Home / Pernikahan / Istri Yang Disembunyikan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Yang Disembunyikan: Chapter 51 - Chapter 60

65 Chapters

Bab 51

Lima Tahun Kemudian“Kosongkan jadwalku besok.”Najma terhenyak. “Tapi pak besok anda _”“Besok presdir dari pusat datang. Petinggi perusahaan akan mengadakan pertemuan dengan beliau.”“Oh, baiklah. Ada lagi, pak?”“Tidak ada lagi.”“Kalau begitu saya permisi, pak.”Najma hendak berbalik ketika Frans memanggilnya lagi. “Najma?”“Ya pak.”“Jonatan menanyaimu terus. Katanya dia merindukan kamu.”Najma membisu. Jonatan adalah putra semata wayang Frans yang dekat dengannya. Kebiasaan Najma dekat dengan anak-anak panti membuat setiap anak kecil yang bertemu dengannya bisa langsung dekat dan lengket walaupun dia tidak ada niatan untuk membuat anak-anak lengket dengannnya.Frans menatap Najma lekat dengan tatapan penuh rasa ketertarikan. “Kapan kita bisa jalan bersama?”“E….” Najma bingung mencari jawaban.“Bagaimana kalau hari minggu ini?”“Akan saya pikirkan, pak.”“Tidak ada satu pun wanita yang bisa mengambil hatinya Jonatan yang terluka selain kamu, Naj. Aku harap kamu bisa mengerti.”“
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Bab 52

“Tidak bisa. Aku tidak bisa,” jawab Najma tanpa menoleh. Wilson menatap punggung Najma dengan tatapan kecewa. “Kenapa?” “E… aku sudah ada janji dengan Pak Frans hari minggu ini.” Wilson menyipitkan pandang. “Kamu bukan mau bilang bahwa kalian ada hubungan bukan?” Najma menggeleng. “Tidak ada. Putranya sangat ingin bertemu denganku. Entah mengapa aku tidak bisa mengabaikannya. Kasihan.” “O….” “Aku pergi.” Najma melangkah kembali. Kali ini tanpa berhenti lagi. *** “Apa kata Najma? Apakah dia mau meluangkan waktu untuk bertemu denganku?” tanya Roger begitu masuk ke dalam mobil. Wilson melirik sekilas Roger lewat kaca tengah. “Dia sudah terlanjur punya janji hari minggu ini, tuan.” Mata Roger melebar. “Janji? Dengan siapa? Apakah dengan teman-temannya?” Wilson menelan saliva. Takut membuat Roger kecewa. “Bukan. Tapi dia ada janji dengan Pak Frans dan putranya.” Deg. Seperti ada yang memukul hatinya dengan begitu keras. “Apa mereka ada hubungan?” “Tadi saya sempat mencari tahu
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 53

Bab 53 Hari Minggu itu pun tiba. Setelah masak, sarapan, dan membersihkan apartemennya, Najma mandi. Meskipun dia sebenarnya malas untuk pergi jalan-jalan bersama Frans dan Jonatan, dia tidak mau membatalkan rencana ini. Bukan tidak enak pada Frans, tapi kasihan pada Jonatan yang kata Frans sudah sangat antusias dengan rencana ini. Kurang dari jam 10 -waktu yang sudah dijanjikan untuk menjemput- bel berbunyi. Najma sudah menebak siapa yang datang, karena itu dia langsung membukanya. "Tanteeeee!" Seorang anak kecil berusia 3 tahunan, langsung memeluk kedua kaki Najma. Wanita itu lumayan terkejut dengan sikap Jonatan, tapi untungnya bisa menguasai diri. Dia pun langsung menurunkan tubuh duduk berjongkok di depan anak laki-laki tersebut. "Jo apa kabar?" tanyanya ramah. Ini Najma tidak sedang pura-pura ramah untuk mendapat simpati Frans, tapi sudah jadi habitnya jika bertemu sama anak kecil akan bersikap begitu. "Baik, Tante! Aku sehat! Aku happy!" jawab Jonatan dengan penuh antusias.
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Bab 54

"E... jika pun iya, bukankah itu keinginan yang tidak salah? Najma seorang janda dan saya adalah duda. Kami berdua tidak terikat dalam hubungan pernikahan." "Ya, tentu saja tidak salah. Itu hak kamu. Hanya saja apakah kamu tidak mau mencari tahu dulu masa lalu Najma?" Kening Frans mengerut. "Maksud ucapan anda apa ya?" "Maksudku kamu tidak mau mencari tahu dulu siapa mantan suaminya dan kenapa dia bercerai?" Frans menelan saliva. Semua pertanyaan Roger seperti akan berakhir dengan hal yang mengejutkan. "Bukan saya tidak mau mencari tahu, tapi Najma sangat tidak suka setiap kali saya bertanya tentang masa lalunya. Saya sih berpikir berarti masa lalunya itu sangat buruk. Roger merasa tertohok mendengar itu. Apakah Najma merasa masa lalunya begitu buruk? "Oh, begitu." "Tapi sepertinya anda sudah mengenal Najma?" Kini Frans yang balik bertanya. Roger menyandarkan punggung di sandaran kursi. "Kalau saya jawab iya, bagaimana pendapat kamu?" Frans tersenyum getir. Hatinya pun mulai
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Bab 55

“Ya, mbak?”“Mbak Najma ke resepsionis sekarang ya. Ada paket untuk Mbak.”“Hah?” Najma yakin dia salah mendengar. "Paket?”"Iya.""Aku tidak belanja online kok mbak?""Ini paket kiriman orang, mbak. Ada buket bunga, coklat, dan boneka."Kening Najma mengerut mendengar semua yang disebutkan oleh gadis di telpon. Dia lalu melirik kalender kecil yang ada di atas mejanya. Dia mengingat-ingat barangkali dia melupakan hari yang paling istimewa. “Aku tidak ulang tahun kok mbak? Kok bisa ada orang yang mau kirim semua itu?”“Aku tidak tau soal itu Mbak Najma. Aku kan hanya menerima saja. Ini tidak dari satu orang kayaknya mbak. Tapi dari tiga orang karena paketnya ada tiga dan tadi yang mamas paketnya beda-beda yang antar.”Najma terhenyak. “Apa? Tiga? Dari siapa saja?”“Tidak tau, mbak. Aku tidak berani buka amplop dan membacanya. Takut ini rahasia untuk mbak. Memangnya mbak ikhlas kalau aku melihat siapa pengirimnya?”“Ya sudah, jangan dilihat mbak. Aku akan ke sana sekarang untuk mengambi
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bab 56

Najma menatap buket dan boneka yang tergeletak di atas mejanya dengan tatapan bingung. Dia tidak mungkin menyimpan dua barang yang cukup besar itu di mejanya karena selain tak ada tempat, bakal terus jadi pusat perhatian orang-orang di perusahaan ini. Jadi, dia harus membawa pulang keduanya. Terkecuali coklat pemberian Wilson. Dia memutuskan untuk meninggalkan coklat itu di dalam laci karena selain bentuknya yang kecil, bisa dijadikan cemilan yang lezat ketika bekerja. Makan coklat itu lebih mudah dari makan Snack. Tanpa harus mengunyah dan mengeluarkan suara yang berisik, coklat bisa lumer dan habis sendiri di dalam mulut. Namun, meskipun sudah memutuskan untuk membawa buket bunga dan boneka pulang, Najma masih dirundung kegalauan. Soalnya dia merasa kesulitan untuk membawa keduanya turun. Sementara tangannya hanya dua dan harus membawa tas juga. "Najma, apakah kamu mau pulang bersamaku?" tanya Frans yang baru saja keluar dari dalam ruangannya dengan menenteng tas. "Tampaknya kamu
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bab 57

Wilson menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Memang bukan apartemen kamu. Ini sebuah restoran.”“Ya terus kenapa kamu membawaku ke sini, sih?!” tanya Najma dengan wajah emosi. “Kamu bukan mau menculikku seperti ucapanmu tadi kan?!”“Bisa dikatakan aku memang… menculik kamu sih jadinya, karena membawamu ke sini tanpa seizinmu.”Najma mendengkus. “Jawab dong kenapa kamu membawa aku ke sini?”“Kita keluar dari mobil dulu. Nanti juga kamu bakalan tau.” Wilson membuka pintu mobil.“Wil….” Najma merengek. Tapi akhirnya dia turun juga karena Wilson sudah berada di luar mobil. “Aku sudah berada di luar mobil, nih. Sekarang katakan alasanmu membawaku ke sini," tagihnya.“Aku tidak bisa mengatakannya di sini. Sekarang kamu ikut aku dulu.” Wilson melangkah.Najma menghentakkan kaki kanannya, lalu berkata dengan agak kuat. “Wil, kamu ini sedang mempermainkan aku atau bagaimana sih? Bilang kenapa kamu bawa aku ke sini saja susahnya minta ampun!”“Pokoknya, kalau kamu mau tau alasannya, ikut aku,”
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 58

Roger mendudukkan pinggulnya di sofa dengan membawa perasaan sedih. Dadanya terasa sesak karena Najma telah menolaknya bahkan sebelum dia mengeluarkan cincin yang telah dia siapkan dengan perasaan penuh cinta.Dunianya terasa sudah berakhir sekarang. Ditolak oleh Najma ternyata lebih sakit dibanding digugat cerai oleh Agnes.Sejak datang Najma di hidupnya, hatinya memang telah berpaling dari Agnes dan bersemayam dalam diri Najma.Tapi dulu dia tidak mau mengakui itu.Namun sekarang dia mengakui bahwa dia cinta mati pada Najma."Kenapa kamu menilaiku seburuk itu, Najma? Kenapa kamu terus membawa Agnes dalam hal ini?" tanya Roger sembari menatap cincin berlian di dalam kotak segiempat di dalam genggaman tangannya. Sebelum ini dia sudah berkhayal melihat cincin berlian ini melingkar cantik di jari manis Najma.Roger menutup kotak cincin itu dengan wajah putus asa. Dia taruh begitu saja benda segi empat itu ke atas meja sebelum akhirnya menyandarkan punggung di sandaran sofa yang empuk. W
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 59

"Aduh, bagaimana bisa aku bangun kesiangan seperti ini?" Najma memakai riasan wajah dengan gerakan cepat. Tidak peduli lagi apakah ada yang belum sempurna. Pagi ini dia harus berkejaran dengan waktu meskipun kemungkinan besar tetap datang terlambat. Masalah besarnya adalah pagi ini Frans ada rapat dadakan dengan sang presiden direktur yang rencananya akan kembali ke ibukota besok. Baru bangun tidur tadi dia membaca pesan itu. Jam kerja kurang 10 menit lagi tapi Najma baru keluar dari apartemen. Dia berlari menyebrangi pelataran apartemen seperti orang gila. Satpam yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Untung ada taksi yang kebetulan lewat. Tanpa pikir dua kali dia menggunakan taksi itu menuju perusahaan tempatnya bekerja. "Tumben Mbak Najma telat?!" teriak Sarah dari balik meja resepsionis. Tapi Najma tidak peduli dengan teriakan itu. Dia hanya melambaikan tangan pada Sarah. Langkah Najma telah jauh. Kini dia bergabung dengan orang-orang yang sedang menunggu di depan lift.
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Bab 60

"Tuan, kita tidak akan jadi pulang pagi ini." Roger menoleh pada Wilson dan menatap assistennya pribadinya itu dengan tatapan menyelidik. "Kenapa kita tidak jadi pulang?" Wilson menunjukkan layar ponselnya yang sudah berwarna gelap. "Tadi Najma kirim pesan kepadaku kalau... dia menerima lamaran anda." Bagai tersambar petir Roger mendengar itu. Dia tersentak kaget. "Benarkah?" Wilson mengangguk. "Hum. Jadi apakah kita akan tetap pergi ke Bandara?" "Tentu saja tidak! Bagaimana kau ini?!" hentak Roger. Dia lalu mengarah pandang pada sopir di depan. "Pak, balik arah!" Sementara itu, Najma menatap layar ponselnya dengan tersenyum. Baru saja dia mengambil keputusan besar dalam hidupnya, yaitu kembali merajut pernikahan dengan Roger. Tak mudah mengambil keputusan ini setelah dia mengalami kisah yang tidak baik dengan pria itu. Batinnya mengalami pergulatan. Apalagi dia sudah tahu karakter pria itu. Namun, setelah dipikir-pikir, semakin dia tahu tentang calon suami dengan segala karakt
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status