudah tak pernah bertemu, dan beberapa waktu su pertemukan kemba
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Hati yang tergores

Tangan Rara bergetar hebat saat melihat sebuah pesan masuk dari nomor tanpa nama. Sebuah gambar yang tak henti ia pandang membuatnya hampir jatuh pingsan. Berlian menghampiri, lalu melihat apa yang sedang terjadi dengan kakak iparnya. Ia pun menutup mulut dengan tangan saat Rara menyodorkan ponsel miliknya. "Ini editan kan, Lian?" Rara mencoba tidak percaya dengan apa yang dikirimkan oleh seorang di ponselnya.Berlian kembali mengamati tapi unsur editan itu tidak terlihat karena sepertinya foto itu memang benar adanya atau bukan rekayasa.Rara terduduk lesu, tubuhnya lemas dan kakinya seperti tak bertulang. Suami tercintanya yang selama ini ia percayai tega berselisih di belakangnya. Rara menahan tangis, tapi semua itu tak bisa tertahan . Ia tumbang, bulir bening mengalir deras di pipi. Berlian mencoba menenangkan dan memeluk kakak iparnya itu. Tangan Rara bergetar hebat, entah apa yang akan terjadi nanti. Sosok pria yang selama 7 tahun menemaninya kini terlihat bersama dengan wan
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Ibu mertua rasa ibu kandung

Arnold semakin mengeratkan pelukannya, tubuh Rara pun lemas tak berdaya untuk memberontak. Bagaimana tidak, rumah tangga mereka sangat harmonis dan jauh dari pertengkaran yang membuat keduanya hampir pisah. Kini, semua hancur karena kesalahan satu malam. Arnold memohon pasa Rara untuk membuktikan jika ia di jebak. "Ra, kita menikah cukup lama. Apa satu kesalahan aku membuat kamu lupa beberapa kebijakan aku?" tanya Arnold. Diam seribu bahasa, bibir itu kelu untuk bicara. Bahkan sulit untuk membuka sepatah kata. Kaca itu sudah jatuh dan pecah, apalagi melihat dengan jijik suaminya tanpa busana dengan wanita lain di kamar hotel. "Dijebak seperti apa, hah! Kamu pikir aku begitu saja percaya sama kamu? Jijik aku, Ar sama kamu!" Rara menahan tangis kembali, rasanya tak pantas ia menangisi kelakukan buruk sang suami. Entah apa yang kini menyelimuti hatinya. Rara bangkit, mencoba mengambil jarak dari Arnold. Namun, pria itu tetap posesif menarik dirinya kembali.ke pelukannya. "Ra, aku
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Terbongkar rahasia lama

Jonathan beristirahat di kamar bersama Berlian. ia cukup cemas dengan kondisi rumah tangga sang kakak. Jonathan pun sembari mengelus perut Berlian, mencoba mengajak bicara sang anak di perut. "Anak Papa, sehat di dalam ya. Kerja sama, sama mama biar selalu sehat.""Jo, apa benar semua itu? Wanita itu mantan Arnold?" tanya Berlian. "Iya, mantannya. Mereka tak berjodoh karena Arnold tak suka dengan beberapa sikap Rania yang sangat jauh dari kata plus.""Maksud kamu?" Jonathan mulai bercerita tentang Saat Arnold bersama dengan Rania. Rania dan sang kakak cukup lama bersama, tapi saat lulus sekolah Rania mulai berubah. Sering ke kelab malam dan berteman dengan lawan jenis yang sikapnya jauh dari kata baik. "Mereka lama pacaran?" "Lama, dari SMA.""Arnold tipe setia?" "Iya, Arnold tipe pria setia. Bahkan kalau Rania tak melakukan hal salah, sudah di pastikan dia yang menikah dengan Arnold bukan Rara."Berlian hanya manggut saja, sama halnya dengan sang suami. Jo juga tipe setia dan s
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Penjelasan yang percuma

Pak Hardian menatap Alva dan Cantika bergantian, ia mencoba mencari jawaban dari perkataan sang istri. Apa benar yang di katakan oleh Bu Shafira atau hanya ucapan semata. "Al, benar yang di katakan mama kamu?"Alva bergeming, apa yang harus ia jelaskan. Semua benar, tapi kali ini entah apa kedua orang tuanya akan bisa menerima Cantika atau tidak. Ia hanya takut karena masalah ini, Cantika akan di benci kedua orang tuanya. Bu Shafira menunggu jawaban dengan tak sabar. Ia menghampiri Cantika dan mengguncangkan tubuhnya. "Jawab, kenapa anak saya kamu jadikan tumbal dari hasil orang lain? Apa kamu tidak tahu siapa ayah bayi kamu karena begitu banyak yang meniduri kamu?" "Cukup Tante! Apa pun yang akan aku katakan, apa Tante akan percaya?" Sorot mata Cantika sudah begitu kosong. Entah apa yang sedang ia pikirkan setelah itu. Berteriak di depan ibu mertuanya, Cantika merasa sangat tertekan. "Lancang kamu!" "Aku hanya korban, Tan. Aku mengatakan jika menjadi korban pelecehan pun kalian
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
41
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status