"Tuan Pasvaati?"Ini yang kedua kali Taja bertemu lelaki berpakaian serba putih, hanya di sisi alam yang bersentuhan dengan Pasvaati.Lelaki tampan itu berkata, "Kamu sedang berada di serambi Taman Kematian setelah kehidupan dunia fana.""Sama seperti Pasvaati, sebenarnya sudah lama mati. Tetapi sesekali hidup kembali bersama orang-orang yang membutuhkannya," kata lelaki putih, berakhir dengan sebuah senyuman menawan. Terlalu menawan jika senyuman itu merona dari seorang laki-laki. Semakin memandangnya, Taja semakin tidak bisa membedakan apakah dia laki-laki atau perempuan."Aku Pasvaati. Penghuni serambi Taman Kematian," kata lelaki putih."Tetapi aku juga kehidupan.""Apakah Serambi Kematian, tampak menakutkan?""Apakah kehidupan tidak lebih menakutkan?"Runtutan pertanyaan tak butuh jawaban. Lelaki putih menuntun Taja berdiri, memperhatikan sekeliling taman rumput hijau kuning diterpa mentari pagi."Makhluk-makhluk yang selama ini memangsa sebangsa dirimu, karena mereka semakin kuat
Read more